Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KOMISI III DPRD Provinsi Maluku memberikan apresiasi atas respon cepat Balai Pelaksana Jalan dan Jembatan Nasional (BPJN) Maluku, dalam mengantisipasi dampak bencana alam yang terjadi menyusul cuaca ekstrem yang melanda wilayah itu.
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Anos Yeremias mengaku, BPJN sangat merespon bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Maluku, terutama di beberapa wilayah seperti di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Seram Bagian Timur (SBT), Maluku Tengah (Malteng), Kota Ambon serta Pulau Buru.
“Kami DPRD mengapresiasi respon cepat terhadap infrastruktur di bawah kewenangan dari pihak BPJN Maluku, terhadap dampak bencana alam yang terjadi, dan itu sudah di lakukan dengan baik,” kata Anos dalam keterangannya yang diterima pada Senin (15/7).
Baca juga : BMKG Imbau Waspada Ancaman Bencana Alam di Sumbar dalam Pekan Depan
Infrastruktur tersebut di antaranya, pembuatan jembatan bailey (sementara) di dusun Air Buaya Kairatu, perbaikan oprit Jembatan Wai Yala, pembersihan longsor yang menutupi badan jalan, Mako-Modanmohe, dan juga masih banyak lagi yang di selesaikan pihak BPJN Maluku pada beberapa hari belakangan ini.
“Jadi menurut saya biar terbatas personil di lapangan, tapi mereka selalu siaga atau antisipasinya sangat luar biasa,” puji Anos.
Ia kemudian membandingkan kerja BPJN dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). “Jadi Balai Jalan ini berbeda dengan OPD kita. Kita ini anggaran terbatas, sehingga terjadi longsor maupun jalan putus harus menunggu sampai habis tahun baru bisa dikerjakan. Tapi BPJN ini luar biasa,” beber Anos.
Baca juga : 733 Bencana Melanda Indonesia Hingga Awal Mei 2024
DPRD dan BPJN, lanjut dia, selalu membangun komunikasi dalam menyikapi kondisi di lapangan.
“Karena kita tidak mau akibat akses terputus, menghambat aktivitas ekonomi masyarakat kita di Pulau Seram maupun di Pulau Buru,” ujar dia.
“Maka dengan kerja cepat itu, kita selaku anggota DPRD Maluku menyampaikan banyak terima kasih kepada BPJN, baik pimpinan dan seluruh jajarannya,” tandas Anos. (Z-6)
Di delapan kecamatan tersebut belum ditentukan jalur evakuasi.
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menyampaikan ada tiga klaster yang menjadi masalah dari pencocokan dan penelitian (coklit) di berbagai daerah di Indonesia.
Bencana tanah longsor dan pergerakan tanah menyebabkan saluran air putus terbawa longsor. Akibatnya anyak warga sulit mendapat air bersih untuk memasak, mencuci, mandi dan lainnya.
Kali Kobe yang berada di Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara meluap. Fenomena itu memicu banjir di Desa Lilief Waibulan, pada Minggu (21/7).
Bencana tanah longsor melanda Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Rabu (17/7). Tujuh orang meninggal dunia akibat peristiwa nahas tersebut.
Banjir yang melanda Provinsi Nangarhar, Kunar, Badakhshan dan Panjshir di Afghanistan menyebabkan 40 orang meninggal dunia.
Cuaca ekstrem potensial terjadi karena dipicu beberapa faktor. Di antaranya adalah aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia.
CUACA buruk seperti angin kencang dan gelombang tinggi masih melanda di kawasan perairan laut Selat Malaka, Provinsi Aceh.
Hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir berpotensi terjadi di kawasan pegunungan bagian tengah di enam daerah di Jawa Tengah.
Sekitar 83% jemaah haji yang meninggal selama musim haji 2024 adalah tidak resmi atau yang menggunakan visa nonhaji.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved