Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEGIATAN spektakuler Parade Budaya Merah Putih bertajuk Jayalah Selamanya dengan menampilkan sejumlah budaya Nusantara dan dihadiri ribuan peserta telah sukses digelar, di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (27/8).
Diketahui, tema Jayalah Selamanya diambil dari judul lagu terbaru Band Bagindas feat Ipang Lazuardi yang dirilis baru-baru ini. Lagu ini juga dilaunching pada kegiatan tersebut.
Selain ribuan peserta yang hadir dari berbagai komunitas, acara pun dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, diantaranya anggota Wantimpres Sidarto Danusubroto dan Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Baca juga: Antusiasme Tinggi Masyarakat Ikuti Parade Budaya Merah Putih
Ketua panitia, Soelianto Rusli yang akrab disapa Ahie menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan acara yang digelar dalam rangka HUT ke-78 RI ini.
"Masyarakat yang hadir di tempat bersejarah ini dengan sukarela merupakan orang-orang yang cinta tanah air dengan budaya Nusantara yang begitu kaya," ujar Ahie.
Baca juga: Sambut HUT RI ke-78, Bendera Merah Putih 100 Meter Diarak 3 Km di Bogor
Ia pun mengatakan, mencintai dan melestarikan budaya Nusantara merupakan salah satu upaya mempertahankan kedaulatan Indonesia. Maka dengan begitu, lanjutnya, sudah menjadikan kewajiban semua rakyat mempertahankannya.
"Indonesia merupakan negara yang majemuk dengan beragam suku, budaya, agama, dan golongan. Keberagaman masyarakat Indonesia tersebut merupakan ciri khas kita yang harus dijaga bersama-sama," tegasnya.
Diketahui, pada acara tersebut dilaksanakan doa bersama dari 6 agama berbeda dipandu oleh agamawan masing-masing. Di antara dipandu doa secara Agama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu.
Ahie melaporkan bagaimana kegiatan ini telah berjalan dengan lancar. Mulai dari Parade Kendaraan oleh komunitas sepeda, motor hingga mobil, hingga parade budaya dengan menampilkan parade busana daerah, parade penari tradisional, parade berkebaya, termasuk menyajikan pasar kuliner, UMKM, hingga penampilan marching band.
Kemudian, selain penampilan Bagindas feat Ipang Lazuardi, acara ini pun dimeriahkan oleh artis papan atas lainnya, seperti Joy Tobing, Andre Hehanusa, Atiek CB, Yuyun George, Nania, dan Kindep dengan dipandu oleh MC Yeyen Lidya dan Ronni Waluya.
Tentunya, di akhir acara dilakukan pengumuman pemenang doorprize berhadiah 2 unit motor, 5 sepeda lipat, dan 10 kacamata sunglasses bagi pemenang yang membuat video pendek 1 menit yang berhubungan dengan acara tersebut. (Z-7)
Kirab Merah Putih menjadi ikon dari Festival Merah Putih (FMP) yang digelar setiap tahun di Kota Bogor, jawa Barat, sejak 2015 silam.
Melakukan penataan kembali secara fundamental pendidikan dan pengajaran Pancasila, terutama muatan kurikulumnya
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, menuturkan, kegiatan Kirab Pancasila ini sebagai ungkapan rasa syukur terhadap Pancasila sebagai anugerah bagi Bangsa Indonesia.
DIPERKIRAKAN setidaknya sekitar lebih dari 10 ribu peserta dikatakan sudah mendaftar dalam acara Parade Budaya Merah Putih bertajuk 'Jayalah Selamanya'
Ribuan orang turun ke jalan membawa dengan mengarak bendera merah putih berukuran lebar 6 meter dan panjang 100 meter pada Minggu (13/8), di Kota Bogor, Jawa Barat.
Sejak awal berdirinya, Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) selalu menjadi tempat favorit bagi para seniman di Solo Raya untuk mengekspresikan karya mereka.
Sang Kembang Bale adalah pertunjukan yang mengangkat kesenian Ronggeng Gunung dari Ciamis dan Pangandaran yang menawarkan nuansa spiritual bagi penontonnya.
Pementasan ini terinspirasi dari kesenian Ronggeng Gunung, seni klasik dari Jawa Barat.
Beberapa event yang bisa jadi pertimbangan untuk dikunjungi yakni Festival Lembah Baliem hingga Dieng Culture Festival
Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan nilai estetika produk, tetapi juga membantu seniman lokal untuk lebih dikenal.
Kegiatan Residensi Pemajuan Kebudayaan 2024 merupakan pengembangan dari kegiatan Belajar Bersama Maestro, yang sebelumnya hanya melibatkan pelaku budaya di bidang kesenian saja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved