Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DALAM rangka memperingati Hari Anak Nasional 2024, perhatian kita kembali tertuju pada anak-anak yang terlibat dalam hukum di Indonesia. Di balik berbagai pelanggaran yang mereka lakukan, tersimpan kisah pilu tentang minimnya dukungan, dan stigma yang mereka hadapi.
Berita ini mengupas kompleksitas permasalahan anak-anak yang berhadapan dengan hukum, mulai dari beragam kasus yang terjadi, aturan hukum yang berlaku, hingga tantangan yang mereka hadapi dalam proses pemulihan dan reintegrasi ke masyarakat.
Seorang anak berusia 15 tahun membunuh bocah 6 tahun dengan motif balas dendam. Pelaku dijerat dengan pasal berlapisan dalam Undang-Undang Perlindungan Anak dan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Baca juga : Hari Anak Nasional 2024, Ini 7 Permasalahan Dalam Dunia Anak di Indonesia
Dua anak berusia 16 tahun mencuri motor dan melakukan penganiayaan terhadap korbannya. Pelaku ditahan di LPKA Yogyakarta dan diwajibkan mengikuti pembinaan.
Seorang remaja berusia 17 tahun ditangkap karena mengedarkan narkoba jenis sabu. Pelaku dijerat dengan UU Narkotika dan diancam hukuman penjara minimal 6 tahun.
Dua kelompok pelajar SMK terlibat tawuran yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia. Pelaku dan korban masih di bawah umur dan dikenakan sanksi sesuai dengan aturan sekolah dan peraturan daerah.
Baca juga : 30 Ucapan Hari Anak Nasional 2024
Satpol PP kerap merazia puluhan pelajar SMK yang bolos sekolah dan memilih untuk nongkrong di tempat umum. Mereka hanya mendapatkan imbauan untuk kembali ke sekolah.
Beberapa anak jalanan terjaring razia Satpol PP karena dianggap mengganggu ketertiban umum. Mereka diwajibkan untuk mengikuti pembinaan dan pelatihan keterampilan.
Seorang anak perempuan berusia 10 tahun menjadi korban pelecehan seksual oleh ayah tirinya. Pelaku dijerat dengan UU Perlindungan Anak dan diancam hukuman penjara maksimal 15 tahun.
Baca juga : Turunnya Perhatian untuk Lagu Anak di Tengah Perayaan Hari Anak Nasional
Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun diculik dan ditemukan beberapa hari kemudian. Pelaku berhasil ditangkap dan dijerat dengan pasal penculikan anak.
Beberapa anak di bawah umur dieksploitasi untuk mengemis di jalanan. Pelaku yang merupakan orangtua dari anak-anak tersebut dijerat dengan UU Perlindungan Anak.
Data dari Balai Pemasyarakatan di Jawa Tengah pada 2021 menunjukkan 45 dari 240 anak yang berkonflik dengan hukum, mengalami putus sekolah karena dikeluarkan, diminta mengundurkan diri, atau mengundurkan diri karena alasan pribadi. Anak-anak yang berkonflik dengan hukum sering kali tidak mendapatkan layanan pendidikan selama mengikuti proses peradilan.
Baca juga : Anak Bertanya tentang Kasus Kekerasan, Menteri PPPA Menjawab
Selain itu, mereka juga rentan terhadap stigma negatif dari masyarakat. Contohnya, seorang siswa SMP di Temanggung yang membakar fasilitas sekolah mendapat stigma negatif dari publik, termasuk dari pihak sekolahnya. Padahal, tindakan tersebut dilakukan karena sakit hati akibat perundungan dan kurangnya respons dari gurunya.
Menurut Pasal 1 ayat (2) UU No 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, anak yang berhadapan dengan hukum terdiri dari anak yang berkonflik dengan hukum, anak yang menjadi korban hukum, dan anak sebagai saksi tindak pidana.
Anak yang berkonflik dengan hukum adalah anak yang telah berusia 12 tahun tetapi belum berumur 18 tahun yang diduga melakukan tindak pidana.
Anak yang menjadi korban tindak pidana adalah anak yang belum berumur 18 tahun yang mengalami penderitaan fisik, mental, dan/atau kerugian ekonomi yang disebabkan tindak pidana.
Anak yang menjadi saksi tindak pidana adalah anak yang belum berumur 18 tahun yang dapat memberikan keterangan untuk kepentingan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan.
Anak-anak yang berhadapan dengan hukum harus diperlakukan dengan memperhatikan perlindungan terhadap harkat dan martabat mereka. Dalam hal tindak pidana yang dilakukan anak belum genap berumur 18 tahun dan diajukan tetapi belum mencapai umur 21 tahun, anak tersebut tetap diajukan ke persidangan anak.
Ada beberapa perbedaan dalam perlakuan hukum terhadap anak yang berkonflik dengan hukum dibandingkan dengan pelaku dewasa.
Pidana pokok untuk anak meliputi pidana peringatan, pidana dengan syarat (pembinaan di luar lembaga, pelayanan masyarakat, pengawasan), pelatihan kerja, pembinaan dalam lembaga, dan penjara. Proses persidangan untuk anak relatif lebih singkat dan dilakukan secara tertutup dengan hakim yang tidak memakai atribut kedinasan.
Dengan memahami aturan hukum dan tantangan yang dihadapi anak-anak yang terlibat dalam hukum, diharapkan dapat tercipta sistem peradilan yang lebih adil dan ramah anak, serta perlindungan yang lebih baik terhadap hak-hak mereka. (Z-3)
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alkohol oleh ayah juga bisa berdampak pada kesehatan janin.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Rumah Cita-cita ingin berkontribusi membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
Sebagai orangtua kita harus mempersiapkan anak yang bepergian sendiri dalam menghadapi berbagai situasi yang di luar kendali orangtua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved