In Memoriam Ani Yudhoyono

Djadjat Sudradjat Dewan Redaksi Media Group
04/6/2019 05:10
In Memoriam Ani Yudhoyono
Djadjat Sudradjat Dewan Redaksi Media Group(MI)

INI perkabungan yang amat dalam. Lelayu seorang perempuan tangguh, Kristiani Herrawati, Ibu Negara Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Perempuan yang akrab dipanggil Ani Yudhoyono wafat di penghujung Ramadan, bulan penuh berkah dan ampunan. Bertepatan pula dengan Hari Kelahiran Pancasila, 1 Juni.

Ibu dua putra ini gugur dalam pergulatan penghabisan melawan kanker darah di National University Hospital, Singapura. Sebagai penerima Bintang Adipradana, jasadnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Presiden Jokowi memimpin upacara pemakaman itu. Seluruh keluarga mantan Presiden Indonesia, kecuali keluarga Soeharto -sejauh yang saya tahu-- hadir di sana.

Sejak dokter memvonis mengidap penyakit kanker darah, Ani menangis pasrah. Namun, ia nyatakan tak akan pernah menyerah. Selama empat bulan ia terus berjuang melawan penyakit itu. Namun, akhirnya Sang Ilahi memanggilnya pulang pada usia 67 tahun. Perempuan yang oleh Yudhoyono dipanggilnya Flamboyan, bunga warna merah-jingga yang amat indah jika bermekaran, telah tiada. Namun, ia meninggalkan banyak kebajikan.

Bangsa ini berduka. Terlebih sang suami dan dua putranya, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono. Tangis Yudhoyono pecah berkali-kali. Inilah tanda duka yang tak tertahankan. Seperti juga mantan Presiden Indonesia BJ Habibie ketika sang istri, Hasri Ainun Besari, berpulang pada 2010, ia berduka berhari-hari. Dua mantan Presiden Indonesia yang sangat dalam cintanya pada istri.

Di balik lelaki sukses ada perempuan hebat. Ini benar adanya. Ani perempuan tangguh yang mengantarkan sang suami ke puncak tertinggi. Menjadi istri Yudhoyono sejak perwira pertama hingga perwira tinggi, dan dua periode menjadi presiden, muskil mencapai 'garis finis' dengan sukses, jika ia tak hebat. Banyak kalangan menilai Ani memang perempuan energik penuh inspirasi.

Wajarlah selama ia sakit, sang suami tak pernah meninggalkannya barang sehari. Ia selalu bersama, mendengarkan curahan hati sang istri, bercerita tentang peristiswa lama yang menghibur dan membesarkan hati. Terungkap, Ani merasa banyak merepotkan suami, sedangkan Yudhoyono meminta maaf karena tak cakap menjaga Ani hingga terkena kanker darah. Teladan cinta yang luar biasa. Sepenggal sajak penyair Cile, Pablo Neruda, agaknya tepat untuk menggambarkan cinta sejati. Yudhoyono-Ani: "Ketika aku tertidur matamulah yang terpejam."

Dalam buku Kepak Sayap Putri Prajurit yang ditulis Alberthiene Endah, Yudhoyono mengakui Ani ialah pendamping, pendukung, dan cahaya hidupnya. Yudhoyono dengan tulus mengakui kehadiran Ani, putri Jenderal Sarwo Edhie Wibowo, tentara yang lurus dan amat disegani, sebuah anugerah. Ani istri yang memberi cahaya tanpa henti. Cahaya yang membuat semangat Yudhoyono terus 'menyala'.

Saya mengenal Ibu Ani sebelum menjadi Ibu Negara. Masa-masa sebelum Yudhoyono menjadi presiden, saya diundang untuk hadir dalam diskusi-diskusi awal pembentukan Partai Demokrat. Saya ikut pula perjalanan Yudhoyono dan Ani ke Semarang, Surabaya, dan Medan, untuk bertemu banyak kalangan.

Pernah dalam sebuah perbincangan, Ibu Ani mengungkapkan amat menikmati Editorial Media Indonesia yang ditayangkan di Metro TV. Ia katakan Editorial punya vibrasi kuat di masyarakat. Setelah Yudhoyono terpilih menjadi presiden, saya intens berkomunikasi dengan Ibu Ani via pesan pendek. Namun, baru bertemu kembali pada 2005, ketika Presiden Yudhoyono melawat ke negara-negara Asia Tenggara, seperti Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, dan Myanmar.

Ketika mengantarkan rombongan Reporter Cilik Harian Lampung Post pada 2011, Presiden Yudhoyono dan Ibu Negara menyambut kami secara khusus. Ada lima menteri ikut mendampingi Presiden. Bu Ani, bahkan secara khusus memakai batik dan aksesori Lampung. Ia memang sangat peduli pengembangan batik dan produk budaya Nusantara. Meski tengah diwawancarai, tak ketinggalan kamera di tangan. Setiap ada momen bagus, ia pun membidikkan 'senjatanya'. Ia punya hobi fotografi. Beberapa karyanya telah diterbitkan.

Perempuan pluralis yang banyak mendapat penghargaan ini, juga menjadi simbol pemersatu. Baik sewaktu disemayamkan di rumah duka di Puri Cikeas maupun di pusara Kalibata, hadir para mantan presiden dan wakil presiden, serta keluarganya, seperti BJ Habibie, istri Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid, Megawati Soekarnoputri, Tri Sutrisno dan istri, Boediono dan istri, serta aneka tokoh dari berbagai kalangan dan latar belakang.

Pertemuan banyak tokoh di pusara yang banyak mendapat apresiasi. Ini serupa oasis. Selamat berpulang Ibu Ani Yudhoyono. Selamat memenuhi panggilan Sang Illahi Rabbi. Semoga husnulkhatimah.



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima