Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SERANGAN terhadap rumah sakit di Gaza, Palestina, yang menewaskan sedikitnya 200 orang telah menimbulkan gelombang kecaman di seluruh dunia Arab. Bahkan negara-negara sekutu menyalahkan Israel atas serangan tersebut, meskipun Israel membantahnya.
Kecaman tersebut bertepatan dengan unjuk rasa kemarahan di Libanon, Yordania, Libia, Yaman, Tunisia, Turki, Maroko, Iran, dan Tepi Barat yang diduduki Israel. Lebih banyak lagi demonstrasi yang direncanakan pada Rabu (18/10) menyusul seruan untuk Hari Kemarahan di seluruh wilayah.
Israel dan militan Palestina saling menyalahkan atas serangan terhadap rumah sakit pada Selasa malam. Tentara Israel mengatakan pada Rabu bahwa mereka memiliki bukti bahwa militanlah yang bertanggung jawab.
Baca juga: Dubes Iran Kecam Serangan Isreal terhadap RS di Gaza
Namun Uni Emirat Arab dan Bahrain, yang keduanya menjalin hubungan dengan Israel melalui Abraham Accords tahun 2020, mengutuk serangan Israel yang terjadi saat Israel mengepung Gaza. "Uni Emirat Arab mengutuk keras serangan Israel yang mengakibatkan kematian dan cederanya ratusan orang," kata kantor berita resmi UEA, WAM, pada Rabu pagi.
Kementerian Luar Negeri Bahrain, "Menyatakan kutukan dan kecaman keras Kerajaan Bahrain atas pengeboman Israel," kata Kantor Berita Bahrain.
Baca juga: Indonesia Hadiri Pertemuan Darurat OKI soal Palestina
Maroko, negara lain yang mengakui Israel pada 2020, juga menyalahkan Israel atas serangan tersebut. Begitu pula Mesir, yang menjadi negara Arab pertama yang menormalisasi hubungan pada 1979.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengutuk keras pengeboman Israel terhadap rumah sakit Ahli Arab yang menyebabkan kematian ratusan korban tak berdosa di antara warga Palestina di Gaza. Dia menyebut pengeboman yang disengaja itu merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional.
Baca juga: HRW: Kapan Negara-negara Barat akan Membuka Mata?
Arab Saudi, yang telah mengakhiri pembicaraan mengenai kemungkinan hubungan dengan Israel sejak kekerasan berkobar, menyebut ledakan tersebut sebagai kejahatan keji yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel.
Selama konferensi pers di Beirut pada Rabu, kelompok Islam Palestina Hamas menyerukan serangan terhadap pasukan Israel di Tepi Barat dan wilayah lain sebagai tanggapan terhadap serangan Israel terhadap rumah sakit.
Baca juga: Biden Dukung Pernyataan Israel tentang Pengeboman Rumah Sakit Gaza
"Kami menyerukan rakyat kami di Tepi Barat dan rakyat kami di Palestina untuk bangkit melawan musuh Zionis dan bentrok dengan pasukannya di semua kota, desa, dan kamp," kata pejabat Hamas Osama Hamdan kepada wartawan.
Hamdan menyerukan protes di seluruh wilayah pada Jumat dan Sabtu. Mereka menuntut pengusiran duta besar entitas Zionis di seluruh ibu kota Arab dan Islam.
Yordania mengatakan Israel, "Memikul tanggung jawab atas insiden serius ini." Qatar, yang memiliki hubungan dekat dengan Hamas, mengecam pembantaian brutal tersebut.
Organisasi Konferensi Islam, yang juga menyalahkan Israel, menyebutnya sebagai, "Kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan terorisme negara yang terorganisasi."
Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Teluk Jasem Mohamed Albudaiwi mengatakan hal itu merupakan bukti nyata pelanggaran serius yang dilakukan pasukan pendudukan Israel.
Ketua Liga Arab Ahmed Aboul Gheit pada Selasa meminta para pemimpin untuk, "Segera menghentikan tragedi ini."
"Pikiran jahat apa yang dengan sengaja membombardir rumah sakit dan penghuninya yang tidak berdaya?" tulisnya di X, sebelumnya Twitter.
Serangan itu terjadi di tengah gelombang serangan udara mematikan Israel di Gaza menyusul serangan kelompok militan Palestina Hamas yang menewaskan 1.400 orang.
Gerakan Hizbullah di Libanon yang didukung Iran menyerukan Hari Kemarahan terhadap Israel menyusul serangan itu ketika ratusan orang berunjuk rasa di kedutaan besar AS dan Prancis semalaman. Mereka bentrok dengan pasukan keamanan.
Protes lebih lanjut direncanakan pada Rabu. Libanon bergabung dengan negara-negara Arab lain yang mengumumkan hari berkabung nasional.
Di Tunisia, ribuan orang berkumpul di luar kedutaan Prancis menuntut pengusiran duta besar Prancis dan AS sebagai protes atas dukungan pemerintah mereka terhadap Israel.
Irak, yang juga menyalahkan pihak berwenang Israel, menuntut resolusi segera dan mendesak dari Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan serangan gencar Israel di Gaza. Ratusan orang melakukan protes di ibu kota Baghdad sambil mengibarkan bendera Palestina.
Aljazair mengutuk serangan itu sebagai, "Tindakan biadab," yang dilakukan oleh, "Pasukan pendudukan."
Pemerintah Libia yang berbasis di Tripoli, yang diakui secara internasional, menyebut serangan terhadap rumah sakit tersebut sebagai, "Kejahatan tercela," ketika beberapa ratus orang melakukan protes di Tripoli dan kota-kota Libia lain. (AFP/Z-2)
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kebrutalan yang nyata, tetapi masyarakat internasional bungkam.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai sosok pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.
AMERIKA Serikat akan terus mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza meskipun ketua biro politik Hamas Ismail Haniyeh meninggal. Ini dikatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved