Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PROF Emil Salim menyampaikan dirinya menolak pemberian penghargaan Climate Hero Award dari Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) karena merasa gagal menjalankan konvensi Rio 1992.
FPCI mengadakan Climate Hero Award, yang dianugerahkan pada tokoh-tokoh dan kelompok masyarakat yang berjasa memperjuangkan ambisi, komitmen, dan aksi iklim Indonesia.
"Saya merrasa tidak patut menerima penghargaan ini," kata Prof Emil dalam keterangannya, Minggu (25/6).
Baca juga: Jadi Tumpuan, Pembangunan Lingkungan dan Hutan di Jawa Harus Penuhi Prinsip Keberlanjutan
Prof Emil mengatakan dia ditugaskan oleh mantan Presiden Soeharto sebagai bagian dari delegasi Indonesia untuk menandatangani dua konvensi Rio 1992 dalam KTT Bumi yang diadakan PBB pada 3-14 Juni 1992 di Rio de Janeiro, Brasil.
Mantan menteri lingkungan hidup tersebut juga menyebutkan bahwa dia membaca laporan pelaksanaan konvensi Rio 1992 yang diumumkan pada 2022.
"Ketika saya baca laporan tersebut, ternyata semua pemerintahan di dunia gagal melaksanakan konvensi tersebut, termasuk Indonesia. Dikatakan bahwa pelaksanaan Indonesia untuk dua konvensi itu adalah poor, rendah, buruk," kata Prof Emil.
Baca juga: Idul Adha, Masyarakat Diimbau Terapkan Prinsip Ecoqurban
Dia mengatakan, berdasarkan laporan tersebut, tujuan konvensi untuk menyelamatkan alam, hutan gagal dan peringkat Indonesia sebagai negara dengan hutan terbesar kedua di dunia turun menjadi terbesar ketiga.
"Akibatnya adalah muka laut naik, tanah turun, land subsidence, perubahan cuaca, hujan berkurang, dan sebagainya. Dampaknya adalah kepada kehidupan manusia yang perlu mengatasi ancaman krisis air minum, pangan dan lain-lain," kata Prof Emil.
Tokoh yang terlibat dalam pendirian Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) tersebut melanjutkan, karena hal itulah, dia yang menandatangani konvensi Rio 1992 merasa gagal dalam menjalankan konvensi.
"Sulit saya menerima penghargaan lingkungan yang tidak pantas saya terima akibat kegagalan untuk memungkinkan kita mencapai cita-cita konvensi itu," ujar Prof Emil.
Prof Emil juga meminta maaf kepada orang-orang yang telah membantu dia selama ini karena tidak berhasil mencapai cita-cita di dalam konvensi perubahan iklim dan The Convention on Biological Diversity.
"Ini bukan persoalan menerima atau menolak, ini persoalan hati nurani, mohon maaf kalau saya (menolak-red), terima kasih supaya Tuhan melindungi tanah air kita," tutup Prof Emil. (Ant/Z-1)
LOCAL Conference of Youth Indonesia 2024 mengadakan pre-event dengan tema Youth Synergy in Local Conference of Youth Indonesia di Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup Kementerian Keuangan.
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membeberkan keberhasilan pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi karbon dan deforestasi.
Kita bisa membuat sendiri masker untuk merawat kulit wajah. Caranya mudah, cukup sediakan tisu bambu dan manfaatkan produk skincare yang ada di rumah.
Bank sampah menghadapi sejumlah tantangan. Antara lain, kurangnya kurangnya pembeli tetap bahan daur ulang serta keterbatasan kapasitas pengelolaan sampah dan keterampilan bisnis.
DEPARTEMEN Lingkungan Hidup BEM Universitas Indonesia 2024 menggelar kegiatan The 13th UI YEA yang dilaksanakan pada 21-30 Juni 2024, di Desa Ujungjaya, Ujung Kulon, Banten.
Pada 8 Juli 2024, kualitas udara Jakarta dikategorikan sedang dengan Indeks Kualitas Udara (AQI) 98 dan konsentrasi PM2,5 29,8 mikrogram per meter kubik.
Pertemuan antara calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan dan mantan Menteri LHK Emil Salim diharapkan bisa mendorong semangat pemilihan presiden (Pilpres) yang bermartabat.
Anies Baswedan menerima pesan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Emil Salim untuk membereskan masalah ketimpangan yang terjadi di Tanah Air.
Pemberian penghargaan ini sejalan dengan prinsip pendidikan manajemen yang bertanggungjawab (PRME) dan praktik lingkungan, sosial, juga tata kelola (ESG).
Indonesia harus dapat memastikan pada usia emas Indonesia Merdeka pada 2045 lingkungan di Indonesia masih berkualitas untuk dihuni generasi mendatang meskipun terjadi perubahan iklim.
Acara yang bertajuk "Perjalanan Panjang Selembar Daun Sirih" ini dihadiri oleh Prof Emil Salim dan Ir Erna Witoelar selaku Pendiri Yayasan DML
Prof. H. Emil Salim, MA, Ph.D berharap revitalisasi kawasan hutan mangrove pantai utara DKI Jakarta dapat memberikan kontribusi bagi terciptanya kelestarian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved