Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DALAM rangka mencapai target net zero emission pada tahun 2060, penggunaan energi baru terbarukan kian masif dilakukan.
Salah satunya dengan penggunaan energi surya dalam berbagai sektor, khususnya sektor sosial dalam institusi pendidikan.
Penerapan energi surya pada institusi pendidikan menjadi rangsangan bagi generasi muda terhadap urgensi penggunaan energi baru terbarukan untuk masa mendatang.
ITSB Terapkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Sadar akan pentingnya pengaplikasian energi terbarukan dalam institusi pendidikan, Institut Teknologi Sains Bandung (ITSB) mulai menerapkan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca juga: Kebijakan Transisi Energi Pemerintah Dipandang belum Memadai
Berbekal portofolio yang memukau pada berbagai sektor, ITSB mempercayakan SUN Terra sebagai partner konsultasi hingga instalasi sistem PLTS Atap pada gedung utama universitasnya.
Institut dengan visi Eco-Industry Oriented University ini memasang PLTS dengan kapasitas 37,95 kWp.
Baca juga: Komunitas Jelajah Bike dan Yayasan SUN Sumbang PLTS Off Grid di Pulau Ndana
Hasil produksi energi mandiri dari tenaga surya kemudian disalurkan untuk memenuhi berbagai kegiatan operasional mulai dari perkantoran dosen, kelas, hingga laboratorium untuk praktik mahasiswa.
ITSB Diestimasi Pangkas Emisi Karbon 19 Ton Per Tahun
Berkat produksi energi bersih dari tenaga surya, ITSB diestimasikan dapat memangkas emisi karbon sebanyak 19 ton setiap tahunnya, atau setara dengan menyelamatkan 14.732 pohon selama 25 tahun.
Baca juga: Asosiasi : Penggunaan PLTS Atap Menurun Sejak Ada Pembatasan Oleh PLN
Rektor ITSB, Prof. Dr. Ir. Ari Darmawan Pasek, MSc mengungkapkan,“Sudah lama kami mencita-citakan memasang PLTS dan bisa memproduksi energi bersih terbarukan, setelah sebelumnya kami sendiri mengabdikan diri kepada masyarakat desa di sekitar area kampus dengan memasang PLTS dan pembangkit listrik tenaga angin."
"Kami juga memiliki unit kegiatan mahasiswa di bidang energi baru dan terbarukan, harapannya dengan adanya sistem PLTS di ITSB mahasiswa kami dapat belajar lebih banyak tentang sistem PLTS, sehingga menjadi bekal mereka kelak untuk bekerja atau bahkan melakukan invovasi teknologi pada industri ini,” papar Prof.Ari dalam keterangan, Minggu (14/5).
Sistem PLTS Jadi Episentrum Pembelajaran
Prof. Ari juga menambahkan bahwa dengan adanya sistem PLTS, ITSB dapat menjadi salah satu episentrum pembelajaran bagi perguruan tinggi lain yang antusias dengan energi baru terbarukan.
Baca juga: Yayasan SUN Latih Ratusan Siswa SMK di Kudus untuk Siap Kerja di Industri PLTS
“Kami sangat menyamput baik dan terbuka jika ada kunjungan perguruan tinggi lain yang ingin ikut belajar cara kerja dan pemanfaatan sistem PLTS di Kampus Hijau kami” tutup Prof. Ari.
Fanda Soesilo selaku Chief Executive Officer SUN Terra mengungkapkan, “Kami sangat mengapresiasi langkah nyata dari ITSB dalam percepatan transisi energi terbarukan yang dimulai dari lingkungan pendidikan."
Baca juga: Smart Meter PLTS Inovasi PLTS UGM tekan Biaya Rp180 Juta per Tahun
"SUN Terra berharap semakin banyak institusi pendidikan yang menggunakan energi baru terbarukan dalam operasional belajar mengajarnya. Sehingga akan menstimulasi generasi muda dalam membangun budaya pentingnya energi baru terbarukan bagi Indonesia,” jelas Fanda. (RO/S-4)
Pertamina NRE menargetkan kapasitas terpasang pengembangan pembangkit listrik berbasis energi bersih mencapai 6 GW pada 2029.
Minimnya ketersediaan infrastruktur, teknologi dan kebutuhan dana investasi yang relatif lebih besar ketimbang energi fosil, kerap menjadi batu sandungan dalam mengakselerasi EBT
Seluruh kebutuhan listrik untuk perayaan HUT ke-79 RI pada 17 Agustus 2024 di Ibu Kota Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur, dipasok dari fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
INVESTOR Relations Saratoga (SRTG), Ryan Sual, pada kuartal Sabtu tahun 2024 Saratoga mengakuisisi kepemilikan mayoritas di Rumah Sakit Brawijaya.
Tren operasional bisnis ramah lingkungan di Tanah Air terus mengalami pertumbuhan. Itu tergambar dari munculnya perusahaan-perusahaan yang bergerak pada bidang keberlanjutan.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan power wheeling masuk RUU EBET
PLN akan mengembangkan panel Surya di lahan, atap, maupun kolam milik SIG dengan kapasitas hingga 572 megaWatt peak (MWp).
FKS Group menginisiasi pemasangan panel surya dengan total kapasitas 10 megawatt sebagai sumber energi terbarukan
Berikut cara untuk mewujudkan rumah ramah lingkungan
Program ekopesantren antara lain penanaman pohon, sosialisasi lingkungan hidup, pemasangan solar panel, untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan Islam dan budaya sadar lingkungan.
Masyarakat Desa Pambotanjara, Kecamatan Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT biasanya harus merogoh kocek hingga Rp500 ribu untuk 5.000 liter air.
Xurya telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Ambri dari AS untuk menyuplai sistem penyimpanan energi Liquid Metal™ Ambri di Indonesia dan Singapura..
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved