Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMBUNUHAN Israel terhadap petinggi organisasi perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, menghancurkan kepercayaan Hamas terhadap Israel dan berpotensi mempersulit upaya mengakhiri perang di Jalur Gaza. Ini menurut Pakar Timur Tengah dari Universitas Indonesia Yon Machmudi.
"Dengan ada pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh, akan semakin menghilangkan kepercayaan Hamas terhadap pihak Israel dalam upaya gencatan senjata," ucap Yon dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu (31/7).
Ia mengatakan, serangan tersebut merupakan preseden buruk dalam rencana perdamaian dan gencatan senjata yang diusahakan kedua belah pihak. Padahal, perundingan untuk mengakhiri peperangan hampir menemukan titik temu.
Baca juga : Hamas Bahas Gencatan Senjata Gaza dengan Qatar, Mesir, Turki
Peperangan antara kedua belah pihak pun berpotensi membesar setelah meninggalnya pemimpin politik Hamas itu. "Setelah terbunuhnya Ismail Haniyeh, pihak Hamas pasti akan menutup kemungkinan penyerahan tawanan yang ada di wilayah Gaza," kata dia.
Meski demikian, menurut Yon, terbunuhnya Haniyeh tak akan menyurutkan perlawanan di kalangan faksi perlawanan Palestina karena Hamas maupun faksi-faksi lain tak bergantung dengan kepemimpinan tunggal. Pemimpin baru pun dapat langsung muncul untuk menggantikan pemimpin sebelumya yang terbunuh.
Wafatnya petinggi Hamas itu justru akan semakin menguatkan persatuan faksi-faksi perlawanan Palestina untuk melanjutkan perjuangannya demi kemerdekaan Palestina, khususnya setelah mereka menandatangani Deklarasi Beijing beberapa waktu yang lalu. "Terlebih, pascakomitmen untuk bersatu di Beijing, semangat mereka justru akan semakin kuat guna melancarkan perlawanan dan pembalasan terhadap Israel," tutur Yon.
Gerakan perlawanan Palestina Hamas pada Rabu memastikan Ismail Haniyeh, petinggi politik gerakan tersebut, meninggal dunia akibat serangan Israel di tempat tinggalnya di Teheran, Iran. "Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengucapkan belasungkawa atas wafatnya seorang anak dari Bangsa Palestina yang besar, Ismail
Haniyeh. Demikian pernyataan Hamas melalui media sosial Telegramnya.
"Pemimpin gerakan meninggal dunia akibat serangan Zionis laknat pada tempat tinggalnya di Teheran setelah mengikuti upacara pelantikan Presiden Iran yang baru," ucap Hamas. (Ant/Z-2)
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
MENTERI luar negeri Turki pada Rabu (31/7) mengatakan bahwa dengan menghabisi kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, Israel juga telah membunuh perdamaian.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai sosok pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved