Gosip Kabinet

Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group
10/6/2019 05:30
Gosip Kabinet
Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group(MI)

KENAPA kita suka gosip? Kata pemenang Nobel Ekonomi (2002) Daniel Kahneman, karena gosip jauh lebih mudah dicerna, sepanjang gosip itu menyenangkan kita.

Dalam hal apa gosip mudah dicerna dan menyenangkan kita? Dalam hal mengidentifikasi dan menandai kesalahan orang lain daripada untuk mengenali kesalahan kita.

Begitulah gosip menyenangkan sepanjang mengenai orang lain. Sebaliknya, gosip tidak menyenangkan bila menyangkut diri sendiri.

Bukankah menyenangkan digosipkan masuk ke kabinet Jokowi-Amin? Kerap digosipkan menjadi menteri ternyata pepesan kosong, jelas bukan perkara yang menyenangkan bagi yang berambisi. Padahal, itu kemungkinan besar terjadi.

Di situlah letak perbedaan utama gosip masuk kabinet jika dibandingkan dengan gosip artis kawin-cerai. Dalam gosip selebritas/entertainment yang bersangkutan umumnya membantah isu selingkuh, isu kawin-cerai, tapi kemudian perjalanan waktu yang tidak terlalu lama membuktikan sebaliknya. Gosip itu benar. Karena tidak menyangkut diri kita, kita mudah mencernanya, menikmatinya sebagai hiburan.

Gosip masuk kabinet bisa saja dilakukan diri yang ingin jadi menteri dengan cara memakai tangan orang lain, tangan gatal melalui media sosial. Inilah diri yang tidak percaya diri, bahkan tidak tahu diri. Dia mengira mengorbitkan namanya dalam gosip masuk kabinet itu dapat membuat Jokowi menimbang-nimbang namanya. Uji ombak, test the water, bahasa gagahnya. Jokowi kok dites. Ono-ono wae.

Salah satu gosip sedap ialah gosip zaken kabinet, yaitu kabinet yang menteri-menterinya berasal dari kalangan ahli di bidangnya. Tidak sepenuhnya gosip karena pernah diberitakan zaken kabinet ini diusulkan anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Ahmad Syafii Maarif. Buya Syafii tokoh terpandang dan tepercaya, karena itu saya menyebutnya sebagai gosip sedap. Usul itu masuk akal dalam sistem presidensial yang normal.

Faktanya sistem presidensial kita belum normal benar. Parlemen berkemampuan merecoki kabinet/pemerintah dengan macam-macam haknya. Bahkan, ada menteri di era Jokowi yang ditolak kehadirannya di DPR sampai sekarang.

Satu atau dua menteri elok ahli atau profesional di bidangnya, seperti Menteri Kesehatan. Akan tetapi, lebih elok lagi kalau sang ahli juga punya 'sense' dalam politik. Kabinet dapat tenang bekerja justru bila koalisi pemerintahan juga merefleksikan koalisi parlemen. Tentu saja dengan moral politik konstitusional yang tegas dan jelas, bahwa mengangkat atau memberhentikan menteri merupakan hak prerogatif presiden. Bos menteri bukan ketua umum partainya, tapi Presiden RI.

Gosip paling cantik ialah Jokowi bakal membawa Gerindra ke dalam kabinet. Alasannya, siapa pun terpilih menjadi presiden, termasuk Jokowi, presiden semua anak bangsa, termasuk presiden rakyat Indonesia yang memilih Gerindra dalam pileg dan memilih Prabowo dalam pilpres. Dalam perspektif itu membawa masuk Gerindra ke dalam kabinet perkara yang indah.

Akan tetapi, keindahan itu bakal mengurangi keindahan lainnya, yaitu indahnya checks and balances dalam demokrasi. Maka secantik-cantiknya perkara baiklah Gerindra gagah perkasa sebagai oposisi yang berkeadaban politik di DPR. Rasa hormat pada pemerintah yang dikritik dan dikontrol tidak mengurangi keperkasaan oposisi.

Gosip kabinet ini sebetulnya gosip yang kurang sopan karena siapa pemenang pilpres masih disengketakan di MK. Setidaknya gosip ini mencerminkan ada orang-orang yang tidak sabaran, yang ngiler jabatan. Bukankah presiden hasil Pilpres 17 April 2019 dilantik 20 Oktober 2019?

Kiranya baiklah air liur jabatan itu, ngeces itu ditahan tidak keluar di ruang publik selama empat bulan ini. Elite mampu menahan diri kiranya bagus untuk Indonesia.

 



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima