Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Hamas - Fatah Sepakat Bentuk Pemerintahan Rekonsiliasi Usai Perang

Ferdian Ananda Majni
23/7/2024 17:15
Hamas - Fatah Sepakat Bentuk Pemerintahan Rekonsiliasi Usai Perang
Suasana di salah satu sudut Gaza, pertengahan Juli 2024(dok; Al-Jazeera)

Kelompok pejuang Palestina, Hamas mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani sebuah kesepakatan di Beijing, Tiongkok dengan organisasi-organisasi Palestina lainnya, termasuk saingannya Fatah untuk bekerja sama demi persatuan nasional.

Pemerintah Tiongkok menyebutnya sebagai kesepakatan untuk memerintah Gaza bersama-sama setelah perang berakhir. Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, menyambut kesepakatan bersama pejabat senior Hamas Musa Abu Marzuk, utusan Fatah Mahmud al Aloul dan utusan dari 12 kelompok Palestina lainnya.

Menurut Wang, mereka telah sepakat untuk membentuk pemerintahan rekonsiliasi nasional sementara untuk memerintah Gaza pascaperang.

Baca juga : Israel Bunuh 20 Warga Gaza setelah Perintahkan Evakuasi

“Hari ini kami menandatangani perjanjian untuk persatuan nasional dan kami mengatakan bahwa jalan untuk menyelesaikan perjalanan ini adalah persatuan nasional. Kami berkomitmen terhadap persatuan nasional dan kami menyerukannya,” kata Abu Marzuk setelah bertemu Wang dan utusan lainnya, seperti dikutip Channel News Asia, kemarin.

Pengumuman tersebut muncul setelah sembilan bulan perang yang dipicu oleh serangan Hamas pada Oktober lalu di Israel selatan yang mengakibatkan 1.197 orang tewas, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan perhitungan Israel.

Para pejuang Hamas juga menyandera 251 orang, 116 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 44 orang yang menurut militer Israel tewas.

Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 39.000 orang, sebagian besar adalah warga sipil, menurut data dari kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya