Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER respirologi anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Nastiti Kaswandani mengatakan pemberian vitamin A dapat membantu untuk melindungi anak khususnya balita dari penyakit pernapasan seperti pneumonia, selain ASI dan imunisasi.
"Vitamin A berguna untuk melindungi saluran napas karena ia memperkuat pertahanan di saluran napas. Ini tersedia di posyandu," kata dokter yang praktik di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, dikutip Kamis (29/2).
Pneumonia merupakan infeksi paru-paru yang disebabkan berbagai jenis bakteri termasuk Streptococcus pneumoniae dan HiB, kemudian virus maupun jamur yang menyerang saluran pernapasan anak lalu menyebar melalui kontak langsung dengan cairan pernapasan seperti droplet atau percikan air liur.
Baca juga : Ini Faktor Risiko Hipertensi Pada Anak
IDAI merujuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian suplementasi vitamin A sebesar 100.000 IU (kapsul vitamin berwarna biru) kepada bayi berusia 6-11 bulan dan vitamin A dosis 200.000 IU (kapsul vitamin A merah) setiap 4-6 bulan kepada anak usia 12-59 bulan.
Bukti ilmiah menunjukkan vitamin A, selain untuk penyakit pernapasan, bermanfaat menurunkan angka kematian terkait diare sebesar 28%.
Nastiti melanjutkan, bukan hanya vitamin A, melainkan juga pemberian ASI eksklusif selama enam bulan diketahui menurunkan risiko sampai 20% anak terkena pneumonia.
Baca juga : Orangtua Berperan Menumbuhkan Minat Baca Anak
"Ketika (ibu) tidak memberikan ASI eksklusif maka meningkatkan risiko pneumonia (anak) dibandingkan mereka yang mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan," ujar Nastiti.
Imunisasi juga bermanfaat dalam pencegahan pneumonia, yakni menurunkan hingga 50% angka infeksi pneumonia. Vaksin terkait pneumonia antara lain vaksin pneumokokus (PCV) yang sudah menjadi program nasional imunisasi dan sudah tersedia di posyandu dan puskesmas sejak September 2022.
Vaksin disuntikkan pada usia 2, 4, 6 bulan dengan dosis penguat pada 12-15 bulan. Selain PCV, itu, ada pula vaksin lain yang dianjurkan diberikan pada anak seperti DPT, HiB dan vaksin influenza.
Baca juga : Ini Gejala Pneumonia pada Anak
"Hanya saat disuntik dia nyeri. Tapi, perlindungannya bisa menurunkan angka pneumonia berat, angka kematian. Jadi, tidak imbang antara reaksinya dengan manfaatnya," tutur Nastiti.
Kemudian, apabila seorang anak sudah terlanjur terkena pneumonia, dia dianjurkan melengkapi semua imunisasi yang terlewat.
"Lebih baik kalau ternyata dia dobel daripada terlupa. Itu juga klausul yang terjadi saat misalnya vaksinasi massal, itu semua tanpa melihat status," pungkas Nastiti. (Ant/Z-1)
KETUA Tim Kerja Imunisasi, Surveilans PD3I dan KIPI Kemenkes Endang Budi Hastuti menekankan bahwa orangtua jangan takut untuk memberikan imunisasi polio kepada anak.
PIN Polio putaran kedua yang dimulai hari ini menjadi cerminan bahwa imunisasi anak Indonesia belum sukses.
DOKTER spesialis anak menyampaikan bahwa anak yang telah didiagnosis alergi susu sapi tidak boleh diberi susu kambing maupun produk turunannya.
Terbatasnya infrastruktur kesehatan di daerah terpencil, minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan anak, sampai akses terhadap pelayanan kesehatan berkualitas menjadi PR.
Permasalahan pemerataan pelayanan kesehatan anak di Indonesia menjadi tema utama dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ke-70 tahun ini.
Kombinasi antara penyakit tidak menular seperti obesitas dengan penyakit menular seperti DBD akan menghasilkan kombinasi risiko fatalitas tinggi.
Segala sesuatu diatur oleh waktu, begitupun dengan meminum sebuah vitamin. Dengan meminumnya secara teratur sesuai waktu tubuh akan mendapatkan hasil yang optimal.
"Pemberian vitamin A dosis tinggi yang biasanya setiap Februari dan Agustus itu sangat penting karena virusnya bila infeksi menurunkan kadar vitamin A dalam darah anak."
Selain padi kaya vitamin A, ada juga varietas padi kaya nutrisi lain, yaitu padi nutrizinc. Padi ini diharapkan bisa membantu menangani masalah stunting.
Di bulan Februari dan Agustus, pemerintah memberikan vitamin A secara gratis bagi anak balita di Indonesia.
Kurma cocok dijadikan takjil saat berbuka, karena mengandung gula sederhana yang bisa segera memulihkan kadar gula darah yang turun setelah 14-an jam berpuasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved