Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
JELANG musim penghujan dan ancaman bencana banjir, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, melakukan normalisasi dua sungai besar Sungai Barabai dan Sungai Batang Alai.
"Mitigasi bencana banjir jelang musim penghujan kita lakukan dengan normalisasi di kawasan hilir Sungai Barabai dan Sungai Batang Alai menggunakan exavator amphibi. Pekerjaannya tengah berlangsung," ujar Sekretaris Daerah Hulu Sungai Tengah, Ahmad Yani, Senin (13/11).
Pemkab Hulu Sungai Tengah juga melakukan pemetaan wilayah rawan bencana hidrometeorologi dan menggalakkan sosialisasi kewaspadaan bencana. "Kita juga mendorong percepatan penyelesaian pembangunan Kolam Regulasi dan rencana pembangunan bendungan Pancar Hanau di kaki Pegunungan Meratus," kata Ahmad Yani.
Baca juga: BI Perkuat Investasi Hijau di Kalimantan Selatan
Pembangunan kolam regulasi merupakan proyek pengendali banjir Barabai yang dibangun Kementerian PUPR dengan anggaran sebesar Rp280 miliar. Kolam regulasi dibangun pada 2021 di lahan seluas 60 hektare, diharapkan selesai pada 2024 mendatang.
Kepala BPBD Hulu Sungai Tengah, Ahmad Apandi mengatakan ada puluhan desa yang tersebar di 11 kecamatan di wilayahnya masuk kategori rawan bencana hidrometeorologi terutama banjir. Adapun 11 kecamatan dimaksud yakni, Kecamatan Labuan Amas Selatan, Labuan Amas Utara, Hantakan, Haruyan, Pandawan, Barabai, Batu Benawa, Batang Alai Timur (BAT), Batang Alai Selatan (BAS), Batang Alai Utara (BAU), dan Limpasu.
Baca juga: Kalimantan Selatan Targetkan Penurunan Stunting Menjadi 18,1 Persen di 2023
Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan salah satu daerah rawan bencana hidrometeorologi tahunan di Kalsel. Pada peristiwa banjir besar tahun 2021, sebagian besar wilayah kabupaten ini nyaris tenggelam akibat banjir. Puluhan ribu jiwa warga terdampak dan sembilan orang warga tewas terseret banjir.
Banjir yang disebut terparah dalam sejarah tersebut telah melumpuhkan ekonomi masyarakat, termasuk roda pemerintahan daerah. (Z-3)
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan membangun safe house atau rumah perlindungan bagi masyarakat korban kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Dinas Sosial Kalimantan Selatan akan mengoperasikan kapal penyelamatan pada 14 Agustus mendatang untuk penanganan bencana di perairan.
BPBD mengungkapkan bencana karhutla dan pemukiman mulai meningkat seiring kemarau beberapa pekan terakhir.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menargetkan penanganan kawasan kumuh seluas 380,5 hektare hingga 2026.
ULM Banjarmasin berencana membangun pusat penelitian lahan basah dan mangrove dunia seluas 621 hektare.
Khusus Batfest 2023, pihak penyelenggara menyediakan 100 paket umroh gratis bagi peserta yang beruntung.
Mantan Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) Abdul Latif dibebankan vonis pidana pengganti puluhan miliar rupiah.
Banjir di Kabupaten Hulu Sungai Utara meluas hingga 46,4 hektare tanaman padi dan 190 kg semaian terendam.
Kalimantan Selatan sangat rawan bencana. Jika kemarau terjadi kebakaran dan saat musim hujan terjadi banjir dan longsor.
SMK-PP Negeri Banjarbaru
Rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) merupakan salah satu program prioritas dari KLHK.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved