Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
CACAR air atau yang dikenal dalam istilah medis sebagai varicella, adalah penyakit sangat menular yang disebabkan virus varicella-zoster (VZV).
Infeksi virus ini menyebabkan ruam kemerahan pada kulit yang gatal disertai lesi berisi cairan.
Cacar air rentan menyerang anak-anak terutama di usia sekolah, dan sering kali dianggap sebagai penyakit ringan.
Baca juga : Apa Sih Pentingnya Mendapatkan Imunisasi Sepanjang Hidup?
Padahal, penyakit ini berpotensi menyebabkan berbagai komplikasi serius. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan risiko serta komplikasi penyakit cacar air pada anak, terutama melalui pemberian imunisasi varisela.
Cacar air memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi, bahkan dapat menjadi wabah di suatu komunitas. Virus penyebab cacar air ini dapat menular dari orang ke orang di tempat yang sama melalui droplet (percikan cairan) atau kontak langsung seperti saat menyentuh kulit yang terinfeksi cacar air.
Selain itu, virus ini juga bisa menyebar melalui udara yang terkontaminasi oleh partikel virus dari pernapasan orang yang terinfeksi, terutama apabila menghirup partikel dari cairan lepuh pada kulit yang terkena cacar air.
Baca juga : Ini Beda Flu Singapura dengan Sariawan dan Cacar
Dokter anak yang juga edukator kesehatan dan penggiat kemanusiaan Mas Nugroho Ardi Santoso menjelaskan, "Penularan cacar air terjadi ketika seseorang yang terinfeksi cacar air menyebarkan virus kepada orang lain yang belum pernah terkena virus tersebut. Tingkat penularannya sangat tinggi, hingga mencapai 90%. Artinya, seseorang yang tidak memiliki kekebalan dan berada dalam kontak dekat dengan penderita cacar air berpotensi besar untuk tertular."
Ditambahkan Ardi, seseorang yang terinfeksi varicella bisa menularkan virus mulai 1 hingga 2 hari sebelum timbulnya ruam hingga semua lesi cacar air mengering. Bahkan, masih dianggap menular hingga tidak ada lesi baru yang muncul selama 24 jam.
Cacar air ditandai dengan gejala awal berupa demam ringan yang timbul setelah 10 hingga 21 hari tubuh terpapar virus varicella. Setelah 1 hingga 2 hari, muncul ruam kemerahan di dada, punggung, dan wajah, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
Baca juga : Ingin Tahu Vaksin Apa Saja yang Anda Butuhkan? Ingat Saja HALO
Ruam pada cacar air sering kali terasa gatal dan berkembang dengan cepat dari tahap awal berupa lesi yang merah (makula), kemudian menjadi tonjolan (papular) dan akhirnya berisi cairan (vesikuler) sebelum mengering. Gejala ini biasanya berlangsung selama 4 hingga 7 hari sampai semua lesi menjadi koreng.
Cacar air berisiko memicu komplikasi yang lebih serius, khususnya pada bayi, remaja, orang dewasa, wanita hamil, dan pasien immunocompromised (orang yang memiliki masalah dengan sistem imun).
Beberapa komplikasi tersebut antara lain: infeksi bakteri pada luka kulit akibat cacar air - umumnya dialami pada anak-anak; pneumonia atau radang paru-paru pada orang dewasa yang muncul setelah terkena cacar air; hingga gangguan pada sistem saraf pusat, mulai dari radang selaput otak hingga radang otak.
Baca juga : Seseorang Hanya Derita Cacar Air Sekali Seumur Hidup, Benarkah?
Tingginya potensi penularan cacar air dan risiko komplikasinya semakin meningkatkan urgensi pencegahan risiko penyakit ini, utamanya melalui pemberian imunisasi varisela.
"Penularan cacar air pada anak paling tinggi terjadi di lingkungan sekolah. Sebagai contoh, apabila seorang anak terkena cacar air, maka dia dapat menularkan penyakit ini kepada anak-anak lainnya di lingkungan sekolah tersebut. Imunisasi varisela penting diberikan pada anak untuk melindungi mereka dari risiko terkena cacar air ini. Anak yang sudah divaksinasi memiliki risiko terkena cacar air yang sangat rendah, dan jika terinfeksi, gejalanya lebih ringan daripada yang tidak divaksinasi. Apabila belum melakukan vaksinasi varisela, CDC menyarankan untuk melakukan vaksinasi dalam 3-5 hari setelah kontak dengan penderita cacar air," papar Ardi.
Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), vaksin varisela diberikan secara lengkap dua dosis pada anak mulai usia 12-18 bulan dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan.
Adapun pada anak usia 13 tahun atau lebih diberikan juga 2 dosis dengan interval 4 sampai 6 minggu. Dua dosis vaksin varisela efektif hingga 90% mencegah cacar air dan mengurangi risiko komplikasi yang mungkin muncul.
"Dengan memberikan imunisasi kepada anak-anak, kita dapat mencapai kekebalan kelompok yang tinggi (herd immunity), yang dapat melindungi individu yang rentan dan tidak dapat divaksinasi. Ini berarti bahwa imunisasi varisela bukan hanya melindungi individu yang mendapatkan vaksin, tetapi juga berperan dalam melindungi seluruh komunitas dari ancaman wabah penyakit cacar air," tutup Ardi. (Z-1)
Rabies berbeda dari banyak infeksi lain, sebab menurut WHO perkembangan penyakit klinis rabies dapat dicegah melalui imunisasi tepat waktu bahkan setelah terpapar agen penular.
SAAT ini tak sedikit masyarakat yang masih merasa ragu untuk membawa anaknya mendapatkan vaksin polio. Salah satunya karena masih maraknya mitos-mitos seputar vaksin polio untuk anak.
Anak berkebutuhan khusus harus terpenuhi kebutuhan dasarnya, termasuk imunisasi.
Saat ini, pelaksanaan imunisasi dosis pertama sedang berlangsung di seluruh wilayah Kalsel sejak 23 hingga 26 Juli 2024.
Mengatasi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio yang masih melanda beberapa wilayah di Indonesia, Kementerian Kesehatan menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap kedua di 27 provinsi.
Imunisasi polio aman untuk diberikan kepada anak berkebutuhan khusus, termasuk yang mengalami gangguan perilaku seperti autisme.
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Namun, kabar baiknya ialah ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah demensia.
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Salah satu upaya mengatasi kanker yaitu PET sebagai pemeriksaan noninvasif yang membantu menggambarkan fungsi metabolisme molekuler tubuh pasien secara tiga dimensi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved