Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DALAM upaya menjalankan mandat sebagai pengelola museum dan cagar budaya nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melalui Museum dan Cagar Budaya (MCB) melanjutkan kolaborasi bersama dengan Cultural Heritage Conservation Science Center (CHCSC), National Research Institute of Cultural Heritage (NRICH), Republic of Korea melalui kegiatan On-site Technical Training Program (OTTP) terkait konservasi koleksi logam. Kegiatan ini berlangsung di Balai Konservasi Borobudur pada 24 April hingga 2 Mei 2024 lalu.
Plt. Museum dan Cagar Budaya, Ahmad Mahendra, mengatakan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk mendorong pengembangan kapasitas organisasi melalui serangkaian kegiatan diskusi dan kajian, khususnya untuk meningkatkan keterampilan teknis para konservator MCB yang terlibat secara langsung dalam pemeliharaan dan konservasi koleksi.
“Program OTTP antara Indonesia dan Korea ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang praktik-praktik terkini dalam bidang konservasi, sekaligus mempersiapkan para konservator dalam mengembangkan pendekatan ilmiah dalam konservasi di Indonesia. Kegiatan ini meliputi pengembangan metode dan teknologi terkini dalam melestarikan aset budaya logam, termasuk mempertimbangkan berbagai perspektif dan praktik dalam pengolahan pelestarian,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Sabtu (4/5).
Baca juga : FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan
Mahendra menambahkan, gelaran OTTP ini merupakan proses bersama untuk memperkuat program konservasi berbagai koleksi dan warisan budaya Indonesia yang sangat bervariasi dan beragam.
“Dengan proses transfer ilmu dan keterampilan khusus yang diperlukan, diharapkan bahwa kualitas pemeliharaan dan konservasi koleksi konservator MCB akan meningkat, sehingga warisan budaya Indonesia dapat terus dilestarikan dengan baik untuk generasi mendatang,” ujar Mahendra.
Selain itu, Director of the Cultural Heritage Conservation Science Center (CHCSC), National Research Institute of Cultural Heritage (NRICH) Republic of Korea, Jongseo Park, menekankan bahwa kolaborasi bersama ini merupakan bagian dari komitmen NRICH dalam mendukung peningkatan edukasi serta meningkatkan level konservasi koleksi di negara mitra.
Baca juga : Rayakan Kreativitas Film Nasional, Kemendikbudristek Gelar Ngabuburit Bareng Insan Film di 10 Kampus
“Sejak tahun 2013, NRICH telah berkolaborasi dengan beberapa negara mitra lainnya termasuk Mongolia, Myanmar, Kamboja, Bhutan, Sri Lanka, Uzbekistan, dan Indonesia dalam menghadirkan pelatihan di berbagai bidang, mulai dari logam, batu, tekstil, hingga tembikar, dan melibatkan pelatihan lapangan,’’ ucapnya.
"Ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti kegiatan OTTP. Kegiatan ini merupakan pembelajaran yang sangat menyenangkan. Saya mendapatkan banyak sekali ilmu tentang konservasi yang dapat dimanfaatkan di tempat saya bekerja di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta," kata Andi Arif, salah satu peserta asal Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.
Selanjutnya, salah satu peserta lokakarya, Nurhanifiyah Azura, konservator MCB, merasa pengalaman dan ilmu baaru dalam mengikuti OTTP pada tahun 2023 maupun 2024. "Semoga ilmu yang dipelajari pada OTTP 2024 menjadi pengetahuan baru, sehingga dapat disesuaikan dan diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari. Selain itu, pelatihan ini sangat bermanfaat dan saya berharap pengalaman ini tidak hanya berakhir sampai tahun ini saja, tetapi dapat berkelanjutan di masa yang akan dating,” pungkasnya.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan konservasi koleksi logam pada OTTP pertama yang berlangsung di Museum Nasional tahun 2023 lalu. Pada gelaran pertama, OTTP mengambil studi kasus dari beberapa koleksi logam Museum Nasional. Selanjutnya, pada OTTP kedua ini kegiatan juga menggunakan beberapa koleksi logam yang terdampak pada saat musibah kebakaran di Museum Nasional yang terjadi pada tahun lalu sebagai bahan kajian.
Sejalan dengan fokus utama MCB dalam membangun platform kolaboratif untuk pertukaran pengetahuan dan teknik konservasi di tingkat regional, program OTTP kedua melibatkan 24 orang perwakilan MCB, termasuk para konservator dan pengelola unit museum dan cagar budaya dan enam perwakilan dari CHCSC. (H-2)
Sejak awal berdirinya, Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) selalu menjadi tempat favorit bagi para seniman di Solo Raya untuk mengekspresikan karya mereka.
Sang Kembang Bale adalah pertunjukan yang mengangkat kesenian Ronggeng Gunung dari Ciamis dan Pangandaran yang menawarkan nuansa spiritual bagi penontonnya.
Pementasan ini terinspirasi dari kesenian Ronggeng Gunung, seni klasik dari Jawa Barat.
Beberapa event yang bisa jadi pertimbangan untuk dikunjungi yakni Festival Lembah Baliem hingga Dieng Culture Festival
Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan nilai estetika produk, tetapi juga membantu seniman lokal untuk lebih dikenal.
Kegiatan Residensi Pemajuan Kebudayaan 2024 merupakan pengembangan dari kegiatan Belajar Bersama Maestro, yang sebelumnya hanya melibatkan pelaku budaya di bidang kesenian saja.
Peran generasi muda dalam kemajuan kebudayaan tidak dapat dipisahkan. Terlebih, sebagai penerus, mereka akan menjadi tonggak estafet kemajuan budaya di masa depan.
Ditjen Kebudayaan memberikan perlindungan jaminan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan bagi para pelaku budaya yang memperoleh penghargaan.
SEJAUH ini para pemerhati Muhammadiyah lebih banyak memosisikan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, gerakan dakwah, gerakan tajdid, dan gerakan nasional.
Tari yang dibawakan dari Sulawesi Selatan, pertunjukan seni asal Jawa Timur, keindahan alam dan seni Nusa Tenggara Timur, budaya seni Rakyat Betawi, hingga pertunjukan seni asal Yogyakarta.
Seni tradisional Indonesia, sebagai benteng kebudayaan Nusantara, semakin tergerus di tengah arus perubahan zaman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved