Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PUSDIKLAT Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Balitbang Diklat diberikan amanah oleh Kementerian Agama (Kemenag) untuk membangun digital awareness dan digital mindset dalam mengemban tugas menghadapi tantangan internal maupun eksternal. Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis, Mastuki mengutarakan, setiap orang dengan berbagai jabatan dan jenjang sedang menjalankan digital leadership atau kepemimpinan digital. Hal tersebut dipantik melalui salah satu program prioritas Kemenag yaitu transformasi digital.
“Dengan adanya program prioritas tersebut, seluruh insan Kementerian Agama harus berada pada resonansi yang sama. Menjadikan transformasi digital sebagai budaya kerja bersama,” kata Mastuki saat sambutan pada selebrasi '2nd Anniversary MOOC Pintar' di Pusdiklat Kemenag, Ciputat, Tangsel, kemarin.
Menurut Mastuki, digital mindset perlu dibangun, dilakukan, dan disosialisasikan secara masif sekaligus diinstitusionalisasi. Sebab jika tidak dilembagakan, maka digital mindset hanya sebatas angan-angan.
Baca juga : Kemenag Beri Pelatihan Menulis kepada Guru Madrasah
“Pelembagaan digitalisasi dimulai sejak peluncuran Digital Learning Center oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tahun 2023. Momen ini menandakan Pusdiklat Tenaga Teknis menjadi lembaga yang berkomitmen untuk terus belajar membangun pembelajaran digital,” ungkapnya.
Dikatakannya, Massive Open Online Course (MOOC) Pintar yang dikembangkan sejak 2022 berhasil mencetak 30.168 peserta di tahun pertamanya. Jumlah tersebut mengalami fluktuasi dengan jangkauan hingga 1.332.907 peserta sepanjang 2022-2024. “Selain jumlah peserta yang banyak, MOOC Pintar juga terbukti mampu mengefisienkan anggaran pelatihan sebesar Rp7,4 triliun. Jika dikonversi dengan jumlah peserta pelatihan tatap muka, ini setara dengan 33.622 kelas,” urai Mastuki.
“Kini MOOC Pintar telah memiliki 41 jenis pelatihan, yang terdiri dari 30 jenis pelatihan pendidikan dan 11 pelatihan keagamaan,” imbuhnya.
Baca juga : Kemenag Luncurkan Digital Learning Center dan Smart Classroom
Ke depan, lanjut Mastuki, pengembangan kompetensi di MOOC Pintar akan diperluas melalui fitur baru yang hadir secara kolaboratif. Jenis layanan tidak hanya pelatihan, tapi juga pengembangan kompetensi lainnya yang berbentuk klinik pengetahuan dan knowledge sharing.
Inovasi kelembagaan perlu kolaborasi dari berbagai pihak, sebab saat ini bukan lagi zamannya ego sektoral. Selain digital leadership, perlu juga membangun collaborative leadership untuk kemajuan lembaga.
Hemat Mastuki, ada sejumlah tantangan baik internal maupun eksternal dalam upaya membangun digital awareness dan digital mindset.
Tantangan internal meliputi ego sektoral unit kerja atau satuan kerja, dan comfort zone dari pegawai, widyaiswara yang merasa cukup dengan kondisi yang ada, menganggap digitalisasi akan membatasi gerak dan aktivitas mereka, atau keterlibatan mereka. Belum lagi soal keahlian atau skill yang membutuhkan waktu belajar lagi, adaptasi dengan perubahan.
Dari sisi eksternal, tantangannya jumlah layanan pelatihan keagamaan dan pendidikan yang jutaan. Pemangku kepentingan pelatihan juga sangat variatif. Sasaran unsur masyarakat yg bersentuhan dengan tugas fungsi Kemenag seperti lembaga- lembaga agama, ormas keagamaan, pengelola rumah ibadah, pelaku zakat dan wakaf, industri halal, umrah dan haji dan lain lain. Desain, pola dan platform layanan digital harus sesuai kebutuhan (user/stakeholders based training). Mindset dan awareness sepert ini tak mudah dijalankan semua atau para pihak.
Hadir pada kesempatan tersebut, Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Kemenag Arskal Salim GP, Kepala Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Arfi Hatim, Kepala Bagian Tata Usaha Pusdiklat Tenaga Teknis Muhtadin, tim MOOC Pintar, serta pejabat fungsional di lingkungan Balitbang Diklat Kemenag. (Bay/S-1)
RSIJ Sukapura merupakan fasilitas kesehatan dengan kapasitas 185 bed, layanan IGD, rawat inap, rawat jalan, hemodialisis, dan bank darah.
Penyelenggara mengungkapkan kriteria penting penilaian kinerja perusahaan asuransi jiwa
PT ASDP Indonesia Ferry terus berinovasi dengan mengakselerasi digitalisasi layanan, di antaranya pemesanan tiket online melalui aplikasi dan website.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki mengakui target digitalisasi UKM tidak akan tercapai di tahun ini.
Digitalisasi sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) mendesak untuk segera dilakukan agar menjawab tantangan produksi yang maksimal namun tetap efisien.
Sampoerna Retail Community (SRC) kembali menggelar kegiatan bertajuk Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved