Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEPALA Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K. Lukito memperkirakan obat antivirus COVID-19 Molnupiravir siap diproduksi di dalam negeri pada Mei atau Juni 2022.
"Estimasi produksi lokal Molnupiravir pada bulan Mei atau Juni 2022," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang diikuti dari YouTube Komisi IX DPR RI di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan PT Amarox Pharma Global sebagai anak perusahaan Hetero Labs Ltd, India akan memproduksi Molnupiravir kapsul keras di Indonesia.
"Saat ini PT Amarox sudah mendapatkan izin produksi dan sedang bangun fasilitas yang akan digunakan untuk produksi. BPOM mendampingi untuk persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)," katanya.
BPOM hingga saat ini masih melakukan pendampingan pemenuhan persyaratan CPOB setelah Surat Persetujuan Penggunaan Fasilitas Kapsul Keras untuk produksi Molnupiravir diperoleh PT Amarox pada 3 Januari 2022.
Baca juga:
Selain PT Amarox, kata Penny, PT Kimia Farma juga berencana memproduksi Molinupiravir dan sudah mendapatkan lisensi medicines patent pool (MPP).
"Saat ini sedang proses persiapan dossler dan fasilitas PQ WHO diharapkan pada Juni 2022 sudah dapat submit aplikasi ke WHO dan sudah bisa produksi," katanya.
Dalam kegiatan itu, Penny juga melaporkan kesiapan produksi obat antivirus COVID-19 Favipiravir di dalam negeri.
Saat ini, terdapat lima industri farmasi yang sudah mendapatkan Izin Penggunaan Darurat (EUA) untuk produksi lokal, masing-masing Kimia Farma, Kalbe Farma, Novell, Amarox Pharma Laboratories Global, dan Lapi Laboratories.
"Yang sudah aktif berproduksi dari lima industri farmasi tersebut adalah Kalbe Farma dan Kimia Farma," katanya.
Menurut Penny, Amarox, Novel dan Lapi belum berproduksi karena masih persiapan untuk produksi kemasan dan uji stabilitas.
"Kami tetap mengawal dan mengawasi mutu produksi obat yang mereka buat," katanya.(Ant/OL-4)
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi memastikan bahwa ketersediaan obat-obatan untuk menangani lonjakan kasus covid-19 sudah terpenuhi.
Kemenkes telah mengamankan sebanyak 400 ribu tablet Molnupiravir yang sudah diimpor oleh PT Amarox dari Hetero Labs Ltd di India.
Meski sejumlah penelitian membuktikan bahwa obat tersebut ampuh dan telah mendapatkan izin di beberapa negara, Molnupiravir ternyata masih dalam tahap uji klinik vase 3.
Di antara obat tersebut adalah obat antiviral yang paling penting harus dijamin ketersediaannya.
Berdasarkan hasil kunjungannya, Sufmi mengatakan proses uji klinis tahap ke 3 obat antivirus covid-19 berjenis Pavipiravir ditargetkan rampung pada bulan Oktober 2020.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) diminta membuat aturan yang fair tentang bahaya Bisfenol A (BPA) di galon air sekali pakai berbahan PET (polietilen tereftalat).
Pelabelan BPA merupakanĀ langkah nyata pemerintah dalam melindungi kesehatan konsumen dari risiko BPA yang memiliki efek negatif pada kesehatan publik.
Tren ancaman penyakit di Indonesia sudah mulai bergeser dari penyakit menular menjadi tidak menular.
Badan POM dan BRIN melakukan studi asesmen kesiapan BPOM untuk adopsi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Aturan anyar BPOM tersebut sejalan dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen yang bertujuan melindungi hak-hak konsumen, termasuk hak untuk mendapatkan informasi yang benar.
Harga obat yang tinggi di Indonesia terjadi karena 90% bahan baku obat masih impor
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved