Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Rencana Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, PBNU Ingatkan Keberagaman

Putra Ananda
15/7/2024 08:44
Rencana Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, PBNU Ingatkan Keberagaman
Paus Fransiskus(AFP)

PAUS Fransiskus pada September 2024 dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Indonesia. Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi menerangkan masyarakat harus menghormati tamu yang datang dan menjamin kenyamanan serta keamanan Paus Fransiskus selama berada di Indonesia. 

“Indonesia adalah salah satu bentuk contoh terbaik toleransi umat beragama di dunia,” ungkap Gus Fahrur dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin (15/7). 

Gus Fahrur juga berpendapat peran milenial dan gen z terhadap keberagaman atau inklusivitas tetap akan menjadi fondasi yang kuat untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

Baca juga : Rapimnas II Pemuda Katolik, Bahas Agenda Kedatangan Paus Fransiskus hingga Pilkada Serentak

Optimisme tersebut didasarkan pada perspektif mayoritas Milenial dan gen z yang memandang pentingnya membangun hubungan yang inklusif dalam keberagaman, tanpa membedakan latar belakang setiap orang.

“Generasi muda era milenial saya kira sudah banyak belajar tentang toleransi dan harmoni antarumat beragama yang sudah lama terjadi di Indonesia,” ujar Gus Fahrur.

Gus Fahrur menambahkan, generasi muda harus terus belajar cara mempertahankan kedamaian dan kerukunan antar umat beragama yang sudah dibangun oleh para pendiri bangsa Indonesia, termasuk pada ikrar Sumpah Pemuda.

Baca juga : Paus Fransiskus Tunjuk Romo Maximus Regus Jadi Uskup Labuan Bajo

Keberagaman adalah keniscayaan sepanjang zaman. Setiap orang bisa hidup damai dan tenang apabila didukung oleh sikap toleransi dan saling menghormati antarpemeluk agama. Terorisme dan kebencian sesama manusia bukan ajaran merupakan agama.

“Sebagai mayoritas muslim, kita tunjukkan praktik ajaran toleransi beragama, kasih sayang dan damai yang diajarkan agama Islam untuk semua umat manusia. Islam adalah agama rahmat bagi alam semesta,” katanya.

Sejalan dengan itu, berkaca pada hasil survei yang dilakukan INFID pada 2021 terhadap 1200 millennial dan gen z, sekitar 99% Milenial dan 100% gen z mengakui bahwa setiap orang tanpa memandang agamanya, memiliki hak dan kesempatan yang sama.

Baca juga : Indonesia Jadi Negara Pertama yang Dikunjungi Paus Fransiskus Pada September

Dengan perspektif tersebut, millennial dan gen z dapat membangun hubungan yang baik, merasa nyaman, dan bahkan memiliki teman dekat dari latar belakang agama yang berbeda.

IDN Research dalam Indonesia gen z Report 2024 juga menegaskan, hanya 12,3% dari Milenial dan gen z yang menyebutkan diskriminasi dan toleransi masih menjadi tantangan untuk Indonesia ke depan.

Co-Founder dan Chair 5P Global Movement Arsjad Rasjid mengatakan, dunia saat ini dihadapkan pada persoalan akut untuk menyelaraskan perbedaan pandangan dan latar belakang yang tajam, yang ujungnya berakhir dengan perang. Sudah banyak konflik horizontal terjadi dan perang berkecamuk yang menyebabkan jatuhnya korban dan kerugian untuk bumi dan manusia.

Baca juga : Agenda Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Masih Dimatangkan

“Kita tidak boleh membiarkan masalah ini berlarut. Membangun masa depan yang lebih baik harus merangkul orang muda dengan menggarisbawahi nilai-nilai perdamaian, berkolaborasi dalam perbedaan,” kata Arsjad, yang belum lama ini didapuk sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Penataan Akustik Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Sejalan dengan itu, Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Umat Katolik dunia, menyerukan penghormatan terhadap keberagaman, komitmen terhadap rumah bersama, dan peningkatan perdamaian.

Paus Fransiskus menekankan penghormatan terhadap keberagaman adalah elemen penting untuk demokrasi, yang membantu masyarakat untuk hidup dalam harmoni.

“Umat beragama seluruh dunia harus mempromosikan keberagaman, perdamaian, dan kepedulian terhadap ciptaan,” tegas dia.

Seperti diketahui, Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia pada September mendatang. Jelang kedatangannya, Scholas Occurentes didukung oleh 5P Global, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bakal menyelenggarakan program pemberdayaan untuk kaum muda.

Program pemberdayaan itu akan mengajak anak muda dari berbagai latar belakang untuk mempromosikan nilai-nilai keberlanjutan dan harmoni. Mereka diajak untuk menjadi pembawa pesan perdamaian universal dalam masyarakat yang beragam.(Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya