Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Petinju Rusia Beterbiev Perpanjang Rekor KO 100%

Mediaindonesia.com
18/12/2021 14:57
Petinju Rusia Beterbiev Perpanjang Rekor KO 100%
Juara dunia kelas ringan IBF dan WBC Artur Beterbiev dari Rusia memukul jatuh petinju AS Marcus Browne(Foto/Youtube/ESPN)

KENDATI kening robek akibat benturan kepala, petinju Rusia Artur Beterbiev mampu mempertahanan sabuk gelar juara dunia kelas ringan WBC dan IBF-nya. 

Pada laga yang berlangsung Jumat (17/12) waktu Kanada atau Sabtu (18/12) di  Bell Centre, Montreal, Quebec, Kanada, Beterbiev menjatuhkan lawannya Marcus Browne dari Amerika Serikat (AS) pada ronde kesembilan. 

Sebelumnya, petinju asal Dagestan yang berusia 36 tahun diprediksi bakal kewalahan menghadapi Browne.

Pasalnya Browne yang bergaya tinju kidal memiliki rekor cukup bagus. Petinju berusia 31 tahun memiliki catatan 24 menang dan sekali kalah dan 16 kemenangannya dengan KO.    

Namun akhirnya di atas ring, Beterbiev menunjukan sebagai petinju yang sempurna dengan kemenangan KO 100%.

Kini petinju yang berasal dari daerah yang sama dengan Khabib Nurmagomedov itu membukukan 17 menang dan semuanya kemenangan dengan KO. 

Dalam pertarungan di Montreal, Beterbiev memukul jatuh Browne dua kali dan mengakhiri pertarungan pada 46 detik ronde dengan hook kiri ke kepala saat Browne tak berdaya menutupi di sudut.

"Ini adalah pengalaman lain dalam karier saya," kata Beterbiev, yang berlatih dari Montreal. "Aku punya (luka) tapi ini tinju, tahu."

Kedua petinju itu berlumuran darah ketika mereka saling bentrok di ronde keempat tetapi Beterbiev mendapatkan yang terburuk. Itu meninggalkan dia dengan darah mengalir dari luka vertikal tiga inci (8 cm) di dahinya.

Robek pada kening Beterbiev cukup dalam sehingga darah terus mengalir di wajahnya. Bahkan darah sempat mengganggu penglihatan dan pernapasan Beterbiev terpengaruh sejak pertengahan ronde keempat.

Meskipun demikian ia masih mampu mendominasi Browne untuk sebagian besar pertarungan.

Dokter ring memeriksa dahi Beterbiev antara ronde keempat dan kelima dan memperingatkannya bahwa dia hanya akan membiarkan pertarungan berlanjut untuk satu ronde lagi.

Tetapi ronde kelima selesai dan pertarungan berlanjut, sebelum Beterbiev mengakhirinya dengan caranya sendiri.

Beterbiev juga menjatuhkan Browne (24-2, 16 KO) pada ronde ketujuh dengan pukulan ke arah tubuh yang ganas. Tetapi Browne yang dijuluki 'Sir' mampu bertahan hingga bel berbunyi.

Perlu diketahui sebelum kalah dari Beterbiev bahwa satu-satunya kekalahan Browne lainnya adalah dari Jean Pascal pada 2019. Saat itu, Browne kalah pada ronde delapan dan harus kehilangan gelar WBA Interim dan WBA Silver.

Beterbiev berharap kemenangan ini akan mengarah pada lebih banyak pertarungan unifikasi, dengan Dmitry Bivol atau Joe Smith Jr. pada 2022.

"Saya ingin bertarung yang terbaik. Kami siap untuk pertarungan apa pun," katanya. (AFP/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya