Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Masuk Kategori Sedang

Thalatie K Yani
08/7/2024 07:45
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Masuk Kategori Sedang
Ilustrasi - Kualitas udara DKI Jakarta(Antara)

KUALITAS udara di Jakarta pada Senin (8/7) masuk dalam kondisi sedang. 

Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 07.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 98 atau kategori sedang dengan polusi udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 29,8 mikrogram per meter kubik.

Konsentrasi tersebut setara 7,7 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). PM 2,5 adalah partikel udara yang berukuran kecil dari 2,5 mikron (mikrometer).

Baca juga : Kualitas Udara DKI Jakarta Tergolong Buruk

Kategori sedang, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

Selain itu, Jakarta menempati posisi ke-7 dunia kota dengan kualitas udara terburuk.

Pada peringkat pertama ditempati Lahore (Pakistan) di angka 187, urutan kedua Kinshasa (Kongo) di angka 172, dan ketiga Santiago Chile di angka 146.
  
Di peringkat ke-4 diduduki Kuwait di angka 123, urutan ke lima ada Dubai (Uni Emirat Arab) di angka 119, dan Bagdad (Irak) di peringkat keenam dengan angka 105. Indonesia di peringkat 7 dengan angka 89. 

Baca juga : Senin Pagi, Kualitas Udara Jakarta tidak Sehat

Sementar itu berdasarkan indek standar penceraman udara (ISPU) Dinas lingkungan hidup Provinsi Jakarta, dua titik dinyatakan dalam kondisi baik. Yakni di Bundaran HI pada angka 39 dan Kebun Jeruk di angka 44. 

Tiga kawasan lainnya dalam status sedang. Di kelapa Gading di angka 57, Lubang buaya (52), dan Jagakarsa (62).

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah meluncurkan platform pemantau kualitas udara terintegrasi hasil pantauan di 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) tersebar di kota metropolitan tersebut.

Dari SPKU tersebut, kemudian data yang diperoleh ditampilkan melalui platform pemantau kualitas udara sebagai penyempurnaan dari yang sudah ada sebelumnya dan sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional.

Laman ini juga menampilkan data dari 31 SPKU di Jakarta yang mengintegrasikan data dari SPKU milik DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia, dan Vital Strategis. (Ant/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya