Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pengacara Rizieq Sambangi Kejagung, Minta Maaf

Tri subarkah
25/3/2021 19:51
Pengacara Rizieq Sambangi Kejagung, Minta Maaf
Muhammad Rizieq Shihab(AFP)

KEJAKSAAN Agung menerima audiensi Dewan Tanfidzi Nasional Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan penasihat hukum Muhammad Rizieq Shihab. Audiensi yang digelar di press room Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Jakarta, itu dihadiri oleh Tanfidzi Nasional Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma’arif dan salah satu pengacara Rieziq, Aziz Yanuar.

"Dengan maksud untuk tabayyun mengenai penanganan perkara tindak pidana Kekarantinaan Kesehatan yang melibatkan terdakwa MRS sebagai ulama dan beberapa orang anggota PA 212," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak melalui keterangan tertulis, Kamis (25/3).

Leonard menerangkan dalam audiensi tersebut, Aziz selaku tim hukum Rizieq meminta maaf atas kejadian yang terjadi pada saat persidangan yang dilaksanakan secara daring, baik di Pengadilan Negeri Jakarta Timur maupun Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisan Republik Indonesia.

Baca juga: Dana Formula E tak Transparan, DPRD Curiga Ada Penggelembungan

"Peristiwa tersebut terjadi semata-mata ingin memperjuangkan hak terdakwa agar diperlakukan adil selama proses persidangan," katanya.

Dijelaskan Leonard, ketua tim jaksa penuntut umum, Syahnan, mengatakan bahwa pihaknya tidak sedikit pun mempunyai niat untuk mendzalimi Rizieq. Tugas dan fungsi tim JPU, lanjutnya, harus menghadirkan Rizieq sebagai terdakwa sesuai perintah hakim. Hal ini sebagaimana yang ditetapkan dalam Penetapan Hakim tentang persidangan secara daring.

"Selanjutnya, ketua tim JPU mengajak tim penasihat hukum terdakwa MRS, pengurus dan anggota PA 212, serta seluruh umat Islam untuk tidak terpancing dengan informasi yang belum tentu kebenarannya, sehingga dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," papar Leonard.

Acara itu juga dihadiri oleh Kepala Sub Direktorat Eksekusi dan Ekseminasi pada Direktur Tindak Pidana Narkotika dan Zat Adiktif lainnya Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum (JAM-Pidum) Abdullah, dan beberapa orang perwakilan Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya