Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BUNDA, berencana menyekolahkan si kecil tahun ini? Persiapan matang jelas diperlukan. Mengingat, anak akan menghabiskan waktu panjang bersama teman dan guru di lingkungan luar rumah. Tak hanya itu, tentu Bunda ingin anak mendapatkan pendidikan terbaik yang dapat mengoptimalkan potensi mereka.
Seperti apa konsep pendidikan bagi anak yang mampu menggali dan mengoptimalkan potensi anak? Berikut penjelasan Head of School Wellington College Independent School Jakarta (WCIJ), Christine Haslett, yang bisa jadi panduan.
Setiap anak pada dasarnya memiliki potensi besar. Anak memerlukan lingkungan yang tepat agar potensi tersebut dapat digali, dipupuk, dan dikembangkan. Jadi, pastikan bahwa tujuan sekolah bukan sekadar mencapai keberhasilan akademik. Lebih dari itu, sekolah harus mendukung tumbuh kembang anak secara holistis.
Baca juga : Kematangan Anak Masuk Sekolah tidak Dilihat dari Usia
“Sebagai contoh, di WCIJ tujuan kami adalah membentuk generasi muda yang mandiri, memiliki rasa ingin tahu, tangguh, dan peduli, serta terhubung dengan dunia. Melalui pengembangan nilai-nilai kebaikan, tanggung jawab, rasa hormat, keberanian, dan integritas, anak-anak dapat mencapai lebih banyak hal,” ujar Christine pada acara Admission Event, di Jakarta, Sabtu (27/4/2024).
Kurikulum sekolah, baik program kurikuler maupun kokurikuler, idealnya sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak yang berbeda-beda sesuai usia mereka. Pada usia 3-5 tahun, anak-anak belajar lebih banyak dibandingkan dengan masa-masa lainnya dalam hidup mereka. Pemikiran dan sikap yang terbentuk di tahap ini berpengaruh besar pada pendekatan mereka terhadap pembelajaran di tahap berikutnya.
Anak-anak kecil merupakan individu yang penuh dengan imajinasi dan kreativitas. Mereka membutuhkan pengajaran yang memadukan rasa ingin tahu dengan pengajaran yang terfokus pada literasi, matematika, sains, humaniora, dan seni ekspresif. Kurikulum untuk kelompok usia ini menjadi fondasi penting untuk perkembangan fisik, emosional, dan sosial mereka.
Baca juga : TK Prestasi Global Raih Juara 1 Lomba Sekolah Ramah Anak
“Adapun untuk kelompok usia 6-11 tahun, kurikulum lebih fokus pada keunggulan akademik digabungkan dengan penekanan berkelanjutan pada kedalaman dan keluasan studi independen, yang disampaikan melalui berbagai proyek penelitian kreatif dan lintas kurikulum,” imbuh Christine.
Guru-guru berkualifikasi tinggi berperan penting untuk mendorong keunggulan anak dan memungkinkan setiap murid mendapatkan jalur pembelajaran sesuai potensi masing-masing.
“Tidak peduli apakah anak Anda penyuka balet, kutu buku, hobi coding, atau sepak bola, dukungan staf pengajar yang berpengalaman diperlukan untuk memastikan bahwa setiap anak memenuhi potensi mereka dan memanfaatkan setiap peluang yang diberikan kepada mereka,” imbuh Christine.
Baca juga : Ini Syarat Anak Autisme Bisa Bersekolah Inklusif
Tapi tentu saja, orang tua juga tak bisa diabaikan. Idealnya, pendidikan di semua tingkatan melibatkan kemitraan antara guru, orang tua, dan siswa. Jadi, proses pembelajaran yang didapat di sekolah dapat diteruskan dan dikembangkan di rumah.
“Keluarga adalah elemen penting dalam budaya Indonesia. Kami sendiri di WCIJ melibatkan orang tua sebanyak mungkin dalam kehidupan sekolah untuk menciptakan kemitraan yang kuat, antara lain melalui pertemuan rutin, dikombinasikan dengan peluang untuk berbagi di festival dan edukasi pendidikan,” papar Christine.
Terkait acara Admission Event, ia menjelaskan kegiatan itu digelar untuk memperkenalkan WCIJ yang akan memulai tahun ajaran baru pada September 2024. WCIJ merupakan sekolah swasta cabang dari Wellington College, sekolah berusia 165 tahun yang pertama kali diresmikan Ratu Victoria di Inggris pada 1859. WCIJ yang berbasis koedukasi memberikan pendidikan untuk anak-anak usia 3 hingga 11 tahun. (X-8)
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alkohol oleh ayah juga bisa berdampak pada kesehatan janin.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Rumah Cita-cita ingin berkontribusi membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
Sebagai orangtua kita harus mempersiapkan anak yang bepergian sendiri dalam menghadapi berbagai situasi yang di luar kendali orangtua.
PAUD harus mendapat perhatian serius karena merupakan bagian dari proses pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia agar mampu menjawab berbagai tantangan di masa depan.
Saat ini ada sebanyak 203.385 satuan pendidikan PAUD di Indonesia dengan jumlah peserta didik sebanyak 6,8 juta jiwa dan 486.451 pendidik.
Tingkat pemerataan pendidikan anak usia dini (PAUD) di Indonesia belum sepenuhnya merata, dengan disparitas signifikan antara daerah perkotaan dan pedesaan.
Di momen Hari Anak Nasional 2024 yang diperingati pada 23 Juli atau yang jatuh hari ini, mari jadikan refleksi untuk orangtua menanamkan pendidikan karakter. Berikut cara yang bisa dilakukan
Sinar Mas Land menginisiasi program Pendidikan Anak Setingkat Paud (PASP) Do & Learn yang merupakan salah satu bentuk corporate social responsibility perusahaan.
Idealnya, usia masuk SD seharusnya bergantung pada kesiapan anak untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Umumnya, anak-anak sudah dapat mengikuti pembelajaran di usia antara 6-7 tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved