Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KETUA Pokja Gagal Jantung Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki) Siti Elkana Nauli menyebut pentingnya deteksi dini penyakit gagal jantung yang ternyata paling banyak menyerang usia produktif atau usia kerja.
Kardiolog yang akrab disapa Nauli itu menyebut di negara-negara Asia, termasuk Indonesia, penyakit gagal jantung paling banyak menyerang usia 45 tahun ke atas. Sedangkan di Amerika Serikat (AS), gagal jantung baru dialami pada rata-rata usia 65 tahun ke atas.
"Nah di sini lah pentingnya skrining sedini mungkin, untuk tiga faktor risiko yang kita punya, karena tiga faktor risiko ini rata-rata tidak datang langsung ke kardiolog atau dokter spesialis jantung," kata Nauli dikutip Senin (7/8).
Baca juga: Dokter Diingatkan Agar Rujuk Pasien Gagal Jantung ke Kardiolog
Tiga faktor risiko yang ia maksud adalah hipertensi, diabetes, dan jantung koroner. Ketiga penyakit tersebut merupakan faktor utama yang memiliki potensi tinggi untuk terhubung pada penyakit gagal jantung.
Menyorot fakta masih banyak pasien dengan diagnosis salah satu atau ketiga faktor risiko tersebut tidak dirujuk untuk juga memeriksa ke dokter spesialis jantung, Nauli mengkhawatirkan pasien gagal jantung terlambat ditangani.
"Kalau yang sudah terdiagnosis gagal jantung, pasien itu harus kita tangani dengan cepat, jadi tidak istilahnya kalau misalnya kanker sudah stadium empat baru diobati, mau berbuat apa lagi? Sudah tidak bisa diatasi," ujar Nauli.
Baca juga: Kenali Ciri, Penyebab, dan Bahaya Gagal Jantung
"Namun kalau kita atasi sedini mungkin, hasilnya akan lebih baik," tambahnya.
Sebelumnya, di Singapura dalam kongres Asian Pacific Society of Cardiology (APSC) 2023, pertengahan Juli lalu, Nauli mengatakan salah satu metode untuk mendeteksi dan membedakan gagal jantung dengan penyakit lainnya adalah pemeriksaan biomarker NT-pro-BNP di rumah sakit.
Meski diutamakan untuk pasien dengan penyakit faktor risiko gagal jantung, pemeriksaan NT-pro-BNP juga dapat digunakan untuk mendeteksi kondisi yang berisiko terhadap terjadinya gagal jantung di kemudian hari pada orang tanpa gejala.
"Biomarker itu dapat memprediksi berapa lama pasien dengan faktor risiko tersebut dapat jatuh pada gagal jantung, selain itu juga dapat mengetahui apakah terapi dan perawatan yang dilakukan sudah benar atau belum," jelas Nauli.
Lebih lanjut, selain sering diabaikan dan dianggap lumrah, Nauli menyebut, keterlambatan penanganan gagal jantung dapat berakibat fatal, mengingat tingkat kelangsungan hidup yang kecil.
"Pasien gagal jantung umumnya, dalam lima tahun kemungkinan dia hidup itu hanya 50%, sedangkan pasien kanker itu bisa hidup hingga 10 tahun, tapi kalau pasien gagal jantung bertahan lebih dari lima tahun itu jarang," ujarnya.
Sesuai namanya, gagal jantung adalah spektrum penyakit yang disebabkan jantung gagal berfungsi, yakni untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Gagal jantung menyebabkan kebutuhan sel-sel dan organ tubuh lain tidak mampu terpenuhi hingga berujung pada kematian.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada 2016, jumlah orang Indonesia yang didiagnosis hipertensi dan diabetes di Puskesmas paling banyak adalah usia 35-59 tahun. Sedangkan pada 2015, pasien usia 45-64 tahun paling banyak rawat inap di rumah sakit akibat jantung koroner. (Ant/Z-1)
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Namun, kabar baiknya ialah ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah demensia.
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Salah satu upaya mengatasi kanker yaitu PET sebagai pemeriksaan noninvasif yang membantu menggambarkan fungsi metabolisme molekuler tubuh pasien secara tiga dimensi.
Penyebab penyakit jantung secara umum dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yakni kelompok umur muda di bawah 40 tahun dan kelompok umur tua di atas 40 tahun.
Kelainan jantung bawaan dan kelainan jaringan kolektif yang menimbulkan masalah seperti jantung bocor atau pembuluh darah mudah robek lebih banyak ditemukan pada orang berusia 20-an tahun.
Masalah irama jantung atau aritmia biasanya ditandai dengan gejala jantung berdebar tanpa alasan dan dalam keadaan tubuh tidak sedang beraktivitas.
HENTI jantung mendadak (sudden cardiac arrest) adalah keadaan saat aktivitas jantung mendadak terhenti akibat gangguan irama Jantung dan dapat menyebabkan kematian.
PEMERINTAH menyasar minuman berpemanis dalam kemasan sebagai objek cukai baru. Ini mencakup minuman yang mengandung gula, pemanis alami, hingga pemanis buatan.
Kim Seon-ho diketahui mengikuti jejak kebiasaan jalan kaki setiap hari untuk menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved