Jokowi Move On

Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group
02/5/2019 05:30
Jokowi Move On
Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group(MI/Tiyok)

JUDUL itu bahasa anak sekarang. Move on. Bahasa yang melukiskan perihal kedirian yang bergerak maju.

Sahabat yang terpuruk, terkurung dalam kesedihan/kekalahan/kegagalan, dibahasakan 'enggak move on'. Hal itu mencakup berbagai cabang kehidupan, termasuk patah semangat karena ditinggal pacar kawin dengan orang lain.

Bahasa anak sekarang itu bagus juga dipinjam untuk dunia orang dewasa, termasuk bagi elite bangsa, maupun pemimpin bangsa. Bahkan juga untuk institusi.

Contohnya, sedikitnya tiga kali dalam sehari saya memantau bagaimana KPU move on dalam penghitungan suara hasil Pemilu 2019. Dalam hal pilpres, misalnya, versi kemarin (1/5) pada pukul 18.45:05, TPS yang telah dihitung 60,16%; Jokowi-Amin 56% dan Prabowo-Sandi 44%.

KPU move on, juga Jokowi move on. Cukup sekali Jokowi berpidato seusai hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang menyatakan dirinya menang. Ia bilang kepada publik untuk menunggu hasil penghitungan suara KPU. Selebihnya dia lalu lanjut bekerja dan bekerja.

Menjelang Hari Buruh, di sebuah pabrik sepatu di bilangan Tangerang, Jokowi makan siang bersama ribuan buruh pabrik. Jokowi menikmati menu yang sama dengan buruh, yaitu nasi putih, sop daging, tempe, telur, dan buah salak. Saya pun ngiler.

Move on Jokowi paling jauh setelah pilpres ialah gagasannya untuk memindahkan ibu kota negara. Saya pun ngiler dengan gagasan itu. Bahkan, editorial harian ini pernah mengemukakan sikap mendukung pemindahan ibu kota Republik Indonesia.

Jakarta telah kelebihan beban untuk memikul tiga tugas sekaligus, yaitu sebagai ibu kota Provinsi DKI Jakarta, pusat bisnis, dan pusat pemerintahan Republik Indonesia. Beban itu bakal terus bertambah, tiada kekuasaan yang mampu menghentikannya. Daya dukung Jakarta bisa ambruk.

Ambil contoh migrasi penduduk ke Jakarta, yang selalu terjadi menyertai arus balik Lebaran. Siapa yang dapat menghentikan pull factor ini? Gubernur Ali Sadikin membikin hambatan masuk yang keras, antara lain membayar uang jaminan untuk ber-KTP Jakarta. Namun, toh jebol berkat hebatnya Jakarta sebagai pull factor.

Berkurangnya lahan pertanian di perdesaan Jawa akibat alih fungsi serta kian kecilnya pemilikan lahan pertanian akibat pertambahan penduduk turut menjadi faktor pendorong (push factor) terjadinya urbanisasi ke Jakarta.

Faktor lain ialah kedudukan sebagai ibu kota negara punya konsekuensi di dalam perundang-undangan, yaitu juga menjadi tempat kedudukan pusat lembaga negara. Tiap lahir lembaga negara yang baru, tiap kali itu pula Jakarta mendapat tambahan beban baru. Apa perlunya Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Konstitusi, KPK, Ombudsman, dan OJK berkedudukan di Jakarta?

PBB berkantor induk di Manhattan, New York City. Tapi sekadar contoh, Mahkamah Internasional berkedudukan di The Hague, WHO di Jenewa, Badan Atom Internasional di Wina, dan FAO di Roma.

Pindah ibu kota negara bukan perkara baru dalam sejarah dunia. Contoh yang dekat ialah ibu kota negara Australia yang resmi pindah dari Melbourne ke Canberra (1927).

Ke manakah ibu kota negara sebaiknya dipindahkan? Kalimantan kiranya sebuah pilihan karena pulau itu bebas gempa. Tentu perlu studi yang lebih mendalam ke kota mana yang paling baik. Untuk itu, jangan hanya Jokowi yang move on, tapi semua pihak perlu move on, terutama kelak DPR hasil Pemilu 2019.

 



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima