Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Habib Idrus bin Salim Aljufri Resmi Diakui sebagai WNI

M Taufan SP Bustan
29/7/2024 20:45
Habib Idrus bin Salim Aljufri Resmi Diakui sebagai WNI
Warga menjual foto Sayyid Idrus bin Salim Aljufri atau Guru Tua pada peringatan Haul Guru Tua di Kompleks Alkhairaat di Palu, Sultra.(Antara/Mohamad Hamzah)

HABIB Idrus bin Salim Aljufri atau yang lebih dikenal sebagai Guru Tua kini resmi diakui sebagai warga negara Indonesia (WNI). Status WNI itu merupakan langkah menuju pengakuan sebagai Pahlawan Nasional semakin dekat.

Pengakuan ini hasil dari perjuangan panjang murid dan pengagum beliau yang ingin jasa-jasanya dalam dunia pendidikan dan dakwah diakui secara resmi oleh negara. Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Tengah, Hermansyah Siregar, mengatakan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) Kemenkumham menyelesaikan proses verifikasi dan menyatakan bahwa Guru Tua memenuhi seluruh persyaratan untuk menjadi WNI.

"Ini menjadi hari bersejarah bagi seluruh masyarakat Sulawesi Tengah karena sosok yang berjasa besar bagi pendidikan dan dakwah Islam di daerah ini telah diakui sebagai WNI. Ini salah satu langkah penting menuju pengakuan beliau sebagai Pahlawan Nasional," ungkapnya saat menyerahkan surat pengesahan di Palu, Senin (29/7).

Baca juga : Habib Umar bin Hafidz Ungkap Betapa Terangnya Cahaya Wajah Nabi Muhammad

Pengesahan sebagai WNI tersebut tertuang dalam surat nomor AHU.4.AH.10.01-300 tanggal 18 Juli 2024. Ini dicapai karena memenuhi persyaratan dan kelengkapan dokumen, termasuk surat rekomendasi dari gubernur Sulteng, wali kota Palu, surat pernyataan ahli waris, hingga riwayat hidup. 

"Kita berharap agar perjuangan ini terus berlanjut. Kolaborasi yang baik ini harus menghasilkan gelar Pahlawan Nasional," tegasnya.

Diketahui, Guru Tua atau Sis Al-Jufri telah menetap di Nusantara sejak 1928 hingga 1969. Ia lahir dari ibu bernama Andi Syarifah Nur binti Muhammad Aljufri yang berkebangsaan Indonesia dan ayah Habib Salim Aljufri yang berkewarganegaraan Arab (Yaman/Hadramaut).

Baca juga : 19 WNI di Hudaidah Selamat dari Kebengisan Israel

Pelbagai perjuangan dan kontribusi telah ditunjukkan oleh Guru Tua dalam bidang pendidikan dan dakwah. Salah satu peninggalannya yang terus berkembang ialah Alkhairaat, lembaga pendidikan yang didirikannya, menjadi warisan yang cemerlang dan terus hidup melalui para muridnya hingga kini.

"Akhirnya, setelah melalui proses verifikasi dokumen, sosok ulama karismatik yang sangat kita hormati kini resmi diakui sebagai WNI. Perjuangan kita terus ditingkatkan hingga tercapai gelar Pahlawan Nasional untuk beliau," kata Sekretaris Kota Palu, Irmayanti Pettalolo.

Pada tahun 2010 melalui Keputusan Presiden No. 53/TK/Tahun 2010, Guru Tua telah dianugerahi gelar Bintang Mahaputera oleh pemerintah Indonesia atas kontribusinya dalam menjaga keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan Indonesia. "Kepahlawanan tidak hanya berarti bagi para pahlawan, tetapi bangsa ini yang membutuhkan semangat dan dedikasi yang dilakukan oleh Guru Tua harus terus kita lanjutkan," terang Sekjen PB Alkhairaat, Djamaluddin Mariadjang. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya