Mengejar 1 Juta Barel

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
21/1/2020 05:10
Mengejar 1 Juta Barel
Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

TARGET pemerintah untuk meningkatkan produk minyak menjadi 1 juta barel per hari pada 2030 merupakan target yang realistis, tetapi sekaligus menantang. Memang penambahannya hanya 250 ribu barel per hari dalam satu dekade ke depan, tetapi investasi untuk mendapatkannya tidak kecil.

Eksplorasi minyak dan gas, kita tahu tidak mudah dan murah. Tahun ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan mendapat
investasi sebesar US$1,4 miliar untuk 12 proyek hulu migas. Berapa perkiraan jumlah produksinya? Hanya 7.200 barel minyak dan 520 juta standar kaki kubik gas per hari.

Cara pandang kita terhadap investasi di sektor migas harus berubah. Sekarang investasinya lebih mahal dan sulit karena lebih banyak di laut dalam. Namun, kita tidak bisa tidak harus lebih banyak melakukan eksplorasi karena kita membutuhkan banyak energi untuk menopang pembangunan.

Meski sudah banyak dikembangkan energi alternatif, energi berbasis fosil tidak bisa ditinggalkan. Hanya persentasenya yang berkurang, tetapi dari sisi volume akan terus bertambah karena kebutuhan energi akan semakin meningkat sesuai dengan kemajuan yang diraih sebuah bangsa.

Apalagi, harga energi alternatif itu tidak juga lebih murah. Semua negara masih dalam proses menemukan energi alternatif yang lebih baik dan efi sien. Meski demikian, berbagai pengembangan masih harus terus dilakukan agar energi alternatif itu menjadi lebih feasible.

Kita sering salah kaprah juga ketika berbicara soal energi. Seakan Indonesia merupakan negeri yang kaya energi. Kita memang bersyukur berada di garis khatulistiwa sehingga sepanjang tahun bisa menikmati matahari. Namun, kita tidak cukup menyiapkan dana riset agar bisa menjadikan kelimpahan sinar matahari itu sebagai energi yang bisa dipakai bagi kehidupan.

Sekarang kita harus berani melakukan investasi yang bermanfaat bagi kehidupan jangka panjang kita. Investasi itu tidak boleh hanya satu, tetapi untuk berbagai energi yang ada. Bauran energi yang telah ditetapkan Dewan Energi Nasional kita jadikan pegangan untuk pengembangannya.

Karena merupakan investasi, tolok ukurnya kemudian jangan sekadar untung atau rugi. Jangan kalau investasi tidak menghasilkan kemudian dianggap sebagai tindak kriminal. Yang namanya investasi itu selalu ada potensi tidak menghasilkan. Tingkat keberhasilan eksplorasi migas di dunia berkisar 30%-40%.

Satu kasus yang menjadi kontroversi ialah hukuman kepada mantan Direktur Utama PT Pertamina (persero) Karen Agustiawan karena investasi di Blok Basker Manta Gummy, Australia. Keputusan Pertamina untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan blok minyak itu dianggap Kejaksaan Agung sebagai tindak korupsi.

Bahkan, bukan hanya Karen yang dihukum untuk investasi sebesar US$30 juta itu, melainkan juga Direktur Keuangan Frederick ST Siahaan. Beruntung Mahkamah Agung lebih mau memahami kasusnya dan Frederick dibebaskan dari hukuman. Tinggal Karen yang masih berjuang untuk mendapatkan kebebasan.

Kalau kita mau meningkatkan produksi minyak, pengalaman buruk seperti dialami Karen tidak boleh terjadi lagi. Tidak mungkin ada direksi Pertamina yang mau melakukan eksplorasi kalau ancamannya pidana. Tanpa ada eksplorasi, tidak mungkin ada penambahan produksi migas.

Sekarang kita melihat Pertamina mencoba melakukan investasi di luar negeri. Seperti di Aljazair, PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi mengelola ladang minyak di Menzel Lejmet North dengan kapasitas 19.000 barel per hari. PT PIEP menambah investasi sebesar US$180 juta untuk mendapatkan tambahan produksi sebesar 2.500 barel per hari.

Investasi di luar negeri perlu dilakukan bersamaan dengan investasi di dalam negeri agar jaminan minyak nasional lebih terjamin. Apalagi pemerintah meminta Pertamina untuk berinvestasi di kilang. Tanpa ada pasokan minyak yang mencukupi, pembangunan kilang menjadi sebuah kemubaziran.

Untuk membuat investasi di sektor hulu sesuai dengan tata kelola yang berlaku di dunia, Pertamina mengakuisisi perusahaan Prancis, Maurel & Prom. Dengan pengalaman yang panjang, Maurel & Prom bisa membantu Pertamina agar lebih lincah bermain di sektor hulu.

Sekali lagi, yang namanya investasi harus berwawasan jauh ke depan. Kita harus bersiap menghadapi kebutuhan energi nasional di masa yang akan datang. Kita perlu mengundang investor asing untuk menanamkan modal di industri migas di dalam negeri. Akan tetapi, yang tak kalah penting ialah menjadikan Pertamina sebagai pemain utama migas dunia.



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima