Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

NasDem Minta Kemenkes Mitigasi Secara Komprehensif Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak-anak.

Putra Ananda
22/10/2022 14:53
NasDem Minta Kemenkes Mitigasi Secara Komprehensif Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak-anak.
Ketua DPP Partai NasDem Bidang Perempuan dan Anak Amelia Anggraini.(MI/Putra Ananda)

SEIRING dengan terus bertambahnya jumlah anak yang mengalami gagal ginjal akut misterius, Partai NasDem meminta Kementerian Kesehatan untuk melakukan langkah aksi dalam memitigasi kasus ini. Ketua DPP Partai NasDem Bidang Perempuan dan Anak Amelia Anggraini menjelaskan, mitigasi yang dimaksud adalah menyisir seluruh fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia  untuk mendapatkan data anak penderita gagal ginjal akut yang akurat, mendeteksi sumber masalah penyebab gagal ginjal selain dari obat sirup, penanganan anak-anak yang sedang berjuang sembuh, hingga pembenahan tata kelola pharmacology dalam negeri.

“Ini kasus sudah luar biasa. Sampai saat ini dari data Kemenkes saja sudah 241 anak terkena gagal ginjal akut misterius, 133 diantaranya meninggal dunia dan ada kemungkinan potensinya bertambah. Mitigasi mutlak perlu dilakukan agar kita mendapatkan solusi yang tepat” jelas Amel dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Sabtu (22/10).

Anggota DPR periode 2014-2019 ini menambahkan, hingga saat ini hanya 22 provinsi yang positif dengan kasus anak gagal ginjal akut. Berarti menurutnya bukan hanya di wilayah yang sudah terlapor, namun juga penambahan berpotensi terjadi di daerah lain yang kini masih nol kasus.

“Kita harus waspada pada semua kondisi. Angka yang sekarang belum final. Kemenkes harus menyisir setiap faskes di seluruh Indonesia mulai dari Puskesmas, klinik, dan RSUD bahkan kalau perlu melibatkan kader posyandu karena erat kaitannya dengan anak. Hal ini dilakukan agar datanya valid dan cepat tertangani.” Papar Amel.

Bukan hanya itu, Amel begitu ia sering disapa, pemerintah harus memastikan pasien gagal ginjal akut yang masih berjuang untuk sembuh mendapatkan fasilitas memadai. Hal ini merujuk pada fakta dilapangan bahwa tidak semua wilayah apalagi yang terpencil siap menangani pasien gagal ginjal karena terbatasnya jumlah dokter spesialis dan peralatan.

“Dalam kurun waktu beberapa bulan anak dengan gagal ginjal ini meningkat. Kita terutama pemerintah yaitu Kemenkes harus memastikan pasien dapat ditangani dengan baik terutama kasusnya pada anak yang membutuhkan perawatan ekstra.” Jelas Amel

Ia berharap pemerintah bekerja cepat dari hulu dan hilirnya. Dari sisi hulunya, Amel menjelaskan perlu adanya riset yang mendalam lagi penyebab gagal ginjal ini selain dari kandungan pada paracetamol sirup.

“Risetnya harus komprehensif sampai ke akar-akar, apakah kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol sebagai variable utama penyebab gagal ginjal atau ada faktor lainnya. Dengan kasus ini juga saya ingin bersuara bahwa penataan pharmacology obat dan makanan harus dibenahi. Obat dan makanan yang aman perlu dijamin oleh lembaga yang capable, karena taruhannya nyawa.” Pungkas Amel. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya