Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Menjaga kesehatan anak adalah hal penting yang harus selalu dilakukan para orangtua. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan, termasuk makanan dan alat makan sang buah hati.
Menurut survei Kesehatan Indonesia 2023, ada 17,4% rumah tangga di Indonesia yang mengonsumsi 3 hingga 4 porsi sayur dan buah setiap hari. Ini menunjukkan ada cukup anyak banyak keluarga yang menyadari pentingnya pemenuhan kebutuhan nutrisi seimbang melalui asupan sayur dan buah.
Namun, di tengah upaya tersebut, masih banyak orangtua yang belum sepenuhnya memahami bahwa sayur dan buah yang tampak bersih pun dapat menyimpan bahaya tersembunyi yang mengancam kesehatan anak.
Baca juga : Picky Eater pada Anak, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Dokter Spesialis Anak, Miza Dito Afrizal, mengatakan imunitas anak di bawah usia 10 tahun belum sepenuhnya matang. Oleh karena itu, hanya memastikan makanan terlihat bersih tidaklah cukup.
"Ibu harus memastikan makanan untuk keluarga, terutama anak, benar-benar aman untuk dikonsumsi. Sayur dan buah yang tampaknya segar bisa saja dilapisi dengan wax (lilin) non-food grade yang tidak memiliki izin BPOM," kata Miza dalam acara Sunlight Biocare Nature di Senayan Park, Jakarta pada Jumat (26/7).
"Wax ini tidak akan luruh hanya dengan mencuci menggunakan air atau produk pencuci piring yang kualitasnya tidak terjamin. Dalam jangka panjang, ini bisa membahayakan sistem pencernaan anak dan menimbulkan gejala seperti mual, muntah, atau sakit perut," imbuhnya.
Baca juga : Jaga Makanan Anak dengan Nutrisi dan Kebersihan
Tak hanya itu, menurut Miza, peralatan masak dan makan, terutama untuk anak, juga memerlukan perhatian khusus dalam hal kehigienisannya. Orangtua harus cermat memilih produk sabun cuci piring yang berkualitas.
"Jika residu terakumulasi bisa menimbulkan bahaya kesehatan seperti gangguan pada lapisan sel di saluran usus, yang berpotensi menyebabkan alergi makanan, maag, diabetes, obesitas, sirosis hati, hingga gangguan spektrum autism," jelasnya.
Oleh karena itu, untuk melindungi daya tahan tubuh bayi serta menunjang tumbuh kembangnya secara keseluruhan, pastikan sabun cuci yang digunakan berkualitas dan aman.
"Guna menjaga daya tahan tubuh anak dan mendukung tumbuh kembangnya secara optimal, pastikan sabun cuci piring yang digunakan benar-benar berkualitas dan aman untuk mencuci bahan makanan maupun peralatan masak dan makan," pungkasnya. (Z-11)
Hewan kurban tahun ini di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, menghadapi masalah serius dengan penemuan 32 ekor sapi yang terkena cacing hati.
KETUA PP IDAI Piprim Basarah Yanuarso menjelaskan dalam memberikan makanan pada anak harus mengutamakan nutrisi dan keamanannya dari berbagai bakteri maupun virus pembawa penyakit.
Komnas Perlindungan Anak mencatat dari sekitar 3.000 panti asuhan yang berdiri di wilayah Jabodetabek, hanya 38% panti yang berfasilitas layak,
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, (LIPI) mengungkapkan bahwa teknologi O3 dipercaya sebagai zat desinfektan yang efektif membunuh kuman dan bakteri.
Beberapa produk berbasis teknologi probiotik untuk kebersihan rumah tangga makin marak diluncurkan di berbagai belahan dunia dalam satu dekade terakhir.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alkohol oleh ayah juga bisa berdampak pada kesehatan janin.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Rumah Cita-cita ingin berkontribusi membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
Sebagai orangtua kita harus mempersiapkan anak yang bepergian sendiri dalam menghadapi berbagai situasi yang di luar kendali orangtua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved