Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menegaskan bahwa setiap calon pengantin (catin) yang akan menikah harus memiliki sertifikat Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (Elsimil), sebelum melangsungkan pernikahan.
Adapun BKKBN sudah bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) dengan mengeluarkan edaran. Sehingga, tiga bulan sebelum menikah para calon pengantin telah memiliki sertifikat Elsimil, yang kemudian dilaporkan kepada Kantor Urusan Agama (KUA) setempat.
“Saya imbau agar semua calon pasangan pengantin, sebelum mendaftarkan diri di Kemenag, agar memiliki sertifikat Elsimil. Apabila belum memiliki sertifikat tersebut, tidak boleh menjalankan pernikahan,” ujar Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN Victor Palimbong dalam keterangannya, Kamis (12/1).
Baca juga: Menko PMK: Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem jadi Prioritas
Dirinya pun mengajak calon pengantin minimal tiga bulan sebelum menikah untuk mengunduh dan mengisi aplikasi Elsimil, setelah melakukan pemeriksaan kesehatan. Seperti, usia, berat badan, pemeriksaan kadar Hemoglobin (HB) dan ukuran lingkar lengan atas.
Hingga 30 Desember 2022, terdapat 724.353 catin yang melakukan registrasi di aplikasi Elsimil. Rinciannya, sebanyak 394.374 catin telah mengisi kuisioner kesehatan tersebut.
Baca juga: BKKBN: Stunting Mengancam Kualitas dan Produktivitas Bangsa
“Salah satu strategi dari percepatan penurunan stunting oleh BKKBN adalah strategi percepatan penurunan stunting dari hulu dengan skrining. Lalu, edukasi kesehatan reproduksi dan gizi serta pendampingan bagi calon pengantin lewat aplikasi Elektronik Siap Nikah Siap Hamil atau Elsimil,” imbuh Victor.
Aplikasi Elsimil disebutnya sejalan dengan roh reformasi birokrasi, yakni digitalisasi sistem pelayanan. Tingginya angka anemia pada pada remaja dan calon pengantin perempuan dinilai berkontribusi besar dalam meningkat kan angka prevalensi stunting.
“Jika kita dapat mengoreksi anemia pada calon pengantin, kita dapat menyingkirkan risiko bayi berat badan lahir rendah (BBLR), hingga risiko stunting. Implementasi dalam bentuk kegiatan skrining, edukasi serta pendampingan, akan menghasilkan output sertifikat Siap Nikah,” jelasnya.(OL-11)
Ratusan warga nampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024
Meskipun dalam keadaan ekonomi yang tergolong miskin, masyarakat Indonesia merasa tetap bahagia.
PEMERINTAH Kabupaten Lamongan berhasil membawa pulang penghargaan IBangga (Indeks pembangunan keluarga) award 2024 dari penilaian kegiatan tahun 2023.
INDEKS Pembangunan Keluarga (iBangga) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut kebahagiaan keluarga Indonesia berada pada level tangguh dengan skor 71,86.
Berdasarkan data, sekarang telah memasuki bonus demografi, dan berbagai persiapan perlu dilakukan agar saat generasi penerus ini bisa menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Berdasarkan Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga), ketentraman memiliki skor 59,79 (berkembang), kemandirian 52,49 (berkembang), dan kebahagiaan 71,86 (tangguh).
Hasil inovasi mereka, disosialisasikan kepada para ibu anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Brebes.
Jika subsidi BPJS Kesehatan dipangkas demi Makan Bergizi Gratis, perbaikan kinerja keuangan yang sedang dilakukan BPJS Kesehatan juga berpotensi terganggu.
Mahasiswa IPB membuat inovasi berupa abon telur agar anak-anak balita bisa mengonsumi telur dalam bentuk lain guna pemenuhan gizi mereka. Ini upaya pencegahan stunting di Kabupaten Brebes.
Perlu kerja pentahelix dan sinergi kolaborasi untuk membangun komitmen yang kuat dalam penanganan dan pencegahan stunting. Termasuk dukungan regulasi
Pada Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini, fokus utama adalah melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya dan stunting.
Kementerian Kesehatan mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 adalah momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap anak-anak Indonesia, terutama dari stunting dan polio.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved