Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GURU masih banyak menghadapi persoalan krusial untuk berperan dalam mewujudkan masyarakat pembelajar yang unggul dan berakhlak mulia. Diperlukan tata kelola pendidikan yang tepat dan akurat agar kompetensi guru bisa ditingkatkan secara nyata.
Demikian benang merah dalam diskusi daring bertema Polemik guru honorer dan tata kelola pendidikan nasional, yang digelar Forum Diskusi Denpasar, kemarin. Hadir di acara itu Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosidi, guru besar Surya University Yohannes Surya, Rektor Universitas Negeri Gorontalo Eduart Wolok, dan Direktur eksekutif Sekolah Sukma bangsa ah-mad baedowi, serta butet manurung sebagai aktivis pendidikan.
“Visi bidang pendidikan yang di-canangkan pemerintah untuk membentuk masyarakat yang berdaya saing, berkarakter, dan berakhlak mulia, memerlukan keterlibatan guru yang berkualitas untuk mewujudkannya,” kata Wakil Ketua MPR-RI, Lestari moerdijat, saat membuka diskusi.
Menurut Lestari, bila kita membebankan semua upaya untuk mewujudkan visi pendidikan itu kepada guru, harus menakar apakah saat ini sudah memiliki tata kelola pendidikan yang tepat untuk mencetak guru-guru yang berkualitas.
Hal senada dikemukakan Unifah Rosidi, mutu pendidikan yang belum memadai saat ini tidak bisa dibebankan tanggung jawabnya kepada guru semata karena untuk mewujudkan visi pendidikan nasional tersebut guru tidak bisa berdiri sendiri.
“Banyak faktor yang memengaruhi kualitas pendidikan saat ini, antara lain data yang tidak akurat terkait dengan jumlah guru yang ada,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Rektor Universitas Negeri Gorontalo, Eduart Wolok menyoroti problem yang dihadapi guru honorer di sejumlah daerah. Diakui eduart, ada ketidakadilan yang dialami para guru honorer di banyak daerah. Dengan tugas dan fungsi yang sama, ujarnya, penghargaan terhadap guru honorer jauh di bawah guru yang berstatus ASN.
Adapun menurut ahmad baedowi, untuk mengakhiri keruwetan dalam pengelolaan guru di Tanah air, upaya yang harus segera dilakukan ialah merevisi UU aparatur Sipil Negara, UU Otonomi Daerah, dan UU Sistem Pendidikan Nasional, yang saat ini sejumlah UU tersebut ikut menjadi bagian yang mengatur tata kelola guru di Tanah air. (Bay/H-1)
Catatan UNESCO 58 juta anak di seluruh dunia tidak mengenyam bangku pendidikan.
Sekolah Citra Kasih, Citra Garden Jakarta menggelar kegiatan open house
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023 menunjukkan bahwa angka anak tidak sekolah meningkat seiring bertambahnya usia.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Rumah Cita-cita ingin berkontribusi membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Rusia.
HABIB Idrus bin Salim Aljufri atau yang lebih dikenal sebagai Guru Tua kini resmi diakui sebagai WNI. Status WNI itu merupakan langkah menuju pengakuan sebagai Pahlawan Nasional semakin dekat.
Kepolisian Resort Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, berhasil mengamankan dua oknum guru dari sebuah pondok pesantren ternama di Kabupaten Agam
Pelatihan diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan kompetensi guru bahasa Indonesia.
NELSON Mandela, seorang revolusioner anti-apartheid di Afrika Selatan, pernah mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia.
4.000 guru tersebut masuk di data guru dari bantuan operasional sekolah (BOS) yang diangkat langsung oleh kepala sekolah dan sebagian besar belum memilki Dapodik.
Pengamat pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Prof Cecep Darmawan menilai program cleansing guru honorer sangat diskriminatif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved