Orang-Orang Kalap

Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group
20/5/2019 05:10
Orang-Orang Kalap
Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

SEMAKIN mendekati 22 Mei 2019, yaitu jadwal KPU mengumumkan hasil pemilu, di ruang publik semakin bermunculan ekspresi orang-orang kalap. Ekspresi itu tidak saja mengandung kekerasan, tetapi juga kebodohan seperti mengajak rakyat tidak membayar pajak.

Kebodohan itu diserukan dengan bersemangat, berapi-api. Menontonnya di media sosial, terbacalah orang itu mengira bahwa ajakannya untuk tidak membayar pajak merupakan tanda kearifan berbangsa dan bernegara.

Patut diduga baginya kalah dalam pilpres berarti putus jalan menuju masa depan. Padahal jalan mundur pun sudah lebih dulu putus. Terjadilah kalap.

Pilpres 2019 menunjukkan bahwa kita punya persoalan besar, yaitu potensi keretakan anak bangsa, yang bila terjadi, menelan biaya sosial yang amat mahal. Karena itu, perlu upaya bersama jangan sampai terjadi.

Pilpres membuat sebagian dari kita terperangkap dalam kemarahan dan sepertinya tidak melihat ada batas antara marah dan kalah. Hasilnya ialah kalap.
Kalap hanya terjadi ketika marah sekali. Marah sekali menyebabkan lupa diri, sampai kalap. Karena hal itu, kalap benar-benar tidak nyaman buat kita, termasuk buat yang tidak kalap. Kenapa?

Orang-orang kalap yang mata gelap itu meng­anggap dirinya superior mampu menciptakan perpecahan sosial, memproduksi anarki sosial, menghancurkan norma. Apakah kita yang waras akan membiarkan meledak begitu saja?

Jawabnya pasti tidak. Sekali lagi tidak. Karena itu, saya mafhum ketika membaca berita di harian The Straits Times bahwa 32 ribu prajurit digelar setelah penghitungan suara KPU.

Tidak usah juga heran bila Kedutaan AS per­ingatkan warganya agar menghindari demo pilpres 22 Mei.
Demokrasi ialah jalan damai. Tapi kenapa jalan damai malah menghasilkan orang-orang kalap yang berkeinginan menghancurkan norma?

Jawabnya karena memang 2019 merupakan batas akhir elite lama untuk mencalonkan diri menjadi capres kembali. Pilpres 2024 bukan lagi era mereka. Pada saat itu suka atau tidak suka lahir capres yang baru sama sekali.

Orang kalap tidak boleh dihadapi dengan kalap. Aparat keamanan berjagalah dalam jiwa yang tenang. KPU lanjutkan terus penghitungan suara dan umumkan hasilnya sesuai jadwal. MK bersiaplah menghadapi perkara pemilu. Kami percaya kepada kalian. Bukankah yang menuduh curang wajib membuktikannya?



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima