Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, terus meningkat setiap harinya sejak bulan Januari hingga April selama musim penghujan. Peningkatan ini mencapai 532 kasus, dengan 18 orang memerlukan perawatan, 2 orang meninggal, dan yang lainnya semakin pulih.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, kasus DBD di wilayahnya terus meningkat seiring pergantian musim dari El Nino ke musim penghujan, dengan 32 kasus yang tercatat. Peningkatan ini disebabkan oleh masih adanya tempat perindukan nyamuk aedes aegypi (larva) di rumah dan lingkungan sekitar.
"Sebanyak 18 orang harus dirawat di RSUD Dr. Soekardjo dan rumah sakit swasta lainnya. Peningkatan kasus telah terjadi sejak bulan Januari hingga Mei, dengan total 532 kasus dan 2 kematian," katanya pada Rabu (8/5/2024).
Baca juga : Kasus DBD Meningkat hingga 6.000, Simak Tips Pertolongan Pertama Berikut Ini
Asep menekankan bahwa serangan kasus DBD terjadi karena pergantian musim dan peningkatan jentik nyamuk yang masih ditemukan di rumah. Pola hidup bersih dan sehat (PHBS) juga masih diabaikan di lingkungan sekitar, yang menyebabkan penambahan kasus DBD.
"Kasus DBD di Kota Tasikmalaya masih akan terus terjadi jika masyarakat tetap abai terhadap kebersihan lingkungan," ujarnya. (Z-10)
Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya telah menyiapkan peralatan fogging dan melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya PHBS.
Baca juga : Pengendalian DBD Butuh Kolaborasi Kuat Pemerintah dan Masyarakat
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Heru Suharto, melaporkan bahwa kasus DBD di wilayahnya juga mengalami peningkatan sejak Januari hingga Mei, dengan total 168 kasus dan 2 kematian. Masih banyak pasien yang dirawat dan yang lainnya semakin membaik.
"Pola hidup bersih dan sehat (PHBS) masih diabaikan, sehingga kami terus mengedukasi masyarakat akan bahaya DBD dan pentingnya mengakses fasilitas kesehatan," kata Heru.
Dia juga menekankan pentingnya aktivitas 3M (menguras, menutup, mengubur) dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), serta melakukan gerakan Jumantik di setiap rumah untuk mencegah perkembangan nyamuk. (Z-10)
Kekeringan rawan terjadi di Kecamatan Cipatujah, Cikalong, Pancatengah, Cineam, Karangjaya, Culamega, Cibalong, Kadipaten, Salawu, Tanjungjaya, Pageurageung dan Kecamatan Sukaresik.
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
Sebelum ditemukan di bawah pohon dalam kondisi meninggalnya Iis Aisah meninggalkan rumah selama tiga bulan tanpa ijin keluarganya karena bersangkutan selama ini mengalami gangguan mental
Program pengembangan itu dilakukan di Kampung Sinar Jaya, Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu.
lahan seluas 5 hektare berada di Kampung Tanjung, Karanganyar, Gunung Tandala, Talagasari, Kersamenak, Kelurahan Kersamenak, Kecamatan Kawalu, semuanya dalam kondisi terancam kekurangan
Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Kesehatan telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus demam berdarah dengue (DBD)
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Tidak hanya gejala umum, DBD juga bisa menunjukkan gejala yang tidak biasa. Gejala-gejala ini penting untuk diwaspadai agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Pengobatan yang diberikan dokter kepada pasien DBD adalah untuk mengatasi gejala, seperti pemberian cairan infus, atau pemberian penghilang nyeri (pain killer).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved