Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

542 WNI Dievakuasi dari Sudan Menuju Jeddah

Ferdian Ananda
25/4/2023 19:00
542 WNI Dievakuasi dari Sudan Menuju Jeddah
Prajurit TNI, personel tim evakuasi WNI yang ada di Sudan.(MI/Fann)

Jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Sudan dalam tahap pertama bertambah menjadi 542 orang. Saat ini, mereka sedang berada dalam perjalanan menuju Jeddah, Arab Saudi dan segera diterbangkan ke tanah air.

"Ada 542 wni yg dievakuasi dg kapal dlm perjalanan dari port sudan ke jeddah,” kata Konjen RI Jeddah, Eko Hartono, dalam pesan singkat diterima Media Indonesia, Selasa (25/4).

Menurutnya, mereka diperkirakan tiba pukul 02.00 waktu setempat pada Rabu (26/4) besok dan akan ditempatkan di hotel.

Baca juga: Sebanyak 850 WNI Dievakuasi dari Sudan, Mayoritas Mahasiswa

"Di Jeddah, kita sediakan beberapa hotel,” tambahnya

Sementara itu, persiapan evakuasi tahap kedua dari Khartoum masih terus dilakukan.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan Indonesia berencana mengevakuasi seluruh WNI yang ada di Sudan dengan memanfaatkan gencatan senjata. Namun, proses evakuasi akan dilakukan dalam beberapa tahap, sebab persediaan bahan bakar mobil sangat terbatas.

Baca juga: Mengenal Kopasgat yang Diberangkatkan ke Sudan

"Rencana awal seluruh WNI akan dievakuasi dengan memanfaatkan gencatan senjata. Namun demikian, karena adanya pembatasan bahan bakar untuk bus yang akan mengangkut para WNI dan evacuee lainnya, maka evakuasi tidak dapat dilakukan dalam satu tahap,” ujarnya.

Dia menambahkan terdapat 289 WNI lainnya, yang sebagian besar adalah mahasiswa dan lima pekerja perusahaan, dievakuasi pada tahap kedua pada kesempatan pertama. Oleh karena itu, dia mengimbau agar para WNI yang masih berada di Sudan dan belum melapor diri, segera melaporkan keberadaannya ke KBRI Khartoum, agar dapat dilakukan evakuasi tahap kedua.

"Jadi bersamaan kita melakukan evakuasi tahap kedua. Oleh karena itu, mohon dengan hormat untuk yang belum melaporkan diri segera menghubungi KBRI Khartoum,” terang Retno.

Retno meminta doa dari masyarakat Indonesia agar evakuasi lanjutan dapat segera dilakukan dengan selamat. Terlebih, situasi di lapangan yang sangat dinamis.

"Kami mohon doanya agar evakuasi lanjutan dapat segera dilakukan dengan selamat. Sekali lagi, situasi lapangan sangat cair dan sangat dinamis,” harapnya.

Seperti diketahui, pertempuran pecah di Sudan pada 15 April antara pasukan yang setia kepada panglima militer Abdel Fattah al-Burhan dan wakilnya yang menjadi saingannya, Mohamed Hamdan Daglo mengomandani Pasukan Pendukung Cepat (RSF), yang merupakan pasukan paramiliter yang kuat.

Menurut badan-badan PBB, sedikitnya 427 orang telah terbunuh dan lebih dari 3.700 lainnya terluka, dan banyak dari mereka yang kini bergulat dengan kekurangan air, makanan, obat-obatan dan bahan bakar, serta pemadaman listrik dan internet.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya