Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

WNI dari Natuna kembali Beraktivitas

Media Indonesia
18/2/2020 06:20
WNI dari Natuna kembali Beraktivitas
Keluarga Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan,Hubei, Tiongkok mengangkat tulisan 'Welcome Home'.(ANTARA/M Risyal Hidayat)

HILYATU Millati Rusdiyah, 33, tak henti-hentinya ­mengucap syukur bisa berkumpul kembali dengan anak dan suami di kampung halaman. Mahasiswi semester akhir program doktor administrasi bisnis di Universitas Chongqin, ­Hilyatu Tiongkok, itu merupakan salah satu dari 238 WNI di Wuhan yang telah menjalani observasi selama 14 hari di Natuna.

Millati Rusdiyah. MI/Djoko Sardjono

“Alhamdulillah bisa berkumpul kembali dengan keluarga. Saya ­memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah yang mengevakuasi kami dari Wuhan,” ujarnya saat ditemui di rumahnya di Desa Malangan, Kecamatan Tulung, Klaten, Jawa Tengah, kemarin.

 

Ungkapan senada juga disampaikan Fitriani, warga Kota Makassar, Sulsel, yang telah berkumpul dengan keluarga. ­“Rasanya senang bisa kembali bersama keluarga meski sempat diobservasi dua minggu di Natuna. Semua berjalan ­lancar.”

Ia bahkan mengaku mulai kemarin sudah ikut kuliah secara online.

“Ini mulai kuliah. Kuliah harus lanjut sampai kondisi di sana kondusif dan dipanggil kembali,” ujar mahasiswi pascasarjana University of Geo Science Wuhan itu.

Hayatul Hikmah, 27, mahasiswi Huazhong University of Science and Technology (HUST), juga mengaku senang bisa berkumpul kembali dengan keluarga di Aceh.

Namun, ia mengaku akan kembali ke ‘Negeri Tirai Bambu’ setelah keadaan kondusif. “Kalau untuk kembali ke sana (Tiongkok), belum tahu kapan. Saya tunggu instruksi dulu. Kalau sudah kondusif, saya baru kembali. ­Jadwal kuliah (online) sudah ada.”

Sementara itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus ­Putranto mengatakan ­pemerintah telah bersiap mengevakuasi 78 WNI yang merupakan ABK kapal pesiar Diamond Princess.

Sumber: Princess.com/Princesscruises.de/ AFP/Foto/Kementerian kesehatan Jepang

 

Namun, pemerintah ­ma­­sih akan menunggu hasil pemeriksaan akhir dari ­Kementerian Kesehatan Jepang ­secara resmi keluar dan masa observasi secara keseluruhan selesai.

“Sejauh ini semua sehat, tetapi kita tunggu hasil pemeriksaan. Kalau negatif, saya akan ke sana, mengecek dan menjemput,” ujar Menteri Terawan di Kantor Staf Presiden, Jakarta, kemarin.

Menlu Retno Marsudi mengatakan tim dari KBRI Tokyo juga telah berkomunikasi dengan 78 WNI ABK Diamond Princess. (Tim/X-10)     



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya