Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RAUT bahagia tampak di wajah Nikita Nur Hijriyati saat berhasil meraih lulus dari Universitas Gadjah Mada, Rabu (22/5). Nikita merupakan penyandang disabilitas hard of hearing dan minor cerebral palsy.
Ia berhasil diwisuda bersama 1422 wisudawan lainnya pada Upacara Program Sarjana dan Sarjana Terapan Periode III Tahun Akademik 2023/2024 di Grha Sabha Pramana, Bulaksumur.
“Saya bersyukur bisa lulus dan diwisuda dari Program Studi D4 Pembangunan Ekonomi Kewilayahan,” ucap dia.
Baca juga : Mahasiswa Penyandang Disabilitas Ini Dinobatkan Jadi Wisudawan Berprestasi Untar
Nikita mengaku harus berusaha lebih keras dalam belajar. Ia mengandalkan lip reading atau membaca gerak bibir dalam perkuliahan. Visual dan auditori menjadi tipe gaya belajarnya selama 6 tahun 8 bulan.
Di balik kendala yang dihadapi, ia pun merasa bersyukur karena para dosen dan teman-temannya memperlakukannya dengan baik. “Para dosen baik, dan memaklumi tulisan tangan saya buruk karena tidak bisa menulis rapi,” akunya.
Para dosen juga memberi jalan untuk memudahkan mengikuti perkuliahan, terutama terkait dengan listening dalam praktikum bahasa inggris dan tugas-tugas presentasi.
Baca juga : Gelar Wisuda ke-83, Untar Dukung Pembangunan Berkelanjutan
Saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan secara daring, dirinya ditunjuk menjadi koordinator mahasiswa tingkat sub unit (kormasit). Ia Pun mampu menjadi koordinator dan berkomunikasi dengan masyarakat walaupun dalam kondisi pandemi.
Selain berkuliah, Nikita mengatakan, dirinya juga aktif berkegiatan di Unit Kegiatan Mahasiswa Peduli Difabel. UKM tersebut memiliki misi memperjuangkan pendirian Unit Layanan Disabilitas yang tidak lama lagi akan diresmikan.
“Para dosen di kampus sebenarnya juga mengajak saya terlibat kegiatan asistensi, seperti akreditasi prodi dan penelitian, dan saya sangat bersyukur dengan banyak aktif di berbagai kegiatan, saya pun berkesempatan mendapat Beasiswa Pertamina Sobat Bumi pada tahun 2019,” lanjut dia.
Baca juga : Tahukan Kamu, Ini 5 Bunga Untuk Rayakan Kelulusan Orang Terkasih dan Maknanya
Banyak Tantangan
Nikita terlahir sudah menyandang minor cerebral palsy, dan saat duduk di bangku Sekolah Dasar pendengarannya mulai mengalami gangguan karena sakit. Bahkan sewaktu kecil hampir tidak bisa berjalan, dan ia baru bisa berjalan secara normal pada umur 2 tahun.
Meski tinggal di desa Nginggil, Bendo, Sukodono, Sragen, Nikita melalui sebagian pendidikan di kota. Meski berjarak dari rumahnya, kedua orang tuanya mengaku menghendaki seperti itu. Karenanya ia melalui pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP IT Az-Zahra Sragen, dan SMA Negeri 1 Sragen. Nikita mengaku selalu disekolahkan orang tuanya di sekolah umum dan tidak pernah di sekolah luar biasa.
Baca juga : Universitas YARSI Luluskan 406 Wisudawan pada Dies Natalis ke-57
“Kendalanya saya didiskriminasi, dan sama teman pernah diejek juga. Karena tidak bisa berolahraga, saya selalu ada tugas tambahan untuk pelajaran olahraga. Untuk teori itu saya bisa, dan sempat masuk SMA favorit yaitu SMA 1 Sragen selama setahun. Tetapi kemudian pindah karena tidak betah dengan perlakuan teman dan guru,” kenang dia.
Dalam kesempatan itu, Nikita menceritakan pengalamannya saat duduk di kelas XI SMA. Dirinya pernah dikeluarkan dari kelas ekonomi pada saat ulangan harian karena guru pengampu tidak tahu jika dirinya tidak bisa mendengar dan tidak bisa menulis cepat.
Bahkan, peristiwa melukainya dan membuatnya sempat membenci pelajaran ekonomi. “Sempat saya benci mata pelajaran ekonomi," kata dia.
Nikita mengatakan, dirinya ia memilih Program Studi D4 Pembangunan Ekonomi Kewilayahan UGM atas darar kesukaannya terhadap pelajaran geografi.
Ingin Lanjut S2
Kini lulus dengan IPK 3,37, Nikita berharap mendapatkan pekerjaan yang layak dan bisa melanjutkan pendidikan S2 dengan pembiayaan LPDP. Ia sangat berharap terus bisa berkontribusi untuk masyarakat terutama dalam memperjuangkan hak disabilitas.
Menurut Nikita UGM sudah cukup mampu memberikan layanan yang dibutuhkan mahasiswa disabilitas. Ia mengaku dosennya baik-baik dan suportif yang menjadikannya bisa belajar hal terkait spasial di program studi yang ditekuninya.
Ia pun mampu menemukan banyak teman di UKM Peduli Difabel UGM yang sudah dianggapnya sebagai keluarga sendiri. Pada akhirnya ia pun mampu menjalin banyak relasi.
(Z-9)
UT menargetkan APK tahun ini dan tahun depan mahasiswa UT dapatmencapai 750 ribu hingga 1 juta orang.
Sinar Mas Land menginisiasi program Pendidikan Anak Setingkat Paud (PASP) Do & Learn yang merupakan salah satu bentuk corporate social responsibility perusahaan.
Binus Unviersity kembali meluluskan sarjana baru sebanyak 4.441 wisudawan. 80,1 persen diantaranya disebutkan telah berkarier di perusahaan global maupun non-global.
WTN merupakan ajang pengukuhan bagi para penghafal Al-Qur'an yang telah menyelesaikan hafalan Al-Qur'an mulai dari 5 juz sampai 30 juz.
Muhadjir Effendy, menyebut wisuda seharusnya bisa dijadikan kampus untuk mencari uang dari mahasiswa.
PONDOK Pesantren Tahfizhul Quran (PPTQ) Ibnu Abbas Klaten, Jawa Tengah, mewisuda 474 santri dan mahasantri di Gedung Wongso Menggolo, Klaten, Kamis (27/6).
Atlet disabilitas SOD NPCI diberi hadiah jalan-jalan ke Taman Safari
Program ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi penyandang disabilitas untuk meningkatkan kemandirian.
Menteri Sosial Tri Rismaharini terus mendorong kaum disablitas untuk bisa produktif meski dalam kondisi yang terbatas. Ia meyakinkan bahwa para penyandang disabilitas bisa sukses dan maju.
Peluang dan pelatihan bagi penyandang disabilitas harus dibuka seluas-luasnya tanpa membatasi jenis disabilitas.
DPRD Kabupaten Bogor dukung penuh keberadaan organisasi olahraga penyandang disabilitas intelektual.
PENTINGNYA mengelola keuangan tidak hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga untuk memastikan keamanan finansial jangka panjang. Bagi penyandang disabilitas,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved