Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Ini Tips Memberikan Obat Demam kepada Anak Agar Sesuai Dosis

Basuki Eka Purnama
05/5/2024 12:30
Ini Tips Memberikan Obat Demam kepada Anak Agar Sesuai Dosis
Ilustrasi(Pexels)

DOKTER anak lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Melia Yunita, membagikan sejumlah tips kepada orangtua untuk memberikan obat demam jenis sirop pada anak tanpa mengurangi takaran dan sesuai dengan aturan dosis yang berlaku per usia.

"Sebenarnya, kalau sampai dia muntahkan (obatnya) semua, dalam waktu 30 menit sebenarnya boleh kita ulang (kasih lagi)," kata Melia, dikutip Minggu (5/5).

Menanggapi kebiasaan anak yang suka menyemburkan obat keluar dari mulut, Melia menuturkan langkah pertama yang dapat ditempuh oleh orangtua adalah mempraktikkan meminum obat terlebih dahulu sebelum memberikannya pada anak.

Baca juga : Orangtua Diingatkan tidak Beri Obat Penurun Panas pada Anak yang Alami Demam Pascaimunisasi

Orangtua dapat menampilkan simulasi rasa atau tata cara meminum obat tersebut sambil meyakinkan anak bahwa obat yang dikonsumsi tidak pahit dan bermanfaat untuk melawan penyakit seperti flu, demam atau batuk pilek yang dideritanya.

"Kalau anak melihat orangtua, dia pasti mau meminumnya. Tapi kalau anak masih tidak mau, kita bisa menyiasatinya. Misal dosisnya 5 ml, bisa kita berikan dulu 2,5 ml lalu diselingi dengan aktivitas lain seperti bermain baru kita kasih lagi 2,5 ml sisanya," ujar anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tersebut.

Kiat lain yang dapat dilakukan yakni dengan memberikan obat sirop menggunakan pipet, tentunya orangtua perlu membaca terlebih dahulu takaran yang sesuai dengan usia anak.

Baca juga : Ini Beda Demam Biasa dengan Demam Tifoid

Melia meminta orangtua mengikuti takaran obat yang sudah ditetapkan, dan menghindari pemberian obat melalui sendok makan atau teh karena dikhawatirkan jumlah dosis yang diberikan tidak sesuai.

"Ini permasalahan orangtua ya, kalau ditanya dokter berapa sendok itu jawabnya pakai sendok teh atau sendok makan. Tidak boleh, kalau tidak dengan pipet harus pakai sendok bawaan (yang sepasang dengan obatnya), lalu dibaca takarannya jangan sampai salah dosis," ucapnya.

Di sisi lain untuk mempercepat kondisi anak membaik, orangtua dapat rutin memberikan air minum yang dapat melancarkan dahak penyebab batuk serta mencegah anak terkena dehidrasi. Disarankan untuk tidak menggunakan minuman berasa lainnya guna menjaga efektivitas obat tetap maksimal.

Melia mengingatkan berbagai upaya orangtua saat ini dalam menjaga kesehatan anak dapat memengaruhi pola hidupnya beberapa puluh tahun kemudian. Dengan demikian, ia berharap orangtua dapat mencontohkan gaya hidup yang sehat supaya generasi masa depan bangsa dapat hidup sehat dan cerdas.

"Ada penelitian di Amerika Serikat yang mengatakan lima tahun pertama anak dapat menjadi gaya hidup mereka selanjutnya. Itu akan terekam dan jadi gaya hidup dia. Anak kita juga tidak akan berhenti tumbuh saat mereka berusia lima tahun ya, jadi kalau sekarang tidak mau turunkan penyakit ke anak kita harus ubah pola hidup itu," pungkas dia. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya