Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PARA petugas layanan kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi gerak cepat mengatasi ketersediaan obat bagi jemaah haji yang sempat menipis. Obat-obatan tersebut sudah dikirimkan distributor di Arab Saudi, kemarin, untuk memasok kebutuhan selama puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).
Anggota Amirul Hajj Sundoyo yang juga Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan hal itu saat ditemui di Kantor Daerah Kerja (Daker) Mekah PPIH Arab Saudi, Minggu (25/6) malam.
"Memang kemarin ada kabar, ada isu, obat-obatan kurang. Sebetulnya yang terjadi bukan kekurangan obat, melainkan persediaan itu menipis. Ada beberapa jenis obat yang persediaan menipis, ada tujuh, salah satunya adalah memang obat-obat yang terkait dengan pneumonia," terang Sundoyo.
Baca juga: Jelang Wukuf, Timwas Haji DPR Desak Menag Siapkan Golf Car dan Kursi Roda untuk Lansia
Menurut Sundoyo, permintaan atas obat cukup obat-obatan tersebut cukup tinggi antara lain karena banyaknya jemaah lanjut usia (lansia). Akibatnya, stok obat-obatan yang dibawa dari Indonesia ternyata cepat terkuras. Di antara ketujuh jenis obat, selain pneumonia ada pula obat diebetes.
Meski begitu, petugas kesehatan sudah memulihkan persediaan dengan membeli obat-obatan dari Arab Saudi. "Karena memang kami juga punya dana untuk mengatasi ketika terjadi emergency," ujar Sundoyo.
Baca juga: KKHI Mekah Gelar Poli Safari Wukuf
Obat-obatan yang dipesan itu, kata Sundoyo, sudah dikirim distributor dan dikemas bersama obat-obatan lain untuk mengantisipasi kebutuhan di Armina. Petugas-petugas kelompok terbang (kloter) jemaah haji sudah mengambil bagian stok obat kloter untuk dibawa ke Arafah, Senin (26/6).
Catatan mengenai kekurangan obat sebelumnya disampaikan Ketua Tim Pengawasan Haji DPR RI Ashabul Kahfi di Madinah. "Obat-obtaan itu kadang ditemukan tidak ada tersedia di lapangan, masih kurang lah," ujarnya di Kantor Daker Madinah, Kamis (22/6).
Sejak kemarin, sebangak 60 koli obat dan alat kesehatan mulai digeser ke pos kesehatan yang berada di Arafah dan Mina. Koordinator Obat dan Perbekalan Kesehatan (Perbekkes) PPIH Arab Saudi Bidang Layanan Kesehatan Breni Setyoko menyampaikan pihaknya telah menyiapkan 135 jenis obat sesuai kebutuhan di Pos Kesehatan Arafah.
Pada pos kesehatan Arafah durasi pelayanan terbatas selama masa wukuf di Arafah, paket obat dan Alkes yang disiapkan tetap paket lengkap namun paling banyak yaitu cairan.
Untuk Poskes Mina telah disiapkan juga 194 jenis obat. Paket obat-obatan di Poskes Mina lebih lengkap agar bisa menunjang pelayanan kesehatan selama 3 hari selama prosesi lontar jamrah.
“Walaupun durasi operasionalnya terbatas, untuk poskes Arafah tetap kami siapkan paket obat lengkap 171 jenis obat namun paling banyak berupa cairan. Untuk Poskes Mina, kami siapkan paket obat lengkap terdiri dari 194 jenis obat untuk menunjang pelayanan kesehatan selama prosesi lontar jamrah,” imbub Breni.
Selain paket obat dan perbekkes untuk Poskes dan pos satelit, disiapkan juga 395 paket Armina yang disiapkan untuk tenaga kesehatan haji (TKH) di masing-masing kloter.
Paket Armina untuk kloter terdiri dari antibiotik, obat hipertensi, obat diabetes melitus, obat batuk, obat flu, vitamin, anti nyeri, pereda demam, dan beberapa Perbekkes lainnya.
Alat-alat medis pun sudah dikerahkan ke lokasi Poskes Arafah dan Mina. Beberapa alat medis yang disiagakan di antaranya vellbed, kursi roda, EKG portable, oksigen konstrator, Glucometer, monitor vital sign, tensimeter, serta termometer manual dan digital. (Z-3)
BPKH tengah merancang skema untuk mengurangi proporsi subsidi nilai manfaat dalam BPIH secara gradual.
MASIH ada 45 jemaah haji Indonesia yang di sejumlah rumah sakit Arab Saudi, baik di Makkah, Madinah, maupun Jeddah.
PANITIA Khusus (Pansus) Angket Haji 2024 terus mendorong pimpinan DPR untuk segera merespon pansus agar bisa secepatnya menggelar rapat bersama pemerintah
Fase pemulangan jemaah haji Indonesia dari Tanah Suci memasuki babak akhir. Ini ditandai dengan dipulangkannya 316 jemaah haji kelompok terbang (kloter) 30 asal embarkasi Kertajati.
Sebanyak 1.308 jemaah di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) untuk penanganan lebih lanjut.
Jemaah haji Jawa Barat yang diberangkatkan tahun ini sebanyak 40.594 orang. Sekitar 20% di antaranya merupakan warga lanjut usia.
Obat generik memiliki kualitas produk yang setara obat paten. Produksinya mengikuti standar internasional, Good Manufacturing Practises (Cara Pembuatan Obat yang Baik).
Sebelum mengonsumsi obat cacing, yuks pahami dulu risiko kesehatan yang mungkin timbul.
Polri mengungkap fakta baru dalam penyitaan ribuan botol obat perangsang. Itu dijual ke kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Penting bagi masyarakat untuk memahami bahaya obat palsu dan obat kadaluarsa yang beredar tanpa izin agar tidak mengalami risiko gangguan kesehatan akibat mengkonsumsi obat palsu
ADA sejumlah faktor risiko penyebab bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan. Contohnya, faktor genetik dan penggunaan obat-obatan.
Mengatasi batuk tidak selalu memerlukan obat-obatan kimia. Beberapa bahan alami terbukti efektif untuk meredakan batuk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved