Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PSIKOLOG anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan, berbeda dari orang dewasa, cemas yang dialami remaja bisa berkali-kali lipat.
"Secara ilmiah, ada hormon THP dalam tubuh yang ketika kita cemas. Hormon ini akan keluar dan meredakan cemas itu. Tapi di remaja, entah kenapa hormon bekerja sebaliknya. Jadi, ketika cemas, hormon ini melipatgandakannya," kata dia dalam sebuah konferensi pers virtual, Selasa (11/1).
Oleh karena itu, tidak perlu heran saat melihat remaja merasa seperti langit sedang runtuh hanya gara-gara salah memilih baju atau salah mengenakan sesuatu. Bila orang dewasa menyebutnya berlebihan, pada remaja ini hal biasa.
Baca juga: Polisi Tangkap Dua ABG Pelaku Pembunuhan Remaja di Bekasi
"Jangan heran lihat remaja salah pilih baju kayak langit runtuh. Kita suka bilang lebay, tapi buat mereka enggak," tutur Vera.
Para peneliti dalam studi yang dipublikasikan jurnal Nature Neuroscience, beberapa waktu lalu, juga menyebut hormon THP, yang bisa menenangkan anak-anak dan orang dewasa, pada remaja justru membuat mereka lebih cemas.
THP yang juga mempengaruhi suasana hati ini juga dapat membuat remaja lebih cemas dengan memblokir reseptor GABA.
Di sisi lain, pengalaman pertama juga bisa membuat seorang remaja mengalami cemas dan stres, termasuk UTBK-SBMPTN, yang bagi sebagian dari mereka adalah suatu gerbang menuju tahapan jenjang pendidikan selanjutnya.
"Jangankan ujian, tugas juga cukup membuat mereka stres. Setiap kali mereka dievaluasi, dinilai kemampuannya itu bikin stres, apalagi UTBK. UTBK itu suatu gerbang untuk anak-anak ini masuk ke tahapan selanjutnya," kata Vera.
Menurut dia, pada remaja, masih lebih dominan emosi sehingga membutuhkan waktu untuk menenangkan emosinya. Hal ini dipengaruhi prefrontal cortex yang belum optimal.
Vera mengatakan, mereka yang cenderung terlihat mudah cemas dan stres yakni remaja dengan kemandirian dalam berpikir kurang terlatih, selama ini selalu mudah dalam menjalani hidup mereka sehingga menjadi kurang tangguh dan tidak terbiasa mempunyai rencana cadangan atau back up plan. (Ant/OL-1)
Untuk mengontrol konsumsi rokok pada remaja, cukai rokok menjadi salah satu upaya yang paling signifikan.
Masalah kesehatan mental kini sudah mendunia. Diperkirakan satu dari tiga perempuan dan satu dari lima laki-laki akan mengalami depresi berat dalam hidupnya.
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Kerangka kerja IMOT, yang dikembangkan pada 1994 oleh Pusat Rehabilitasi Euromed Polandia, telah menunjukkan keampuhan yang luar biasa dalam berbagai bentuk terapi fisik dan okupasi.
Meskipun orangtua mungkin merasa telah memberikan dukungan yang memadai, sering kali terdapat kesenjangan antara persepsi mereka dan kenyataan yang dirasakan oleh anak-anak mereka.
Polisi membubarkan tawuran remaja di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (16/7). Tujuh remaja diamankan berikut dengan barang bukti seperti molotov, senjata tajam dan lain-lain.
Hanya sebagian orang yang tahu bahwa ada jenis batuk psikogenik (psikis) atau batuk yang disebabkan karena faktor psikologi.
Kebahagiaan adalah pilihan hidup yang melibatkan kondisi pikiran dan perasaan kesenangan serta ketentraman. Berikut 5 kiat tingkatkan kualitas hidup dan kebahagiaan.
Mindfulness ternyata berhubungan dengan peningkatan regulasi emosi, perhatian, dan pengendalian diri.
PEMBANGUNAN Ibu Kota Nusantara (IKN) yang baru mencapai 15% sejak awal pembangunannya memunculkan ketidakpastian penugasan ASN
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta Polri merawat psikis anggota. Hal ini menyusul banyaknya anggota yang mengakhiri hidup dengan bunuh diri.
PAKAR psikologi forensik Reza Indragiri menyebut kasus bunuh diri dikalangan personel kepolisian memiliki tingkat lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat sipil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved