Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GURU Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rini Sekartini, menyatakan bahwa imunisasi polio aman untuk diberikan kepada anak berkebutuhan khusus, termasuk yang mengalami gangguan perilaku seperti autisme.
"Anak berkebutuhan khusus yang memiliki gangguan perilaku, misalnya autisme atau ADHD, tetap bisa diberikan imunisasi polio tetes. Imunisasi ini aman karena mereka sehat secara fisik," ujar Rini dikutip dari Antara, Selasa (23/7).
Sebagai Ketua Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Rini menekankan bahwa anak berkebutuhan khusus harus mendapatkan pemenuhan kebutuhan dasar mereka, termasuk imunisasi.
Baca juga : PIN Polio Putaran Kedua Cerminan Orangtua Abai Imunisasi
Ia mengingatkan masyarakat agar tidak mengabaikan pemberian imunisasi lengkap kepada anak dengan gangguan perilaku.
Namun, imunisasi polio tidak dapat diberikan kepada anak berkebutuhan khusus yang memiliki gangguan medis seperti penyakit ginjal atau kelainan darah.
"Imunisasi polio tidak diberikan jika anak memiliki kondisi medis lain yang merupakan kontraindikasi," tambah Rini.
Baca juga : Kelumpuhan akibat TB Tulang dan Polio, Apa Perbedaannya?
Orang tua disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak guna memperoleh informasi lebih lanjut mengenai imunisasi yang efektif dalam mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen.
Cakupan imunisasi pada anak menurun drastis pada tahun 2021 akibat pandemi covid-19. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap kedua di 27 provinsi.
PIN Polio tahap kedua ini dilaksanakan karena Indonesia masih dalam kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk penyakit polio. KLB polio terjadi di Papua sejak tahun 2022. Target imunisasi polio kali ini adalah mencapai cakupan minimal 95 persen untuk mewujudkan kekebalan kelompok, dengan 5% lainnya merupakan anak yang ditunda pemberiannya.
"Cakupan imunisasi yang tinggi dapat mengendalikan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Namun, jika cakupannya menurun di bawah 60%, Kejadian Luar Biasa (KLB) dapat muncul kembali," ujar Ketua IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso.
Imunisasi akan dilaksanakan selama sepekan ke depan untuk anak usia 0 hingga 7 tahun di posyandu, puskesmas, dan lokasi lain yang telah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan. (Z-10)
BANYAK kasus polio yang gejalanya sangat ringan. Bahkan ada yang tidak bergejala sama sekali, sehingga seseorang tidak sadar bahwa dirinya berisiko menularkan virus tersebut ke orang lain.
Pada Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini, fokus utama adalah melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya dan stunting.
Kementerian Kesehatan mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 adalah momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap anak-anak Indonesia, terutama dari stunting dan polio.
Anak berkebutuhan khusus harus terpenuhi kebutuhan dasarnya, termasuk imunisasi.
Oraganisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan kekhawatirannya atas ancaman wabah polio dan penyakit lainnya di Gaza yang dilanda perang dan krisis sistem kesehatan.
Saat ini, pelaksanaan imunisasi dosis pertama sedang berlangsung di seluruh wilayah Kalsel sejak 23 hingga 26 Juli 2024.
Istilah spektrum digunakan pada anak penderita autisme karena gejala yang membersamainya bervariasi.
Menurut data terbaru, setiap 36 kelahiran terdapat satu anak yang lahir autis. Dan BPA itu sangat berperan besar sebagai penyebabnya.
Pada masa balita, kenali kemampuan atau kelebihan anak. Baik dari segi seni maupun ilmiah. Bila sudah diidentifikasi, sebaiknya berikan porsi latihan kegiatan tersebut lebih besar.
Selain pameran lebih dari 300 karya-karya individu penyandang autisme, Spekix 2024 juga mencakup kegiatan seminar dan konsultasi, serta dilengkapi ruang bermain, dan beragam kuliner.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved