Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Perubahan Iklim Jadi Salah Satu Isu yang Dibahas di Muktamar NU 

Tri Subarkah/Despian Nurhidayat
11/11/2021 21:56
Perubahan Iklim Jadi Salah Satu Isu yang Dibahas di Muktamar NU 
Logo NU(Dok. NU)

KETUA Komite Pengarah atau Steering Committee Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 Muhammad Nuh menyampaikan perubahan iklim akan menjadi salah satu isu yang akan dibahas dalam pertemuan di Lampung pada Desember mendatang. Nuh menyebut masalah itu turut memengaruhi perkembangan organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut. 

"Yang tidak kalah penting isu ke depan mengenai climate change yang akan memengaruhi perkembangan NU ke depan," katanya melalui siaran pers virtual, Kamis (11/11). 

Nuh menjelaskan, bonus demografi Indonesia yang puncaknya pada 2035 harus bisa dikelola dengan baik. Sebanyak 70% populasi, lanjutnya, memasuki usia produktif. Alih-alih bonus demografi, pengelolan yang lalai akan menyebabkan disaster demographic. 

"Bukan demographic deviden. Itu yang harus jadi perhatian khusus PBNU ke depan," ujar Nuh. 

NU juga menyoroti perkembangan era digital. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu mengatakan, NU harus memanfaatkan perkembangan teknologi digital dengan baik. Sebab, teknologi digital dikategorikan sebagai generic purpose of technology yang dibutuhkan dalam semua bidang. 

Selain itu, muktamar NU juga akan membahas munculnya paham-paham keagamaan transnasional yang dinilai tidak cocok dengan prinsip keindonesiaan. Nuh menyebut paham-paham transnasional harus disikapi NU dengan baik. 

Baca juga : Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) Dorong Para Ibu Tingkatkan Pendapatan

"Desain besar NU ke depan itu harus menciptakan, membuat rumah yang biaa menampung segala ragam profesi dengan segala macam jumlah yang luar biasa," tandasnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Pelaksana Muktamar NU ke-34 Imam Aziz menyebut ada empat tempat yang akan digunakan dalam muktamar tersebut. Acara pembukaan dan sidang pleno, katanya, akan dihelat di Pesantren Darussaadah Lampung Tengah. 

Sementara tiga univeristas di Kota Bandar Lampung akan digunakan untuk rapat-rapat komisi maupun sidang bahtsul masail. Ketiga univeristas yang dimaksud adalan Universitas Islam Negeri Raden Intan, Universitas Lampung (Unila), dan Universitas Malahayati. 

"Kami pantia berkomitmen dengan protokol kesehatan dan semuanya ini nanti kita atur bagaimana agar tidak terjadi kerumunan," kata Imam. 

"Sehingga membagi-bagi komisi ke empat venue utama menjadi bagian yang sangat penting untuk menjaga protkes," sambungnya. 

Adapun para peserta muktamar yang diselenggarakan pada 23-25 Desember mendatang berasal dari tiga utusan, yakni pengurus wilayah dari 34 provinsi, pengurus cabang yang terdiri sekitar 550 cabang, dan pengurus cabang istimewa (internasional) sebanyak 32 cabang. Karena digelar saat pandemi covid-19, perwakilan setiap unsur yang datang dihadiri sebanyak tiga peserta. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya