Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MEMBELA perjuangan Palestina menjadi prioritas utama Iran sejak berdirinya Republik Islam pada 1979. Ini ditegaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam konferensi di Teheran pada Minggu (3/12) sebagaimana dilansir Almayadeen.
Raisi menegaskan kembali komitmen teguh Iran untuk mendukung Gaza dan Palestina. Ia menekankan bahwa komitmen ini berakar kuat dalam Konstitusi Republik Islam.
"Dukungan kami untuk Gaza dan Palestina didasarkan pada konstitusi. Mendukung kaum tertindas ialah salah satu dasar konstitusi. Oleh karena itu, mendukung Palestina telah menjadi isu utama Revolusi (Islam) sejak permulaannya," kata Presiden Iran pada pertemuan tersebut.
Baca juga: Kapal Perusak AS Jatuhkan Drone yang Serang Pelayaran di Laut Merah
Raisi kemudian menampik anggapan bahwa dinamika regional dapat membahayakan prinsip konstitusional di balik sikap Iran terhadap Palestina. "Kita tidak bisa berhenti berpegang pada prinsip-prinsip tersebut. Kecenderungan beberapa pihak di kawasan tidak akan mengompromikan prinsip konstitusi ini," tegasnya.
Presiden Raisi selanjutnya menggambarkan Konstitusi Iran sebagai yang paling progresif di antara semua negara. Ia mengutip seorang ahli hukum Afrika yang mencirikannya sebagai perpaduan unik antara demokrasi dan cita-cita.
Mengalihkan perhatiannya pada agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza, Raisi mengutuk serangan brutal yang merenggut nyawa lebih dari 15.200 warga Palestina dan menyebabkan kehancuran besar di Jalur Gaza yang terkepung. Dia mencatat pertemuan-pertemuan yang terjadi di seluruh dunia untuk mengutuk dan mengecam diskriminasi rasial, pembunuhan, ketidakadilan, dan penindasan yang dilakukan pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina.
Baca juga: Satu Serangan Tewaskan Lima Militan Pro-Iran di Irak
"Kami yakin balasan ilahi akan muncul dari darah 6.000 anak yang menjadi martir secara menindas dan akan mengakhiri rezim Zionis yang kejam dan palsu," kata Raisi. Raisi pada Sabtu mendesak negara-negara lain mengadakan referendum untuk menunjukkan kepada semua orang bahwa rakyat mereka sangat mendukung Palestina dan hak-hak rakyat Palestina.
Ia menambahkan bahwa negara-negara Barat sangat takut untuk mengorganisasi tindakan semacam itu. Usulan Presiden tersebut disampaikan dalam diskusi telepon pada Sabtu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Keduanya membahas berbagai hal, termasuk hubungan Teheran-Tokyo dan perang Israel saat ini di Gaza.
Raisi menyebut pembantaian rezim Zionis di Gaza sebagai bencana kemanusiaan terbesar dalam sejarah modern dan menekankan pentingnya menegakkan kebenaran tentang situasi Palestina.
Dia menyinggung sejarah pendudukan yang menghancurkan rumah-rumah dan membunuh warga Palestina serta mengubah Gaza menjadi penjara terbuka dalam 75 tahun terakhir. Ia mengusulkan agar berbagai negara, termasuk Jepang, mengadakan referendum untuk mengukur dukungan terhadap Palestina dari penduduk lokalnya.
Alasannya, negara-negara Barat sangat takut mengadakan referendum semacam itu. Namun demikian, dukungan publik yang luas terhadap Palestina dan seruan gencatan senjata telah menimbulkan dampak global yang nyata di seluruh dunia.
Raisi kemudian mengkritik peran AS dalam perang Israel di Gaza. Ia menyebut AS sebagai pelaku utama di balik mesin perang Israel yang meneror masyarakat Gaza yang tidak berdaya saat mereka dikepung.
Dia menekankan bahwa diamnya para pemimpin dunia hanya akan semakin menguatkan para pembunuh anak-anak Zionis dan mendesak negara-negara, termasuk Jepang, untuk secara serius menindaklanjuti empat isu utama yang akan meringankan penderitaan rakyat Palestina. Menurut Presiden Iran, hal ini berarti menghentikan serangan Israel, mengirimkan bantuan ke Gaza, mencabut pengepungan, dan menegakkan hukum internasional.
Kishida menyuarakan kekhawatirannya mengenai situasi kemanusiaan di Gaza dan menyoroti pentingnya menghentikan serangan terhadap warga sipil serta mengirimkan pasokan kemanusiaan ke warga Palestina di sana. (Z-2)
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
MENTERI luar negeri Turki pada Rabu (31/7) mengatakan bahwa dengan menghabisi kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, Israel juga telah membunuh perdamaian.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai sosok pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved