Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Presiden Argentina Umumkan Kabinet Baru Pascakrisis Politik

Nur Aivanni
18/9/2021 15:05
Presiden Argentina Umumkan Kabinet Baru Pascakrisis Politik
Presiden Argentina Alberto Fernandez saat menunjukkan tanda V di Buenos Aires.(AFP)

PRESDIEN Argentina Alberto Fernandez mengumumkan kabinet baru, sebagai upaya meredam krisis politik dalam beberapa waktu terakhir.

Diketahui, konflik panas terjadi antara Fernandez dan Wakil Presiden Argentina Cristina Kirchner, setelah kekalahan elektoral dalam pemilihan pendahuluan legislatif pada pekan ini.

Perombakan itu muncul sehari setelah Kirchner menulis surat kepada Fernandez terkait tuntutannya. Tindakan yang memperdalam krisis di tengah koalisi yang berkuasa. Adapun Fernandez mengumumkan bahwa Gubernur Provinsi Tucuman Juan Manzur akan mengambil alih posisi sebagai Kepala Staf Kepresidenan. 

Baca juga: Sebut 'Orang Brasil dari Hutan', Presiden Argentina Tuai Kecaman

Dia menggantikan Santiago Cafiero, salah satu pejabat paling kontroversial. Cafiero kemudian menjadi Menteri Luar Negeri, yang menggantikan Felipe Sola. Akibat krisis politik, Fernandez membatalkan kunjungan ke Meksiko untuk menghadiri KTT.

Selain itu, dirinya juga tidak akan menghadiri Sidang Umum PBB di New York pada pekan depan. Beberapa menteri baru yang akan dilantik pada Senin waktu setempat, yakni Anibal Fernandez (Menteri Keamanan), Julian Dominguez (Menteri Peternakan, Pertanian dan Perikanan), Juan Perzyck (Menteri Pendidikan) dan Daniel Filmus (Menteri Sains dan Teknologi).

Baca juga: AS Sudah Berikan 380,2 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Juan Ross juga ditunjuk sebagai Sekretaris Komunikasi dan Pers, yang menggantikan Juan Pablo Biondi. Pemerintahan Fernandez bersama Kirchner, yang sudah menjadi mantan Wakil Presiden, mengalami krisis parah pada pekan ini. 

Dalam pemilihan pendahuluan legislatif, koalisi Frente de Todos yang berkuasa hanya memenangkan 31% suara di tingkat nasional. Hasil itu menempatkan mayoritas partai yang berkuasa di Senat Argentina berisiko untuk pemilihan parlemen pada 14 November.

Krisis pecah awal pekan ini, setelah Menteri Dalam Negeri Eduardo 'Wado' de Pedro dan empat menteri kabinet mengundurkan diri. Mereka kecewa dengan performa buruk Frente de Todos dalam pemilihan pendahuluan pada akhir pekan.(AFP/OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya