Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe), melalui anak usaha PT Kalbe Genexine Biologics (KGbio) dan PT Global Onkolab Farma (GOF), meluncurkan obat Serplulimab untuk memperluas akses kesehatan bagi pejuang kanker. Langkah ini selaras dengan komitmen Kalbe untuk memperluas akses kesehatan bagi masyarakat dan meningkatkan inovasi pengembangan imunoterapi kanker di Indonesia.
Serplulimab merupakan produk imunoterapi inovatif dan dikombinasikan dengan kemoterapi untuk pengobatan lini pertama kanker paru-paru sel kecil stadium ekstensif (extensive stage small cell lung cancer/ES-SCLC).
Peluncuran Serplulimab, yang merupakan hasil kolaborasi dengan Shanghai Henlius Biotech, Inc., dilakukan pada Sabtu (9/3). Ini adalah langkah lanjutan setelah Kalbe mendapatkan izin edar di Indonesia dari BPOM RI pada Desember 2023.
Baca juga : Kalbe Kenalkan Obat Kanker Paru Generik Pertama di Indonesia
“Ketersediaan Serplulimab merupakan bukti komitmen Kalbe dalam memperluas akses layanan kesehatan bagi pasien kanker paru. Langkah ini juga merupakan inisiatif keberlanjutan kami dalam mendukung terciptanya ekosistem kesehatan yang terintegrasi bersama seperti rumah sakit, tenaga kesehatan profesional, asosiasi profesi kesehatan, pasien, dan para pemangku kewenangan terkait,” ujar Presiden Direktur KGbio sekaligus Direktur Kalbe Sie Djohan.
Kanker merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia dan menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah penyakit kardiovaskuler. Setiap tahunnya, menurut data GLOBOCAN 2022, terdapat sekitar 408 ribu kasus baru kanker dengan angka mortalitas sebanyak 243 ribu.
“Kanker paru merupakan jenis kanker ketiga terbanyak di mana lebih dari 50% pasien yang terdiagnosis dengan kanker paru memiliki angka kematian dalam rentang waktu satu tahun setelah terdiagnosis dan angka harapan hidupnya hanya sebesar 17,8%. Oleh karena itu, penatalaksanaan kasus kanker paru memerlukan pendekatan komprehensif. Mulai dari tindakan promotif dan preventif seperti program edukasi dan kesadaran kanker paru, program menghindari asap rokok, skrining, dan deteksi dini kanker paru, hingga tindakan kuratif melalui metode precision medicine atau dalam hal ini pengobatan imunoterapi,” papar Ketua Perhimpunan Dokter Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN) Tubagus Djumhana Atmakusuma.
Baca juga : Perokok Pasif Punya Risiko Kena Kanker Paru hingga 4 Kali Lipat
Kanker paru sering kali terdiagnosis di rumah sakit pada stadium lanjut ketika pilihan pengobatan terbatas. Demikian pula dengan kanker paru-paru sel kecil.
Khusus SCLC atau kanker paru-paru sel kecil, kasusnya terjadi sebanyak 14% dari keseluruhan kasus kanker paru. Sebanyak 250 ribu pasien didiagnosis penyakit ini dan hingga 80% urung terselamatkan. Upaya pengobatan kerap terlambat dilakukan sehingga tingkat kesembuhannya juga tergolong rendah karena jenis keganasannya yang bersifat agresif dan sulit terdeteksi sejak dini.
“Terapi kanker banyak ragamnya, misalnya kemoterapi, radiasi, pembedahan, hingga yang terbaru seperti imunoterapi. Pengobatan imunoterapi dapat bekerja melalui merangsang sistem kekebalan tubuh manusia untuk menyerang sel kanker atau memberi tubuh penderita kanker komponen sistem kekebalan yang diperlukan untuk membantu membunuh sel kanker. Berdasarkan pengalaman dan data klinis yang sudah dipublikasikan, penggunaan obat imunoterapi seperti Serplulimab bisa menjadi pilihan dalam penatalaksanaan kasus kanker paru-paru sel kecil stadium ekstensif,” papar Dokter Konsultan Hematologi Onkologi RS Cipto Mangunkusumo, Andhika Rachman.
Baca juga : Dukung Penanganan Kanker, Kalbe Bangun Fasilitas Produksi Radiofarmaka Dalam Negeri
Inisiatif Kalbe secara berkelanjutan untuk mendukung tata laksana kanker diperkuat dengan kehadiran ONE Onco selaku ekosistem kesehatan yang terintegrasi.
President Director GOF Liliana Susilowati menjelaskan, “Kalbe melalui anak usahanya yaitu GOF melakukan inisiatif dengan membangun ekosistem onkologi terintegrasi yang memberikan solusi komprehensif kepada pasien kanker dengan nama ONE Onco. Mulai dari terapi pengobatan, deteksi dini, direktori layanan, konsultasi online, belanja sehat serta terapi suportif seperti nutrisi. Oleh karena itu, kami menyambut baik ketersediaan inovasi imunoterapi Serplulimab demi membuka akses pengobatan yang lebih luas bagi penderita kanker paru di Indonesia.”
Ke depannya, Kalbe, KGbio, dan Henlius akan memperluas lisensi eksklusif pengembangan dan komersialisasi di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika Utara.
“Melalui kemitraan strategis ini, kami akan berupaya memanfaatkan sumber daya dan keunggulan masing-masing untuk mempromosikan dan mengomersialisasikan Serplulimab untuk membuka akses obat inovatif ini bagi para pasien di negara-negara tersebut,” pungkas Sie Djohan. (RO/Z-1)
Kanker paru-paru diketahui menjadi salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada pria. Lalu kenapa pria lebih sering terkena kanker paru-paru? Mari simak penjelasannya.
Kanker paru merupakan salah satu kanker dengan jumlah kematian tertinggi di dunia. Faktor utama risiko kanker paru adalah kebiasaan merokok.
Prosedur Ebus memberi gambaran akurat mengenai kondisi paru-paru serta memungkinkan dokter mengambil sampel jaringan guna diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
Low Dose CT scan Thorax merupakan metode deteksi dini kanker paru yang efektif relatif aman karena dosis radiasinya hanya 1/7 dari CT scan biasa.
Meningkatnya angka kasus ini salah satunya karena meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri.
Penggunaan asbes sebagai bahan atap rumah dapat memiliki dampak yang berbahaya bagi kesehatan
Obat generik memiliki kualitas produk yang setara obat paten. Produksinya mengikuti standar internasional, Good Manufacturing Practises (Cara Pembuatan Obat yang Baik).
Sebelum mengonsumsi obat cacing, yuks pahami dulu risiko kesehatan yang mungkin timbul.
Polri mengungkap fakta baru dalam penyitaan ribuan botol obat perangsang. Itu dijual ke kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Penting bagi masyarakat untuk memahami bahaya obat palsu dan obat kadaluarsa yang beredar tanpa izin agar tidak mengalami risiko gangguan kesehatan akibat mengkonsumsi obat palsu
ADA sejumlah faktor risiko penyebab bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan. Contohnya, faktor genetik dan penggunaan obat-obatan.
Mengatasi batuk tidak selalu memerlukan obat-obatan kimia. Beberapa bahan alami terbukti efektif untuk meredakan batuk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved