Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENDERITAAN, kematian dan kehancuran yang luar biasa selama enam bulan sejak serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober telah memperlebar jurang pemisah antara Israel dan Palestina, sehingga membuat keduanya merasa bahwa prospek perdamaian di Jalur Gaza semakin sulit dicapai.
Perang Gaza paling berdarah yang pernah terjadi meletus sejak serangan Hamas pada 7 Oktober. Sementara itu, serangan pembalasan Israel telah menewaskan lebih dari 33.000 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
“(Penderitaan kami) semakin bertambah setelah tanggal 7 Oktober, setelah 33.000 orang menjadi martir dan setelah penghancuran dan pengepungan,” kata Fidaa Musabih, warga Palestina berusia 27 tahun, yang rumahnya di utara Gaza dihancurkan oleh serangan udara Israel.
Baca juga : AS Ingin Gencatan Senjata Sementara di Gaza, Hamas Ogah
Dia sekarang tinggal serumah dengan 27 kerabatnya di Rafah, Gaza selatan. Dia tinggal dalam ketakutan akan rencana serangan Israel ke wilayah yang dihuni 1,5 juta orang, sebagian besar dari mereka adalah pengungsi.
"Bagaimana saya bisa berharap perdamaian akan datang? Tidak ada ruginya lagi bagi kami,” kata Musabih.
Sementara itu, tidak ada pembicaraan perdamaian besar Israel-Palestina yang diadakan selama bertahun-tahun. Artinya, setiap negosiasi di masa depan akan berada dalam bayang-bayang pertumpahan darah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.
Baca juga : Di Rafah, Pengungsi Gaza Hidup Seperti di Film Horor
Di Gaza, rata-rata puluhan orang terbunuh per hari, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut, dalam pemboman terus-menerus yang telah meratakan sebagian besar wilayah tersebut. PBB juga telah memperingatkan bahwa 2,4 juta penduduknya berada di ambang kelaparan.
“Kedua belah pihak berusaha untuk menggambarkan segala sesuatu yang terjadi dalam konteks pihak lain tidak layak menjadi mitra,” kata Khalil Shikaki dari Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina (PCPSR).
Meskipun perang sedang terjadi di Gaza, kekerasan di Tepi Barat yang melibatkan pasukan Israel, pemukim dan militan bersenjata Palestina telah meningkat ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam dua dekade.
Baca juga : Netanyahu Tolak Gencatan Senjata 135 Hari di Gaza, Malah Perluas Agresi ke Rafah
Tarek Ali dari Palestina, yang bekerja di dekat Ramallah, mengatakan ketegangan dan kekerasan, yang sudah buruk sebelum serangan itu, kini menjadi semakin buruk.
“Ini menunjukkan betapa dalamnya kebencian antara kami dan mereka, sehingga semakin menghilangkan kemungkinan perdamaian,” kata pria berusia 47 tahun itu.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan pada awal bulan Maret oleh Institut Studi Keamanan Nasional (INSS) yang berbasis di Tel Aviv menunjukkan dukungan Yahudi Israel terhadap solusi dua negara berada pada titik terendah yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu 35%.
Baca juga : Netanyahu Setuju Perundingan lagi, Lima Warga Gaza Tewas dalam Bantuan Makanan
Angka tersebut menandai penurunan tajam dari dukungan sekitar 49% pada tahun 2022 untuk pembentukan negara Palestina merdeka. Namun, dukungan warga Gaza terhadap solusi dua negara telah meningkat, menurut survei PCPSR, dari 35% pada Desember menjadi 62% pada Maret.
“Pilihan untuk perdamaian di tingkat masyarakat masih ada saat ini, seperti yang terjadi di masa lalu, dan mungkin akan menjadi lebih besar lagi setelah perang sudah berlalu,” kata Shikaki, peneliti PCPSR.
Charbit, seorang ilmuwan politik, mengatakan besarnya perang dan keprihatinan masyarakat internasional telah membuka peluang baru bagi kedua pihak untuk berdamai.
“Peluangnya kecil sekali, tapi peluangnya tetap ada,” tambahnya.
(AFP/Z-9)
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kebrutalan yang nyata, tetapi masyarakat internasional bungkam.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai sosok pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.
AMERIKA Serikat akan terus mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza meskipun ketua biro politik Hamas Ismail Haniyeh meninggal. Ini dikatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved