Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
WARGA pesisir Pantai Pangandaran kembali menggelar tradisi Hajat Laut, sebuah ritual syukur tahunan yang meriah, dengan acara larung sesaji ke tengah laut.
Acara ini merupakan wujud rasa syukur para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil tangkapan laut yang melimpah.
Tradisi yang diwariskan dari nenek moyang ini tidak hanya menjadi bagian dari budaya lokal tetapi juga menarik minat wisatawan yang mengunjungi objek wisata di Pangandaran.
Baca juga : DPR Promosikan Wisata Laut ke OceanX
Salah satu perayaan Hajat Laut digelar di Pantai Barat Pangandaran. Tradisi ini biasanya dilaksanakan oleh masyarakat pesisir pantai selatan setiap bulan Muharam.
Rangkaian acara Hajat Laut meliputi ijab dongdang, kemitan dongdang, kirab dongdang, larung dongdang, tawasul, cucurak atau makan bersama dengan nasi tumpeng, dan ditutup dengan gelar seni budaya.
Ribuan warga dan wisatawan ikut serta menyaksikan seluruh rangkaian acara dari awal hingga akhir. Prosesi dimulai dengan kirab dongdang, yakni iring-iringan sesaji yang akan dilarung ke laut, hingga acara cucurak atau makan bersama sebagai wujud syukur kepada Sang Pencipta.
Baca juga : KM Soneta Tenggelam, Penyebabnya Hantaman Gelombang Laut Setinggi Dua Meter
Puluhan perahu nelayan turut memeriahkan acara dengan membawa dongdang ke tengah laut untuk dilarung.
Edi Rusnadi, koordinator kegiatan, menegaskan bahwa tradisi Hajat Laut ini sudah rutin dilaksanakan sejak dahulu kala dan masih terus dilestarikan hingga kini.
"Tradisi ini adalah bagian dari identitas masyarakat pesisir Pangandaran. Alhamdulillah, tradisi ini masih dilaksanakan dan kami berharap bisa terus berlangsung secara turun temurun," ujar Edi Rusnadi.
Menurut Edi, Hajat Laut merupakan simbol rasa syukur masyarakat Pangandaran yang sejak dahulu bergantung pada hasil laut.
Oleh karena itu, prosesi ini menjadi bentuk syukur yang diwujudkan dalam Hajat Laut, meliputi kegiatan seperti ijab dongdang, kemitan dongdang, kirab dongdang, larung dongdang, dan tawasulan.
Wakil Bupati Pangandaran Ujang Endin Indrawan, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyatakan bahwa Hajat Laut merupakan bentuk rasa syukur masyarakat pesisir terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
Baca juga : Kapten Kapal Berbendera Iran Pencemar Perairan Indonesia Divonis 7 Tahun Penjara dan Denda Rp5 Miliar
"Syukuran ini diisi dengan doa bersama, makan bersama, dan prosesi larung saji. Acara ini juga menjadi daya tarik wisata yang bisa masuk dalam kalender pariwisata," ujar Ujang Endin.
Namun, Ujang menekankan bahwa makna budaya Hajat Laut tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai agama dan akidah.
"Kami mendukung tradisi ini asalkan tetap sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat," tambahnya. (Z-10)
Ratusan nelayan berdoa semoga Ganjar Pranowo bisa memimpin Indonesia pada 2024 mendatang. Nelayan ingin Ganjar jadi Presiden Indonesia.
Sejak awal berdirinya, Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) selalu menjadi tempat favorit bagi para seniman di Solo Raya untuk mengekspresikan karya mereka.
Sang Kembang Bale adalah pertunjukan yang mengangkat kesenian Ronggeng Gunung dari Ciamis dan Pangandaran yang menawarkan nuansa spiritual bagi penontonnya.
Pementasan ini terinspirasi dari kesenian Ronggeng Gunung, seni klasik dari Jawa Barat.
Beberapa event yang bisa jadi pertimbangan untuk dikunjungi yakni Festival Lembah Baliem hingga Dieng Culture Festival
Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan nilai estetika produk, tetapi juga membantu seniman lokal untuk lebih dikenal.
Kegiatan Residensi Pemajuan Kebudayaan 2024 merupakan pengembangan dari kegiatan Belajar Bersama Maestro, yang sebelumnya hanya melibatkan pelaku budaya di bidang kesenian saja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved