Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KONSULTAN Laring Faring Departemen THT-KL FKUI RSCM Fauziah Fardizza mengatakan gangguan obstructive sleep apnea (OSA) yang tidak ditangani dengan baik akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular yang dapat berujung pada serangan jantung dan stroke.
Penelitian Yale School of Medicine pada 2007 memperingatkan bahwa OSA dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau kematian sebesar 30% dalam periode waktu 4 hingga 5 tahun.
Tidak hanya itu, gangguan OSA juga meningkatkan risiko stroke sebanyak 2 hingga 3 kali menurut penelitian American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine pada 2010.
Baca juga: Pemerintah Harus Awasi Ketat Kepatuhan Penurunan Biaya PCR
"OSA sendiri tidak menyebabkan henti napas permanen, tapi serangan jantungnya yang akan mengakibatkan kematian pada penderita OSA," kata Fauziah saat webinar bersama media, ditulis Kamis (28/10).
OSA merupakan gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur akibat sumbatan jalan napas di bagian belakang tenggorokan.
Pada kondisi OSA, jalan napas tertutup selama 10 detik atau henti napas sejenak, diikuti dengan penurunan kadar oksigen di dalam tubuh.
Pada saat henti napas dan oksigen menurun, badan menjadi stres serta jantung berdebar lebih cepat dan pembuluh darah menyempit. Akibatnya tekanan darah menjadi tinggi, nadi semakin cepat, volume darah menjadi tinggi, inflamasi, dan stres.
Fauziah menyebutkan kondisi obesitas atau kegemukan dapat meningkatkan faktor risiko OSA. Obesitas juga dapat memicu penumpukan lemak di daerah belakang faring sehingga dapat menghambat aliran napas saat tidur.
"Ketika penderita sleep apnea, mendengkur semakin keras dan henti napas yang diikuti dengan tersedak, biasanya asam lambung juga akan tersedot ke atas dan itu akan mengakibatkan daerah atas menjadi bengkak. Semakin bengkak, semakin jalan napas tertutup," terangnya.
Pada penderita OSA yang obesitas, kadar hormon leptin cukup rendah sementara grelin cukup tinggi atau terjadi ketidakseimbangan antara kedua hormon tersebut.
Leptin merupakan hormon yang mengirim sinyal kenyang sementara grelin mengirim sinyal lapar.
"Jadi karena dominasinya di grelin, akibatnya pada orang OSA itu sering merasa lapar dan susah sekali menurunkan berat badan," tutur Fauziah.
Oleh sebab itu, lanjutnya, penanganan pada penderita OSA dapat dilakukan dengan cara modifikasi gaya hidup untuk menurunkan berat badan.
OSA juga dapat ditangani dengan bantuan beberapa alat medis, salah satunya adalah melalui alat bantu Continous Airway Pressure (CPAP) untuk memasukkan tekanan udara pada saluran napas.
Pada pasien yang menderita OSA dalam tingkatan ringan hingga menengah serta pasien yang tidak bisa menoleransi pemakaian CPAP, alat oral appliances dapat membantu supaya lidah pasien tidak menghalangi bagian belakang jalan napas.
"Ada lagi cara klasik penanganan OSA yang biasanya bisa digunakan pada positional theraphy. Pasien disuruh untuk tidur berbaring pada satu sisi, kemudian taruh atau tempelkan bola di belakang punggungnya
supaya ketika berbaring telentang dia akan terasa mengganjal dan akan kembali dalam posisi miring ke kanan atau kiri," kata Fauziah.
Selain itu, terdapat pula penanganan OSA melalui pembedahan, seperti cautery assisted palato stiffening operation (CAPSO) untuk mengangkat uvula yang panjang di daerah langit-langit lunak serta concha reduction untuk mengempeskan struktur lekukan bagian dalam hidung yang membesar.
Penanganan OSA melalui pembedahan pada anak dapat dilakukan dengan pengangkatan amandel dan adenoid. Pembedahan pada orang dewasa bisa dilakukan dengan memperbaiki sumbatan hidung dan mengurangi ukuran lidah, memperbaiki posisi tulang rahang, memperbaiki gigi, serta memperluas rongga jalan napas atas. (Ant/OL-1)
PEMERINTAH menyasar minuman berpemanis dalam kemasan sebagai objek cukai baru. Ini mencakup minuman yang mengandung gula, pemanis alami, hingga pemanis buatan.
Dampak lain dari polusi udara adalah bisa memperparah penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
Stroke, yang sering kali dianggap sebagai masalah kesehatan yang hanya terjadi pada orang tua, juga dapat menghantui anak muda.
Perokok dua kali lebih tinggi terkena stroke. Sebab, merokok dapat mempersempit pembuluh darah dan membuat darah lebih mudah menggumpal.
Stroke, kondisi medis serius ketika aliran darah ke bagian otak terganggu, menjadi perhatian utama dalam ranah kesehatan di Indonesia.
Kelelahan dan dehidrasi sering dialami jemaah bahkan tanpa disadari membuat jemaah tersebut alami stroke.
Kelainan jantung bawaan dan kelainan jaringan kolektif yang menimbulkan masalah seperti jantung bocor atau pembuluh darah mudah robek lebih banyak ditemukan pada orang berusia 20-an tahun.
HENTI jantung mendadak (sudden cardiac arrest) adalah keadaan saat aktivitas jantung mendadak terhenti akibat gangguan irama Jantung dan dapat menyebabkan kematian.
Penyakit jantung diketahui merupakan salah satu jenis penyakit dengan silent killer dengan gejala awal yang jarang dirasakan oleh penderita.
Olahraga yang tepat seperti berjalan kaki dan renang karena itu ialah olahraga aerobik yang baik dengan risiko rendah.
RING JANTUNG atau stent jantung yang dihasilkan tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap masuk ke tahapan uji klinis.
Tapi tahukah anda bahwa makanan yang kita konsumsi ternyata memiliki pengaruh yang besar pada umur seseorang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved