Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
UPAYA meluruskan sejarah dari mitos merupakan wujud penghargaan kita sebagai anak bangsa terhadap para pahlawan yang telah berkorban merebut kemerdekaan.
"Fort Amsterdam ini bukti dari gigihnya perlawanan masyarakat Hitu di Ambon dalam melawan penjajah Belanda. Kerajaan Hitu juga pernah bersama Ratu Kalinyamat dari Jepara melawan Portugis saat berusaha menguasai Nusantara," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat menjadi pembicara kunci dalam acara Monolog dan Diskusi Buku: Kepak Cinta Pengawal Langit-Pentingnya Keberanian Bangsa Melawan Sebuah Dusta dan Kebohongan, di Fort Amsterdam, Leihitu, Maluku, Jumat (5/11).
Hadir dalam acara tersebut Irjen (Purn) Prof. Drs. Murad Ismail, S.H.M.H (Gubernur Maluku), Prof. Dr. Aholiab Watloly S.Pak, M.Hum (Guru Besar Universitas Pattimura Ambon), Dr. Connie Rahakundini Bakrie (Analis Militer dan Pertahanan), Bara Pattyradja (Penyair Indonesia), Luthfi Assyaukanie, PhD (Dosen Universitas Paramadina), dan Diskah Resha Putra, S.T., M.Han (Vice President Oic Youth).
Namun, ujar Lestari, Ratu Kalinyamat dari Jepara selama ini dianggap sebagai legenda dan ratusan tahun diberi citra negatif oleh publik dengan selalu mengedepankan Ratu Kalinyamat sebagai pendedam dan ratu yang menghalalkan segala cara dalam memerangi musuhnya. Padahal, menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, pada penelitian dua tahun terakhir oleh Pusat Kajian Ratu Kalinyamat yang dipimpin oleh Prof Ratno Lukito, telah ditemukan bukti-bukti primer yang menguatkan fakta bahwa Ratu Kalinyamat ialah penggagas konsep poros maritim di Nusantara lewat pembentukan aliansi dengan sejumlah kerajaan dari Aceh sampai Hitu di Ambon dalam melawan penjajah Portugis.
Menurut Rerie, fakta-fakta sejarah yang ditemukan tersebut harus menjadi pengetahuan masyarakat luas agar sejarah bangsa ini dapat dipahami dengan baik. Ini sekaligus meluruskan sejumlah fakta yang terdistorsi oleh legenda dan mitos yang berkembang selama ini. Upaya tersebut, tegasnya, merupakan bagian dari cara anak bangsa menghormati pengorbanan para pejuang dalam merebut kemerdekaan.
Pada kata sambutannya, Gubernur Maluku Murad Ismail menegaskan Fort Amsterdam di Leihitu, Maluku menjadi tempat bersejarah yang harus dipahami oleh generasi muda bahwa kemerdekaan negeri ini sudah diperjuangkan secara bersama-sama oleh kerajaan-kerajaan di Nusantara pada masa lalu. Karena itu, jelas Murad, di masa kemerdekaan ini para generasi muda juga harus secara bersama-sama membangun negeri.
Guru Besar Universitas Pattimura Ambon, Aholiab Watloly, berpendapat buku Kepak Cinta Pengawal Langit-Pentingnya Keberanian Bangsa Melawan Sebuah Dusta karya Dr. Connie Rahakundini Bakrie mengajak pembacanya untuk mengenal Nusantara ini dengan cinta. Buku ini, jelas Aholiab, juga mengungkapkan bahwa di Nusantara banyak memiliki pejuang perempuan yang ikut ambil bagian dalam merebut kemerdekaan, karena cinta terhadap Tanah Air.
"Dalam buku ini pembaca diberi pesan bahwa cinta itu harus diperjuangkan. Tanpa perjuangan cinta hanya isapan jempol belaka," ujarnya.
Dosen Universitas Paramadhina, Luthfi Assyaukanie, berpendapat buku ini berbicara tentang cinta, para pejuang perempuan, dan sejarah Nusantara di masa lalu. Menurut Lutfy, ramuan tema tersebut merupakan cara penyajian yang cukup menarik bagi pembaca. Apalagi, ujarnya, dalam buku tersebut juga tertuang ide-ide besar dan catatan kejayaan sejarah Nusantara di masa lalu.
Vice President Oic Youth, Diskah Resha Putra, menilai buku karya Connie itu banyak memuat catatan sejarah dan sepak terjang pejuang perempuan yang belum banyak diketahui oleh masyarakat, seperti antara lain Raru Shima dan Ratu Kalinyamat. Lebih jauh, jelasnya, buku ini juga mengulas masalah-masalah pertahanan negara yang sangat penting untuk diketahui generasi muda.
Baca juga: Menjadi Bangsa Pembelajar untuk Hadapi Berbagai Perubahan
Sebagai anak muda, menurut Diskah, kita harus memahami besarnya pengorbanan para pejuang di masa lalu. "Tanpa andil para pejuang, kami sebagai generasi muda tidak ada di sini," pungkasnya. (RO/OL-14)
DPW NasDem Sulsesl ajak masyarakat SIgi menangkan AHmad Ali - Abdul Karim
KIM plus digunakan karena NasDem, PKB, dan PKS belum resmi bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran sehingga masih ditambah embel-embel plus.
Anggota Fraksi NasDem DPRD Jakarta periode 2019-2024, M. Hariadi Anwar meninggal dunia di RS Medistra, Jakarta, Kamis (1/8) sore.
PENETAPAN hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu (28/7)
Partai NasDem resmi mengusung Sekretaris Pribadi (Sespri) Iriana Jokowi yakni Sendi Fardiansyah maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bogor.
NasDem gandeng OJK dan universitas perangi judol dan pinjol di lingkungan kampuas
Dari sekian banyak bandara yang ada di Indonesia, sebagian besar di antara mereka menggunakan nama pahlawan nasional, termasuk dari para tokoh TNI AU, sebagai bentuk penghormatan.
Pada 29 Juli 1947, Angkatan Udara Indonesia mengalami duka mendalam. Tiga tokoh perintis Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) tewas dalam sebuah serangan tragis.
Abdul Halim Perdanakusuma adalah salah satu pahlawan nasional yang dikenal sebagai perintis dalam pembentukan dan pengembangan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI).
Berikut sejumlah klaim segelintir oknum Ba'alawy terkait pahlawan dan kemerdekaan Indonesia yang disampaikan Rhoma Irama. Anhar Gonggong membantah semua klaim itu. Berikut uraiannya.
Salah satu cara untuk memperingati hari Kartini, pejuang emansipasi wanita ini, adalah dengan menulis puisi yang menginspirasi tentang Kartini.
Raden Ajeng Kartini, seorang Pahlawan Nasional Indonesia, memperjuangkan hak pendidikan, kesetaraan gender, dan hak-hak perempuan di masa penjajahan Belanda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved