Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEPALA Divisi Respirologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Darmawan B Setyanto mengatakan anak bisa terpapar polusi udara, bahkan sejak dalam kandungan hingga dia lahir.
Darmawan, saat diskusi daring di Jakarta, Jumat (18/8), menjelaskan, saat dalam kandungan, anak terpapar polusi udara melalui transplasental dari ibu yang terpapar.
Sedangkan pada anak yang sudah lahir, polusi udara dapat mempengaruhi sistem organ seperti kulit dari udara yang dihirup dan makanan yang masuk ke saluran cerna.
Baca juga: Atasi Polusi Udara, Pemerintah Diminta Pulihkan Hutan dan Kawasan Hijau
Pada organ sistem penapasan, lanjut Darmawan, polusi udara bisa menyebabkan iritasi yang kemudian berlanjut menjadi peradangan mulai dari hidung sebagai pintu gerbang sistem respiratori.
Peradangan itu dapat menyebabkan infeksi di daerah faring, laring dan kemudian sampai ke paru-paru.
Gangguan itu bisa terjadi mulai dari dalam kandungan dan berlanjut saat anak lahir dengan gangguan di sistem respiratori sehingga akan menyebabkan anak mengidap penyakit asma dan batuk.
Baca juga: Pastikan Penyebab Polusi Udara, Menteri LHK Bentuk Satgas untuk Cek PLTU
Selain itu, secara tumbuh kembang, paparan polusi udara pada anak dapat mengganggu masalah neurologi, gangguan saraf yang menyebabkan gangguan mental dan gangguan perkembangan gerak motorik baiknya kasar maupun halus.
"Artinya kalau semakin usia muda pada saat terpajan, semakin besar dampak negatif kerusakan yang disebabkan oleh pajanannya," ucap Darmawan, yang juga Anggota Ikatan Dokter Indonesia.
Anak-anak lebih rentan terhadap polusi udara dibandingkan kelompok usia lain karena secara fisiologi mereka bernapas dengan laju napas yang lebih besar.
Jika dihitung per kilogram berat badan, udara yang dihirup anak lebih banyak sehingga polutan yang dihirup juga akan lebih banyak.
Darmawan juga menilai polusi udara turut menyumbang terhadap kondisi stunting sebab polusi udara dapat mengurangi fungsi paru, yang mestinya berkembang lebih baik, dan meningkatkan infeksi respiratori akut.
"Yang paling kita takut adalah yang terkena di bagian parunya, yaitu pneumonia," ucap Darmawan.
Dokter spesialis anak itu mengatakan, setiap tahun, 2,2 juta bayi atau orang meninggal sebelum waktunya karena sumbangan dari polusi udara ini, sementara 29% lainnya karena penyakit jantung, koroner, stroke dan juga penyakit paru dan penyakit respiratori yang lain.
Pada kelompok rentan lainnya seperti ibu hamil, paparan polusi udara dapat menyebabkan kelahiran bayi dengan berat badan rendah, meningkatkan risiko terjadinya kanker pada anak-anak dan jangka panjangnya akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes pada anak saat dewasa.
Sumber polutan udara bisa berasal dari berbagai sumber, seperti ledakan gunung berapi, kebakaran hutan, dan yang disebabkan oleh manusia seperti penggunaan kendaraan bermotor, kegiatan pabrik dan asap rokok.
Untuk mencegah paparan polusi udara pada anak, Darmawan menyarankan untuk tinggal di rumah jika polusi tinggi, lakukan aktivitas dekat rumah agar tidak sering menggunakan transportasi, gunakan masker sebagai perlindungan, dan konsumsi makanan sehat.
Di dalam rumah, polusi udara bisa dikurangi dengan menggunakan penjernih udara dan tidak membakar sampah. (Ant/Z-1)
Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-2 terburuk di dunia dengan angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
DORONG peningkatan penerapan ekonomi sirkular dalam keseharian demi menjaga kelestarian lingkungan yang sangat dibutuhkan untuk mengakselerasi proses pembangunan dan tumbuh kembang.
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengajak masyarakat mendorong pemerintah untuk melahirkan upaya penanganan polusi secara serius.
Bila polusi udara tidak terselesaikan, masalahnya akan menyangkut pada kesehatan, pemborosan, hal-hal yang sifatnya negatif bagi kualitas hidup kita.
Kualitas udara Jakarta tercatat tidak sehat bagi kelompok sensitif pada Senin (22/7) pagi ini seperti dinyatakan dalam laman IQAir, Msyarakat disarankan mengenakan masker saat keluar rumah.
Biru Voices 2024 mengedepankan peran aktif orangtua dalam menyampaikan dampak polusi udara terhadap kesehatan anak dan keluarga
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alkohol oleh ayah juga bisa berdampak pada kesehatan janin.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Rumah Cita-cita ingin berkontribusi membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
Sebagai orangtua kita harus mempersiapkan anak yang bepergian sendiri dalam menghadapi berbagai situasi yang di luar kendali orangtua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved