Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merekomendasikan untuk segera dilakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengurangi potensi hujan deras dan kebencanaan di wilayah Sumatera Barat.
"Berdasarkan hasil analisa dan kondisi yang terjadi di Sumatera Barat saat ini, rekomendasi kami memohon kepada pihak berwenang untuk segera melakukan TMC," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual, Minggu (12/5) malam.
Ia menjelaskan pengalaman yang dilakukan sebelumnya, modifikasi cuaca dengan cara menabur zat NaCl ke langit menggunakan pesawat tersebut merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengendalikan potensi awan penghujan.
Baca juga : BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca Redam Bencana Hidrometeorologi di Awal 2024
BMKG menilai upaya tersebut perlu juga diterapkan di Sumatera Barat yang berdasarkan hasil analisa cuaca diprakirakan hingga 22 Mei 2024 berpotensi diguyur hujan intensitas sedang hingga sangat deras.
Kondisi cuaca tersebut sebelumnya telah terdeteksi oleh BMKG sejak 8 Mei 2024. Bahkan menurut dia, puncaknya telah memicu bencana banjir disertai tanah longsor dengan dampak kerusakan parah di Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Kota Padang Panjang, pada Sabtu (11/5) malam.
Dari hasil analisa BMKG mendapati fenomena Sirkulasi Sinklonik atau pembentukan awan dan belokan angin lokal di Sumatera Barat turut berkontribusi derasnya intensitas hujan hingga mencapai lebih dari 300 mm di wilayah itu.
Baca juga : BPBD: Cuaca Jakarta Masih Aman, TMC Melihat Kondisi
"Dengan demikian TMC diharapkan tidak semakin memperluas jangkauan dan memperparah dampak bencana sekaligus menunjang kelancaran upaya penanggulangan dampak bencana yang sedang dilangsungkan saat ini,"kata mantan rektor Universitas Gadjah Mada ini.
Di sisi lain, ia memastikan BMKG setiap harinya akan melaporkan prakiraan kondisi cuaca kepada masyarakat supaya terhindar dari bahaya bencana dalam rentang waktu tiga jam sebelum kejadian akan berlangsung, ataupun hingga 10 harian ke depan.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah kecamatan di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang dilanda banjir bandang bercampur material lahar pada Sabtu (11/5) malam.
Baca juga : BMKG Tetapkan 14 Daerah Berstatus Waspada Dampak Cuaca Ekstrem
Bencana tersebut dilaporkan menimbulkan dampak kerusakan yang cukup serius. Pusdalops BNPB mencatat sampai dengan Minggu (12/5) pukul 16.40 WIB ada sebanyak 27 orang korban warga di tiga daerah tersebut meninggal dunia, lebih dari 200 orang warga mengungsi, dan lebih dari 100 unit rumah dan puluhan fasilitas publik rusak.
Selain itu, juga menimbulkan tanah longsor hingga memutus jalan dan melumpuhkan arus lalu lintas. Di antaranya seperti di wilayah Malalak Kabupaten Agam (Jalan Penghubung Padang-Bukit Tinggi), Sitinjau Lauik Kabupaten Tanah Datar (Jalur penghubung Padang-Solok). Jalan Lembah Anai (jalur penghubung Bukit Tinggi-Padang).
BNPB memastikan tim petugas gabungan masih melakukan upaya penanggulangan dampak bencana sehingga data jumlah korban jiwa maupun dampak kerusakan lainnya masih dapat bertambah. (Ant-P5)
Operasi Modifikasi Cuaca mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau periode 20-29 Juli 2024, diperpanjang selama tiga hari sampai dengan 1 Agustus 2024.
OPERASI Modifikasi Cuaca (OMC) atau dulunya disebut dengan TMC atau hujan buatan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau saat ini sedang dilaksanakan selama 8 hari.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana kembali melakukan modifikasi cuaca untuk mengatasi polusi udara.
Operasi modifikasi cuaca direncanakan berlangsung selama dua pekan dengan pesawat yang akan stay selama periode tersebut.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan modifikasi cuaca
BMKG melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah pembangunan infrastruktur penunjang Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
STASIUN Meteorologi Maritim Belawan, Sumatra Utara (Sumut), menyebutkan gelombang setinggi 2,0 meter hingga 2,5 meter diprakirakan berpeluang terjadi perairan Sumatra.
Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dan kelembaban berkisar antara 47% hingga 99%.
Dalam tiga hari ke depan, mulai Rabu (31/7), tinggi gelombang laut terutama di perairan selatan Bali berpotensi mencapai 3 meter.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved