Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Boris Johnson Kecam Kerusuhan di Washington

Basuki Eka Purnama
07/1/2021 07:18
Boris Johnson Kecam Kerusuhan di Washington
Pendukung Presiden AS Donald Trump memanjat gedung Capitol di Washington DC untuk mencegah pengesahan kemenangan Joe Biden.(AFP/Jon Cherry/Getty Images)

PERDANA Menteri Inggris Boris Johnson, Rabu (6/1), mengecam 'insiden memuakkan' yang terjadi di Washington DC, Amerika Serikat (AS), ketika para pendukung Presiden AS Donald Trump menyerbu masuk ke gedung Capitol.

Johnson kemudian menyerukan adanya transisi damai kepemimpinan AS dari Trump ke presiden terpilih AS Joe Biden.

"Pemandangan yang memuakkan di Kongres AS. Amerika Serikat merupakan citra demokrasi di dunia dan karenanya vital adanya pemindahaan kekuasaan yang damai dan teratur," cicit Johnson di Twitter.

Baca juga: Garda Nasional Diaktifkan untuk Redakan Kerusuhan di Capitol

Pendukung Trump, Rabu (6/1) waktu setempat, menyerbu gedung Kongres yang tengah menggelar sidang untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden. Itu merupakan upaya putus asa dari kubu Trump untuk membalikkan kekalahannya di pemilu yang dituding sebagai upaya kudeta.

Beberapa jam setelah menggelar aksi demonstrasi, para pendukung Trump merobohkan barikade di luar gedung Capitol dan menyerbu masuk sehingga memaksa sidang dihentikan.

Kekacauan di Capitol yang kemudian di-lockdown terjadi shari setelah Biden merayakan keberhasilan Partai Demokrat di amabng meraih dua tambahan kursi di Senat yang membuat mereka akan menguasai Kongres AS.  

Polisi menembakkan gas air mata saat berusaha mengusir pada demonstran, yang atas perintah Trump, mengganggu sidang Kongres AS yang sebelumnya selama dua abad tidak terganggu saat menetapkan pemenang pemilu. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya