Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Rizki Juniansyah, salah satu atlet angkat besi terbaik Tanah Air, akan berlaga di Olimpiade Paris 2024. Rizki yang turun di kelas 73 kg putra berhasil meraih tiket ke Paris setelah menjadi juara dunia IWF 2024 di Phuket, Thailand.
Pada ajang bergengsi tersebut, Rizki mencatatkan rekor angkatan 365 kg, dengan rincian 164 kg pada angkatan snatch dan 201 kg pada clean and jerk. Beban clean and jerk seberat 201 kg bahkan turut membantu Rizki memecahkan rekor dunia.
Rizki Juniansyah lahir pada tanggal 17 Juni 2003. Ia merupakan juara dunia remaja 2021 dan 2022 pada kategori berat 73 kg putra.
Baca juga : Profil La Memo, Atlet Dayung Asal Maluku yang Lolos Olimpiade Paris 2024
Rizki tumbuh dalam keluarga atlet. Ayahnya, Mohamad Yasin, merupakan mantan atlet angkat besi nasional yang meraih kesuksesan di SEA Games pada tahun 1983 hingga 1993.
Sementara ibunya, Yeni Rohaeni, merupakan atlet angkat berat asal Provinsi Banten. Rizki sejak kecil dilatih oleh sang ayah di sasana milik ayahnya. Dia telah berlatih sejak kelas 4 SD.
Rizki Juniansyah memulai karirnya di usia muda. Rizki berhasil meraih medali emas pada Kejurnas Antar PPLP 2017 dan medali emas PPLP 2018.
Baca juga : Nurul Akmal: Srikandi Angkat Besi Indonesia yang akan Berlaga di Olimpiade Paris 2024
Selain itu, Rizki juga mengikuti Pelatda POM Banten sejak tahun 2019. Meski saat itu usianya baru menginjak 15 tahun, Rizki meraih medali perak kategori berat 67 kg di Asian Youth Championships.
Tahun berikutnya, Rizki kembali mengikuti kejuaraan dan naik ke kategori berat 73 kg. Sayangnya, ia tidak berhasil meraih medali.
Rizki terus rutin mengikuti berbagai pertandingan internasional. Medali telah diraihnya di beberapa ajang seperti Asian Junior Championship, Junior World Championship, hingga SEA Games 2021.
Baca juga : Perkampungan Atlet untuk Olimpiade Paris 2024 Resmi Dibuka
Tampil pertama kali dalam balutan busana berlogo Garuda dan tulisan Indonesia pada Asian Youth Championship 2019, Rizki turut andil meraih perak saat berlaga di kelas berat 67 kg.
Satu tahun kemudian, Rizki pindah ke kelas berat 73 kg. Bertanding di kategori baru Kejuaraan Remaja Asia, Rizki belum mampu meraih medali.
Tak gentar, setahun kemudian, namanya mencuat saat ia meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Junior dengan medali emas. dan mencetak rekor dunia. Rizki terus menunjukkan prestasinya dengan meraih medali dan mencetak rekor di Islamic Solidarity Games 2021. Rizki yang turun di kelas berat 81kg di SEA Games 2021 juga mampu menyumbang medali perak.
Baca juga : IOC: 16 Atlet Rusia akan Tampil di Olimpiade Paris 2024
Pada tahun 2022 ini, Rizki rutin meraih emas dan mencetak banyak rekor di berbagai kejuaraan bergengsi. Tak hanya di kejuaraan junior seperti Asian Junior Championship dan Junior World Championship, namun di level yang lebih tinggi seperti Asian Championship dan World Championship, Rizki kembali menunjukkan dirinya dengan meraih medali emas yang membanggakan
Pada tahun 2022, Rizki juga kembali mencatatkan rekor lain, yaitu snatch 157 kg di Asian Junior Championships dan snatch 156 kg di Junior World Championships.
Namun, Rizki mengalami kegagalan di angkatan clean & jerk di Kejuaraan Asia 2022 dan gagal meraih medali.
Prestasi Rizki terus meningkat dari tahun ke tahun. Total angkatan 365 kg yang tercatat kemarin pada Kejuaraan Powerlifting Dunia atau IWF World Cup jauh melampaui rekor 347 kg yang tercatat pada akhir tahun 2022 di Kejuaraan Dunia. (Z-11)
Ia memecahkan rekor Olimpiade sebelumnya yaitu 2:03,86 yang dibuat oleh Zhang di Tokyo tiga tahun lalu
Novak Djokovic, menggambarkan Murray sebagai "pesaing yang luar biasa".
Khelif adalah salah satu dari dua atlet yang telah diizinkan untuk bertanding dalam tinju wanita di Paris.
Pada nomor 10 meter Air Riffle, Fathur Gustafian menduduki posisi ke-15 dengan 628,7 poin dan posisi ke-43 di nomor 50 meter 3 position dengan poin 574 dari 19 kali tembakan.
Andy Murray, yang telah memenangkan dua medali emas Olimpiade, dan pasangannya, Dan Evans, menyerah 6-2 dan 6-4 dari pasangan Amerika Serikat (AS) Taylor Fritz dan Tommy Paul.
Saat melawan wakil Korea Selatan Lim Shihyeon di babak 32 besar panahan perorangan putri Olimpiade Paris 2024, Rezza Octavia sama sekali tidak mampu berbicara banyak.
Jorji, sapan Gregoria Mariska, menang atas wakil Korea Selatan, Kim Ga Eun dengan skor akhir, 21-4, 8-21, dan 23-21 di Porte de la Chapelle Arena, Paris, Jumat (2/8) dini hari WIB.
Rentetan 25 laga tanpa kekalahan Iga Swiatek di Roland Garros diakhiri oleh Zheng Qinwen di semifinal Olimpiade Paris 2024, Kamis (1/8).
Bertanding di Lapangan 1 Porte de La Chapelle Arena, Paris, Gregoria Mariska Tunjung menundukkan Kim Ga-eun dengan skor 21-4, 8-21, dan 23-21 dalam tempo 55 menit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved